Tubuh tinggi semampai itu berjalan pelan menyelusuri koridor sebuah kampus yang tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia lainnya. Mata elang itu menatap sekelilingnya memastikan bahwa tidak ada siapapun selain dirinya ditempat tersebut. Sepatu vans old school yang ia kenakan dilepaskan begitu saja dari kedua kakinya, menyisakan kaus kaki hitam polos yang ia kenakan.
Tubuh tinggi itu kemudian berbaring di atas sepatu tersebut sambil menutup matanya dengan tas punggung hitam yang ia kenakan sedari tadi. Fabian Ravindra tertulis jelas pada name tag pemilik mata elang itu.
Ia mencoba memejamkan kedua matanya. Tidur adalah hobi seorang laki laki berzodiak Taurus ini. baginya lantai atas atau semacam rooftop di kampus tempat ia menuntut ilmu adalah tempat favorite Fabian.
Begitu ia setengah terlelap, laki laki itu dikagetkan oleh suara teriakan orang lain yang ada ditempat tersebut. Fabian fikir ia adalah satu-satu nya manusia di tempat itu, dan yang ia tahu mahasiswa lainnya jarang ada yang ke tempat ini. Ia terpaksa bangun dan mencari sumber suara yang menganggu tidurnya itu.
Siapa gerangan yang berani mengacaukan tidur nya?
Manusia macam apakah dia, fikir Fabian.
Fabian mengintip dari balik tembok. Ia sudah mendapatkan pemilik sumber suara tadi. pertama kali suara teriakan dan sekarang yang ia dengar adalah suara tangisan.
Fabian bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan orang lain, ia mengintip hanya karena penasaran siapakah sosok yang sudah lancang menganggu tidur nya itu. karena sudah tidak penasaran lagi Fabian kemudian melangkahkan kakinya menjauhi tempat tersebut.
10 Langkah ia berjalan dari tempat nya tadi, pemilik suara itu mendekatinya. Yang ia tatap pertama kali adalah mata rembulannya yang seolah-olah ingin menikamnya. Wajah sembabnya sangat mengganggu bagi Fabian, ia sangat benci melhat wanita menangis.
"Kamu ngintip saya yaa"
Fabian hanya diam menatap wanita di hadapannya itu.
Ia sama sekali tidak tertarik dengan topik pembicaraan tersebut, fabian mengacuhkannya dan kemudian pergi begitu saja tanpa melirik sedikitpun kearah wanita itu.
"Heyy tunggu! "
"Saya lagi ngomong sama kamu, kok kamu malah kabur gitu aja"
Fabian menatapnya, memperhatikan dari bawah hingga atas wanita yang dengan lancangnya sedang memegang tangan kanan nya itu. Fabian menepis tangan yang tidak dikenalnya itu.
"Gua gak perduli dan masa bodo"
fabian melangkah kembali meninggalkan wanita itu sendirian.
"Hey!! gua kesini bukan mau bunuh diri kok, lo jangan salah paham!" Ucap wanita itu setengah teriak.
Wanita itu hanya melihat bagian belakang tubuh Fabian yang perlahan-lahan mulai menghilang meninggalkannya seorang diri di tempat tersebut.
Setelah meninggalkan tempat favorite nya itu dan meninggalkan wanita yang tidak di kenalnya ,Fabian akhirnya memutuskan untuk ke perpustakaan kampus tempat favorite keduanyanya setelah rooftoop tadi. Ia mengambil headset di dalam tasnya dan kemudian memasangkannya ke kedua telinganya itu.
Ia mengambil posisi paling ujung dekat jendela. Fabian memandang kearah luar jendela, entah mengapa ia teringat ucapan wanita di atas rooftop tadi yang mengatakan bahwa dirinya bukan ingin bunuh diri. Fabian meninggikan volume suara handphonennya agar fikiran itu segera menghilang dari otaknya.
Ada rasa gelisah yang menyelimutinya kini, fabian tidak tahu mengapa yang jelas pria itu sedikit terganggu dengan perkataan wanita tadi. Bagaimana jika seandainya wanita itu benar2 ingin bunuh diri? jikalau sampai hal itu terjadi mungkin dirinya akan dikaitkan oleh kematian wanita itu. Yang Fabian pahami saat ini adalah seluruh bangunan di kampusnya pasti memiliki cctv di setiap lokasi dan cctv itu lah yang membuat ia merasa sedikit takut, apalagi jika sampai kamera tersembunyi itu merekam kejadian ia dan wanita itu sedang berkomunikasi walau hanya sebentar. Dan hal itulah yang menganggu fikirannya saat ini.
YOU ARE READING
Arumi
RomanceWanita itu bernama Arumi Matanya adalah rembulan Senyumnya adalah madu Kulitnya adalah susu Dan jangan lupa bibirnya adalah buah cherry Pertemuannya dengan Arumi benar benar mengubah hidup Fabian, seorang laki-laki yang tidak percaya adanya cinta...