don't know

172 10 3
                                    













Dunia ini memiliki peraturan sendiri, dan peraturan itu adalah mutlak. Tidak dapat diubah.

Kalian bisa berlari, tapi tidak bisa sembunyi. Sekuat apapun kalian mencoba.

Mereka yang tidak saling mengenal kadang akan lebih akrab jika dunia menghendaki itu terjadi.





Start~





Pagi yang indah tanpa awan yang berarti, ataupun cahaya yang menyengat.

Hangat dan tenang, suasana pagi itu. Berbanding terbalik dengan susana kacau dalam sebuah rumah.

Mewah

Kaya

Bahagia.

Mungkin itu definisi rumah yang kalian lihat, namun pada kenyataanya tidak seperti itu.

“ini semua salahmu, andai saja kamu tidak mabuk malam itu. Aku tidak akan mengandung anakmu dasar brengsek!!!” wanita dengan sebuah gaun berwarna putih dan rambut terurai menangis hingga makeup tipisnya menghilang.

“apa maksudmu? Suamiku tidak mungkin mabuk dan menghamilimu dasar wanita murahan!!!” ucap seorang wanita lagi yang mengenakan gaun mewah dengan makeup tebal.

“tanyakan saja pada suamimu yang brengsek ini!!” wanita dengan gaun putih menunjuk ke arah satu-satunya laki-laki yang terdiam.

“aku? Mana mungkin aku menghamili orang seprtimu? Mengakulah, kamu sudah melakukan itu dengan siapa saja? Dan tentunya bukan hanya aku bukan?” laki-laki itu menjawab enteng.

Plakkkkkk

Satu tamparan keras sukses mendarat di pipi laki-laki itu.

“kamu memang benar-benar gila yah!! Bagaimana bisa kau mengakui suamiku menghamilimu!!” wanita bergaun mewah itu menarik mundur suaminya.

“jika kau tidak mau mengakuinya tidak apa-apa, aku akan tunjukkan bahwa aku bisa membesarkanya sendirian tanpa bantuanmu Jae!! Aku akan pergi.” wanita yang malang itu pergi meninggalkan tatapan khawatir yang ditutupi sang pria sejak tadi.

“sayang, apa pipimu sakit? Tamparan wanita itu, apakah keras? Tapi yang lebih penting, kau tidak mungkin melakukanya bukan??” wanita itu terlihat begitu berharap akan jawaban suaminya itu.

“aku baik-baik saja, tidak mungkin aku melakukan hal menjijikkan itu dengan wanita murahan seperti itu.” sakit. Itulah yang dirasakan laki-laki itu. Tapi inilah kerasnya takdir dan itulah hidup.

“Jaeyoon, aku percaya padamu. Tapi jangan sampai aku bertemu dengan wanita bernama Shinta itu lagi. Atau dia akan ada di pemakaman.” sang wanita meninggalkan suaminya dengan senyum tersungging di bibir merahnya.















Disisi lain, wanita yang masih dibilang muda itu tengah berjalan sendirian, dengan makeup yang luntur akibat air mata.

“kau benar-benar jahat Jae!! Aku akan membuktikan padamu.” dielusnya perutnya yang terlihat membesar karena kandunganya yang hampir 3 bulan.

Dia kembali kerumahnya—rumah orang tuanya yang juga menangis mengetahui itu. Tapi apa yang bisa dilakukan, toh ini sudah terjadi.

























...









“selamat bu, anaknya kembar perempuan.” suster dengan pakaian khusus yang penuh darah.

Secret Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang