Lembar - 3

10 1 0
                                    

Surat Keramat Pembawa Rahmat

Happy reading

🍂🍂🍂


NI DASTER NYOKAP KENAPA BISA NYASAR KESINI?!!

🍁🍁🍁

Aku berjalan sambil menghentak-hentakan kaki. Ku rasa, senior itu benar-benar sudah gila.

Yang benar saja. Aku di suruh memakai daster di kampus! Di mana sih otaknya!

Aku melihat puluhan bahkan mungkin ratusan pasang mata menatap kearah ku. Sambil tertawa sekencang-kencangnya.

"HAHAHAHAHAHA." tawa seluruh manusia yang ada di lapangan. Menertawakan penampilanku.

Tertawalah sepuas kalian!

Mata ku mencari-cari orang yang menjadi biang dari semua kesialanku hari ini. Jeremyyyy!

Aku menemukannya. Dia berdiri di sudut lapangan. Sambil membawa papan di tangannya.

Dia menatapku. Dengan tatapan sedikit, menyesal?

Ah tidak mungkin manusia satu itu menyesal! Mungkin saat ini dia merasa sangat puas karna berhasil menjadikanku bahan tertawaan seluruh manusia di kampus ini.

"Ehem. Mohon perhatian untuk seluruh mahasiswa. Agar segera berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Jangan lupa membawa daftar makanan yang sudah di tentukan kemarin." intruksi senior yang berada di podium.

Aku segera mencari-cari keberadaan kelompokku. Sambil berjalan menahan rasa malu yang tak tertahankan!

"Del! Sini!"

Aku mencari-cari sumber suara. Dan menemukan teman-teman kelompokku. Ternyata tadi adalah suara Mirna. Teman pertama ku di kampus ini.

"Ugh aku kesel banget Mir!" keluhku pada Mirna.

"Ckck udah-udah sabar ya. Lagi juga kamu yang salah tau del. Emang nggak tau ya apa aja perlengkapan yang harus di bawa?" tanya Mirna sambil menenangkan ku.

"Iya Mir. Aku nggak tau. Soalnya kemarin kan aku telat daftar ulangnya. Jadi waktunya mepet deh buat siapin semua perlengkapan nya. Itu kan catetan makanan sama perlengkapan baju kepisah. Jadi aku nggak tau." jelasku dengan nada pasrah.

"Oh pantesan, yaudah deh lo.."

Kalimat Mirna terpotong oleh instruksi senior.

"Kelompok Bangau, kumpulkan kantong makanan kalian." intruksi senior dari podium.

Seketika kami mengambil kantong yang berisi surga. Eh, berbagai macam makanan. Dan membawanya ke depan podium.

Di podium barisan senior yang sedang mengecek kelengkapan daftar makanan kami. Termasuk kak Jeremy. Aku melengos ketika kak Jeremy berusaha mengambil kantong makanan ku.

Biar saja. Aku masih sakit hati dengan apa yang dia lakukan kepadaku!

Aku mendengar para mahasiswa di belakang sedang berbisik-bisik mentertawakan ku. Aku mencoba tidak menghiraukannya. Aku kembalu fokus pada pengecekan kelengkapan makananku.

Aku mencoba menghindar. Tetap saja gagal. Mau tidak mau kantong makanan ku di ambil alih oleh kak Jeremy. Dia menatapku lama. Sampai membuatku salah tingkah.

Sial kalo di tatap tajem gitu bikin jantung mau lepas!

Setelah selesai mengecek kelengkapan. Aku langsung berbalik kembali ke barisan kelompok.

Loving Can HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang