Prolog

34 2 0
                                    

Jangan lihat dari masa lalunya yang kelam, tapi lihatlah usahanya untuk lepas dari masa lalunya itu.
'''''

Kim Bayli seorang lelaki berwajah sangar terlahir dari keluarga yahudi yang tinggal di Indonesia, Kim sendiri lahir di Israel sedang Ayah dan Ibunya berkebangsaan Amerika. Ayah Kim bernama Ahmud Bayli, seorang tentara Israel yang ikut serta didalam peperangan antara Israel dan Palestine, Ibunya bernama Mey Arora.

Sejak kecil Kim tinggal di Indonesia bersama Ibunya, sedangkan Ayahnya sudah lama pergi ke Israel untuk bertugas disana sebagai tentara. Saat usia Kim menginjak 20 tahun ia mendapat kabar bahwa Ayahnya meninggal akibat pertempuran yang sengit kala itu. Tak berselang waktu lama, Ibu Kim juga meninggal karena bunuh diri. Semenjak kepergian Ayah dan Ibunya, Kim terlilit hutang hingga Milyaran rupiah, Kim juga putus kuliah karena sudah tidak mampu lagi untuk membayar biaya kuliahnya itu. Karena hutang inilah yang menjadikan Kim seorang pembunuh bayaran kelas kakap, ia tak segan-segan menarik nyawa mangsanya dengan bringas.

"Kurang ajar, mau cari uang kemana lagi nih... Disini gue nggak punya saudara." Kim mengumpat dalam hati.

Hari ini ia tidak pulang kerumah, melainkan pergi bersenang-senang bersama temannya disebuah Club malam. Disana ia mabuk-mabukkan, tak sadar jika uangnya sudah terkuras hanya untuk membeli minuman haram itu. Saat Kim meneguk segelas alkohol terakhirnya, tubuhnya seketika terjatuh, ia mabuk berat dan tanpa sadar ia sudah mengobrak-abrik barang-barang disana.

Karena telah mengusik ketenangan pelanggan, akhirnya penjaga Club itu mengusir Kim.

Kini tubuhnya tengah tergeletak dipinggir jalan, teman-teman yang sebelum itu bersamanya seolah enggan menolong bahkan hanya untuk melirik kearahnya.

~~~

"Ayah, udah telat nih... Buruan." teriakan yang menggelegar membangunkan lamunan Ayahnya.

"Yahhh... Kok malah bengong, ayo anterin Nan kuliah."

"Ehh.. I-iya iya tuan putri, pamit dulu sama Bunda." kata Ayah.

"Udah tadi, sekarang tu tinggal berangkat aja."

"Dzafran nggak bareng kita?"

"Dia udah dijemput temennya, udah ayahh... Ngobrolnya ntar aja." gerutunya sambil menarik-narik lengan Ayahnya.

"Hmmm... Semangat banget yang mau jadi Dokter."

Nandira hanya menjawab dengan dengusan kesal, setiap pagi Ayahnya selalu menggodanya.

Nandira Putri, wanita bercadar itu sekarang tengah melanjutkan study nya difakultas Negeri terkenal di Jakarta, jurusan kedokteran yang baru masuk semester satu. Itulah sebabnya kenapa ia terlalu bersemangat.

Sejak Nandira kecil ia selalu ingin menjadi seorang Dokter, setelah ditanya alasan kenapa ia mau jadi Dokter, jawabannya adalah ia ingin membantu saudara seimannya di Palestine.

Dalam perjalanan menuju kampus, ia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya dipinggir jalan. Tanpa pikir panjang ia meminta Ayahnya untuk memberhentikan mobil dan benar saja ia melihat wanita tua itu tergeletak bersimbahan darah dibagian kepalanya.

"Innaalillahi wa innaailaihi rooji'un, Ayah turun liat Ibu ini." ucap Nandira panik sambil mengetuk jendela mobil

"Innaalillahi, Nan Ibu ini kenapa?"

"Nan juga gak tau yah."

"Yaudah kita bawa kerumah sakit."

"Iya yah."

Tanpa merasa jijik Nandira dan Ayahnya menggotong wanita tua itu masuk kedalam mobil dan langsung mengantarkannya kerumah sakit terdekat. Nandira tidak memikirkan hari pertamanya kuliah dia akan telat atau sebagainya, yang ia pikirkan hanyalah keselamatan wanita itu.

Nandira bergulat dengan pikirannya

Sekarang ia dan Ayahnya tengah menunggu di koridor tak lama Dokter pun keluar.

"Dengan keluarga pasien?"

"Bukan dok, kita nemuin Ibu ini dipinggur jalan udah dalam keadaan pingsan dan bersimbah darah." ucap Nandira khawatir.

"Kalo tidak keberatan bisakah kalian melunasi pembayaran pasien ini? Sebab kami akan segera melakukan operasi kalo tidak Ibu ini bisa meninggal."

"Ya sudah kalo begitu dok." ucap Ayah Nandira yang hanya dibalas dengan anggukan kepala dari Dokter dan Dokter pun langsung memasuki ruang pasien kembali untuk melakukan tindakan operasi.













Jangan lupa Vomen ya guys 😊
Jadikan Al Quran bacaan utama


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrahnya Sang PendosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang