SABDA CORP, 16.04 SORE.
"Pagi."
Ada yang menyapa balik, ada yang melongo heran, dan ada yang segera menutup slide Drama Korea di komputer-nya, takut ketahuan. Sedangkan sekretarisnya, Dewa, menyeburkan kopi yang baru saja ia seduh. Antara kepanasan... atau terkejut.
Adipati memberi kode ke Dewa untuk segera masuk ke ruangannya. Lalu lelaki itu melonggarkan dasinya dan melipat lengan kemejanya sesiku. "Hari ini ada pertemuan?"
"Maaan! Lo gila 'ya? Kalo bokap lo tau, gue yang dimarahin bego!" Kata Dewa dengan gestur gelisah, mondar-mandir dengan meniup kopinya yang masih panas.
"Kamu kerja untukku, bukan untuk ayahku," ucap Adipati dengan wajah tak bersalahnya. "Aku ingin mengambil cuti seminggu, kau bisa menanganinya 'kan?"
"Big no! Gue nggak akan mau, talk to my ass."
"Bonus dua digit, bagaimana?"
Dewa mengedipkan matanya. "Itu baru temen gue."
"Aku butuh referensi untuk pergi kemana--"
Dewa memotong ucapannya, seolah tahu apa yang orang didepannya itu butuhkan.
"Lo tinggal duduk manis dirumah, gue kirimin segala tempat wisata dari penjuru dunia. But before that, lo harus bantuin gue ngurus ini," kata Dewa dengan menyodorkan dokumen berwarna merah itu. "Gue pulang dulu, call me when you done!" Ucapnya dengan melambaikan tangan, bonus kecupan jauh yang langsung dihadiahi lemparan pulpen oleh si CEO.
Tak selang lama, puluhan notifikasi masuk di ponselnya.
16.47
Maldives,16.48
Pergi kesana sendirian? Kurasa itu ide yang buruk.16.48
Kau tidak akan menyesal, percayalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIPATI
RomanceThe #1 Series of My Series. "Semesta punya cara unik untuk menghukum lo, dan mungkin gue yang pertama."