Udara yang menggelitik indera perabaku membuatku terbangun secara spontan. Mataku mengerjap, berusaha menyesuaikan keadaan ruangan yang gelap gulita.
Aku bangun dan meraba-raba sekitar. Beberapa kali barang yang berserakan di lantai harus merasakan tendangan kecilku, sesekali pula aku hampir jatuh.
Ketika lampu menyala, aku baru menyadari bahwa hari telah berganti menjadi malam. Aku terdiam, menyadari beberapa jam waktu bekerjaku hilang termakan tidur.
'Ah, sepertinya aku harus begadang lagi'
Aku berjalan ke dapur, mencari cangkir bersih yang mungkin masih tersisa di rak piring. Membuat secangkir kopi, kemudian kutarik tubuhku menuju meja kerja. Aku mulai menyalakan laptop dan sibuk menulis ulang isi buku--yang kuterjemahkan dengan cepat.
Malam yang sunyi itu hanya diramaikan oleh suara jari yang beradu dengan keyboard laptop dan sesekali suara kaca yang bergetar karena cambuk angin musim dingin.
Sesekali kusesapi isi cangkirku hingga dasarnya terlihat. Entah kenapa hawa dingin musim kali ini benar-benar menusuk. Seolah-olah aku sedang berada di luar rumah. Di alam terbuka tanpa perlindungan, diserang angin dingin yang kejam. Hal itu mendorongku untuk berdiri, mengambil satu mantel tebal di lemari. Aku kemudian berjalan dan membuka separuh gorden jendela, memandang kelap-kelip lampu kota yang diselimuti salju.
Kusibukkan tubuhku untuk mencari remote pengatur suhu, kemudian sedikit melompat-lompat kecil--untuk menghangatkan tubuh barang sedikit sebelum kembali mendekam di depan laptop.
Mungkin sekitar 2-3 jam sudah berlalu. Kantuk dan dingin membuat mataku terasa berat. Entah mengapa aku semakin menggigil, tubuhku terasa berat dan kaku. Kepalaku juga berputar-putar tidak karuan.
"Sialan, apa yg terjadi padaku."
Gerutuku, sambil memegang kepala berusaha berdiri. Tiba-tiba aku kehilanhan keseimbangan dan jatuh. Tumpukan buku itu menimpaku dan segalanya berubah menjadi gelap.
.
.
.
.
.Gelap, tubuhku tidak bisa kugerakkan sama sekali. Bahkan barang satu jaripun. Tapi aku yakin saat itu aku tengah ditarik ke sebuah dasar yang tak berujung.
Gelembung itu, apakah aku tenggelam?
Apa ini,
Apakah aku tengah, bermimpi?
.
.
.
.
."Taehyung! Bangun! Oi!"
Perlahan aku membuka mata, tapi tubuhku masih tidak mau bergerak. Aku serasa membeku. Begitu seluruh syarafku bangkit aku terbatuk meringkuk, masih di bawah meja.
Park Jimin, orang itu. Datang membawa secangkir minuman beruap. Ia merapatkan selimut yang ia balutkan padaku. Aku masih diam, bibirku tak mau bergerak, begitu pula tubuhku. Aku hanya meliriknya tanpa bergerak.
Ia kemudian meletakkan cangkir itu di atas meja, membenahi posisiku menjadi duduk. Menyandarkanku pada kaki meja.
"Kau tidak apa-apa?" Aku masih diam tidak menjawab.Ia kembali mengambil cangkir itu. Kemudian meminumkannya padaku perlahan. Oh, isinya coklat panas.
"Bisa-bisanya kau tidak menyadari pemanasmu bermasalah? Bagaimana jika aku tidak kemari pagi-pagi? Kau pasti membeku!"
Ia menggerutu. Aku hanya tersenyum kecil. Jimin kemudian memapahku ke sofa, menambah beberapa lapis selimut, bahkan menempelkan hot pack di mana-mana. Aku hanya diam saja memperhatikan dirinya yang menyibukkan diri.
"Apa tidak apa-apa kau makan makanan instan? Aku akan menghangatkan beberapa."
Aku mengangguk dalam diam. Tangankku sibuk menggenggam cangkir berisi coklat panas itu, mataku sibuk memandangi refleksi wajahku di sana.
Pikiranku berlari kemana-mana, mengingat-ingat apa yang tadi kurasakan. Ketika aku tak sadarkan diri. Perasaan tenggelam di dalam air yang tak berdasar yang gelap itu. Apakah itu mimpi? Mimpi yang sudah lama hilang dari sekian banyak tidurku? Pikiran itu terus berputar-putar dan semakin meyakinkanku.
Tak
Fokusku terdistraksi ketika Jimin datang membawa satu panci kecil berisi kari, dan dua mangkok berisi nasi instan. Aku diam memndanginya yang sibuk menuangkan kari ke dalam masing-masing mangkok kami.
"Park Jimin." panggilku.
Manik matanya terangkat memandangiku. Tangannya berhenti beraktifitas, menunggu sederet kata yang akan keluar dari mulutku.
"Sepertinya, aku sudah kembali bermimpi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
FanfictionFF Taehyung (V) BTS First post on wattpad Tentang dia yang lupa kapan terakhir kali bermimpi.