prolog

9 3 2
                                    

Sekarang hari Sabtu, yang artinya gue nggak perlu bangun pagi buat berangkat ke neraka penuh siksaan alias sekolah. Tapi Sabtu gue yang harusnya menjadi hari paling tenang selain hari Minggu malah menjadi petaka ketika gue dibangunkan oleh orang rese bernama Kim Taehyung.

Rese tapi sayang.

Kita berdua udah kenal dan sahabatan dari TK. Karena itulah pas kita kelas 2 SMP gue merasa udah melakukan dosa besar waktu gue sadar kalo gue suka sama dia. Sahabat nggak seharusnya suka sama sahabatnya kan?

Gue mengeratkan genggaman di tali slingbag yang gue pakai. Berusaha menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba menimpa gue karena muka ganteng nggak manusiawi punya Taehyung, gue berdehem lalu senyum sebiasa mungkin.

Sadar dengan keberadaan gue di samping dia, Taehyung langsung mengalihkan pandangannya dari hp ke gue.

"Udah siap?" tanya dia sambil nyimpan hp ke saku celananya.

"Udah. Btw mau kemana?"

"Ikut aja."

Sebenarnya gue nggak suka surprise, gue nggak suka kalau gue nggak tau apa-apa. Jadi Taehyung yang nggak ngasih tau gue ini lumayan bikin gue kesal.

Dan gue juga orangnya mageran. Kalau disuruh pilih liburan ke luar negeri atau tidur di rumah, gue jelas pilih tidur di rumah lah. Daripada harus capek-capek keliling negeri orang, mending ke pulau kapuk pribadi alias kasur sendiri.

Tapi entah kenapa, asalkan sama Taehyung, gue rela bahkan sampai ke ujung dunia.

ride -Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang