"Jangan menganggap semua yang terjadi adalah kesalahan ,belajar mengertilah bahwa semua yang ku alamai adalah penunjuk arah"
Terkurung disebuah kamar tanpa mengerti arti kehidupan luar. Terdiam sendiri tanpa harus ku mengerti. Namun aku tak mengerti ini aku yang menjauh dari dunia atau dunia yang menjauh dariku?
Pemandangan yang sama,suasana yang sama,kehidupan yang sama,semuanya sama,sama kelamnya.
Gumam ku sendiri dalam hati di balkon kamar.Brakkkkkkk
Dobrakan pintu itu membuat semua lamunan ku buyar.
Shit!"Apa yang kamu lakukan wanita sialan! Meratapi kehidupan iya?ha percuma gaada yang bakalan bisa bantuin loe sekarang"
Tentu saja dia, Chelirin Alfreda galechia, satu-satunya kaka ku. Apa pantas dia disebut dengan seorang kaka? Bisa-bisanya dia mengatakan itu dengan mudah!Chelirin Alfreda Galechia.
"Loe kalo diajak ngomong liat orangnya bego!"
Kayaknya itu tangan gatal amat ya ga jambak rambut gue sehari aja."Kebawah sekarang cepat! Makan, dan ke sekolah, hari ini hari pertama loe sekolah"
Sumpah demi apapun gw lupa kalo hari ini adalah hari pertama gw masuk sekolah di SMA Kartini.
Shit! Kenapa Atha sampe lupa?!
" Tapi loe harus inget ,loe ga boleh bilang sama siapapun kalo loe adalah adek gw,ngerti?"
Bodoamat sih,siapa juga yang mau jadi adek loe neng-neng!
"Iya"
"Wait, dan loe berangkat sendiri gausah bareng gw"
Hufttt
"Tapi sama siapa ka?"
"Wahhhh hebat si bisu udah bisa ngomong, itu derita loe! Buaruan turun !"
Bisu mata loe peang.!
"Iya"
Aku menyiapkan segala keperluan sekolah kemudian melanjutkannya dengan mandi, tapi apa boleh buat niatnya emang mau mandi namun air tidak bersahabat!
Dingin banget anjir !
Aku berbalik badan tentu saja untuk menatap kaca...
"Ahh kaga usah mandi Atha mah tetep cantik, udah mirip kayak Raisa aja nih "
Ucap atha dengan mengembangkan senyum selebar lebarnya.Bahagia emang sederhana,
Yaiyalah mana bisa senyum kayak gitu di depan orang lain...
Saiko!
"Saatnya turun, selamatkan baim ya Allah" atha menuruni anak tangga dengan perlahan dengan mulut yang komat kamit seperti orang baca mantra.
Siap-siap atha perang akan dimulai detik ini.
"Ohh rupanya anak sialan ini sudah siap ya? Kemari nak duduk sini duduk" ucap Afni, ibu Atha.
Dengan menarik rambut Atha dan membuang kepala Atha pada kursi .Ini cara seorang ibu memperlakukan anaknya,biadab!
"Iya mah"
"Lancang kamu manggil saya dengan sebutan mamah? Siapa yang ngizinin kamu hah siapa? " Afni menarik kembali rambut Atha dan membuat wajah Atha berhadapan dengan nya. Tanpa sadar cairan bening mengalir dari sudut mata Atha.
"Maaf" suaraku lirih
"Cepat makan dan pergi dari sini, saya muak lama-lama liat wajah kamu!" Afni mendorong tubuh Atha sampai lutut Atha berdarah, perih.
"Iya"
"Hemmm papah nanti anterin aku ke sekolah yah, soalnya aku lagi males banget bawa mobil" rengek cherin dia menatapku sinis.
"Iya sayang"
"Pah" panggilku lirih
Brakkk
Danil,papah tiri Atha . Siapa lagi kalau bukan dia yang memukul meja sekuat itu sampai mengagetkan semua orang.
"Jangan pernah panggil saya papah, saya tidak sudi memiliki anak seperti kamu"
"Cherin ayo berangkat papa sudah kehilangan nafsu makan"
"Ayo pah,by mah"
"Maaf" suaraku lirih ketika semuanya pergi meninggalkan Atha sendiri di ruang makan.
Aku mengedarkan pandangan ku pada sekeliling ruangan dan berhenti pada satu benda06:50 !
Shit ,5 menit lagi? Atha bakalan telat kalo kayak gini.
Atha menghapus air matanya dengan kasar, kapan Atha bisa memulai hari tanpa air mata ?
Atha mengambil tas putih nya dikamar dan berlari ke garasi.
Shit , semua mobil pada kemana?
Oke, Atha harus nyari taxi sekarang juga.Aku berjalan menuju halte bis,karena sudah 5 menit aku menunggu tidak ada satu taxi pun yang lewat,parah nya lagi aku lupa membawa handpone.
Sejak kapan Atha jadi pikun gini!?
"Akhirnya ada bis juga" gumamku
Aku melihat ke segala arah dalam bis itu,nihil tidak ada tempat duduk yang kosong, mataku berhenti pada seseorang yang sedang terlelap dalam bis.
"Tampan" suaraku lirih.
Anjir,sejak kapan gw bisa bilang kayak gitu sama cowok,liat cowok aja gw ngacir!
HAPPY READING 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Althafunisa
HumorKelam. Kehidupan yang teramat perih, dimana diibaratkan ketika tangan mu terluka dan di tetesi air perasan jeruk lemon. orang lain cukup melihat tanpa merasakan. Tuhan terlalu menyangiku sampai dia mengambil segala nya dariku. Terlalu banyak kenang...