Pertemuan & Kesan Pertama

1.9K 138 10
                                    

Hai, hai, hai👋👋👋 aku buat cerita baru. Dan kali ini, sebenarnya shiper aku, Rosekook😊. Semoga pada ada yang mau baca + ☆ juga boleh😁. Ok.

Happy reading all.

●●●●●●

Rose area

Cerita cinta memang selalu indah. Tapi hanya pada awalnya. Semua terasa begitu menarik. Perasaan dimana seseorang dapat merasa getar dalam jiwa. Semua nampak sempurna tapi itu hanya diawal saja. Dan yang selalu terjadi selanjutnya adalah rasa sakit, kecewa dan luka yang melukai relung hati. Lantas kenapa tatkalah sudah mengetahui hal itu, masih saja ada orang yang mau jatuh kedalam lubang yang sama? Bodoh bukan? Ya. Itulah prinsip yang selalu Roseannae Park buat. Seorang gadis yang menomer satukan akal, logika dibanding perasaan. Hal yang paling ia hindari dan jauhi tak lain adalah CINTA. Bisakah?

"Rose." Panggil Jisoo. "Apa yang kau pikirkan sampai-sampai kau tidak juga menyantap makananmu?"

"Mmm, eh, ak- aku hanya teringat sesuatu."

Dengan mimik wajah serius, menatap langsung kedalam maniknya, Jisoo sahabat sekaligus kakaka prempuan baginya itupun bertanya setelah memlihat kegelisahan dimata Rose. " Ada apa?"

Dengan tersenyum sewajar mungkin Rose berharap kali ini saja ia bisa mengelabuhi Jisoo. "Tidak ada. Hanya teringat tugas yang sepertinya belum sempat aku kerjakan. Yah."

Jisoo tersenyum miring memandang kearahnya, dan detik itu juga ia tahu telah gagal lagi.

"Pembohong! Cepat ceritakan"

Rose menarik nafas, "Penyakit gila itu sepertinya datang lagi Soo!"

Jisoo terbelelak, menghentikan aktifitas makanya. Dan segera duduk mendekat, bahkan menempel lekat ke tempat Rose berada.

"Kau serius?" Tanya Jisoo dengan teramat serius.

"Ya. Aku serius!"

"Sayangnya, dia masuk dalam seluruh kriteria yang kubenci."

Mendengar penuturan tersebut Kim Jisoo seketika tertawa lepas. Bahkan ia tak perduli dengan reaksi orang- orang didalam cafe malam ini yang memandangnya heran.

"Berhenti tertawa. Kau membuatku malu Kim Jisoo. Semua memandang aneh kearah kita."

"Biar saja. Aku sedang senang. Jadi, siapa dan dimana kau menemukan nya?"

"Aku tidak tahu. Aku hanya dua kali bertemu dengannya dan itu hal lagi- lagi yang membuatku kesal. Tanpa di sengajah."

Dengan masih menahan tawa, Jisoo berkata. "Jadi, kau bertemu ditempat umum? Drama sekali."

"Jangan mengejek. Aku sudah sangat kesal sekarang dengan diriku."

"Ayolah. Santai sedikit. Ini akibat jika kau bersikap rasio berkepanjangan. Tanpa kau sadari atau memang kau sengaja. Kau selalu menekan perasaan yang memang sewajarnya dirasakan. Hanya karena alasan kenagan dimasa lalu."

"Aku tidak sekuat dan setegar dirimu. Aku memang pengencut jadi hal itu lah yang bisa aku lakukan. Aku tidak ingin merasakan sakit yang tak masuk akal seperti dahulu. Bahkan membuat ku seperti orang tolol."

"Maka dari itu, jangan heran lagi pada istilah galau, cinta mati, cinta gila dan yah hal-hal terkadang tak dapat kita pikir dengan akal logika kita."

"Ya. Yah, sesukamu."

"Jadi, bagaimana sebenarnya sosok pria tersebut?" Tanya Jisoo dengan alis terangkat dan senyum menggoda.

Rose memutar bola matanya malas.

Loyalty (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang