#1

223 42 7
                                    

Happy reading
Start ⬇️

"Ini gaji kamu bulan ini. Maaf kamu harus saya pecat" seketika tubuh Naeun menjadi lemas begitu mendengar perkataan itu.

"Apa saya punya salah bu? "tanya Naeun lirih.

"Kerja kamu sangat bagus.... Hanya saja, keluarga saya sedang membutuhkan uang untuk pengobatan anak saya yang sedang sakit parah. Jadi saya menjual restoran ini, bukan hanya kamu yang saya pecat, tapi juga seluruh pegawai disini. Terimakasih atas kerja keras mu dan maaf"ujar pemilik restoran.

-----

Naeun berjalan dengan wajah murung.
Dia dipecat, lalu dia harus bekerja dimana untuk bisa mendapatkan uang agar bisa membiayai sekolah adiknya dan untuk makan sehari hari.

Kring Kring Kring

Ponsel nya berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Dia mengangkat telpon itu tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Halo" ucap si penelpon di seberang sana.

"Ada apa Hyojung?" tanya Naeun.

"Chaeyoung!!"ucap Hyojung panik.

"Ada apa dengan nya?" jawab Naeun tak kalah panik.

"Aku menemukan nya tak sadarkan di dapur"

Naeun. bagai di sambar petir, dia sangat terkejut ketika Hyojung memberi kabar bahwa adiknya pingsan.

"Aku sedang di perjalanan ke rumah sakit sekarang." lanjut Hyojung.

"Aku akan kesana sekarang". Naeun langsung berlari menuju halte terdekat. Pikiran nya terus tertuju pada Chaeyoung, ia takut adik nya kenapa-napa.

-----

"Ayah, Ji Sun tidak mau ke dokter gigi. Ji Sun takut, ayah ayo pulang~"rengek seorang bocah yang ada di gendongan ayahnya.

"Kalau Ji Sun ingin gigi nya tidak sakit lagi, Ji Sun harus ke dokter."ucap ayahnya lembut.

Bocah berumur 5 tahun itu bernama Ji Sun, yang merupakan anak dari Ji Chang Wook, seorang pria tampan yang mirip seperti aktor di drama korea Selatan.

"Yasudah tapi turunin Ji Sun. Ji Sun bisa jalan sendiri". Sebenarnya Chang Wook memiliki firasat bahwa anaknya akan kabur, tapi Chang Wook tetap menurunkan Ji Sun dari gendongannya.

Dan benar saja anaknya berlari "Ji Sun jangan berlari nanti jatuh, sayang"ujar pria berkepala tiga itu.

"Ji Sun tidak mau ke dokter gigi---" balas Ji Sun terpotong karena anak itu menabrak seseorang hingga terjatuh ke lantai.

Wanita yang di tabrak oleh Ji Sun tadi menolongnya dan menenangkan anak itu agar berhenti menangis "Kamu tidak apa apa?"tanya wanita berumur 20an itu.

Chang Wook menghampiri Ji Sun dan langsung menggendongnya "Kan ayah sudah bilang jangan berlari, nanti jatuh. Apa ada yang sakit?, ada yang terluka?"tanya Chang Wook sambil mengusap air mata Ji Sun.

"Ayo ayah kita pulang?, Ji Sun takut ke dokter gigi ayah~" rengek Ji Sun.

"Iya kita pulang sekarang, tapi Ji Sun berhenti menangisnya, oke"ujar Chang Wook yang hanya di balas dengan anggukan oleh Ji Sun.

"Apa anak anda baik baik saja tuan?"tanya wanita itu kepada Chang Wook.

"Dia baik baik saja---"

"Naeun!!"ucap Hyojung seraya menghampiri Naeun.

Hyojung merupakan teman masa kecil Naeun , hingga sekarang mereka masih berteman baik.

"Dimana ruangan adik ku?"tanya Naeun kepada sahabatnya Hyojung.

"Ikuti aku"jawab Hyojung.

"Saya permisi tuan"ujar Naeun yang dibalas dengan senyuman dan anggukan oleh Chang Wook.

Naeun setengah berlari mengerjar Hyojung untuk sampai keruangan adiknya .

"Ayo kita pulang, tapi Ji Sun harus janji sama ayah untuk tidak lagi makan banyak permen dan cokelat"ujar Chang Wook sambil mengulurkan kelingking tangannya.

"Iya Ji Sun Janji"ucap Ji Sun seraya mengulurkan kelingking tangannya ke kelingking tangan Chang Wook untuk membentuk tanda janji.

-----

Ketika mereka samapai di runga dimana Chaeyoung dirawat, Naeun melihat seorang dokter bername tag Kim Seokjin itu keluar dari ruangan rawat adiknya.

"Apakah kau keluarga dari pasien?"tanya dokter Kim.

"Saya dok. Saya keluarga pasien"jawab Naeun dengan khawatir.

"Tolong ikut kerungan saya". Seokjin berjalan duluan dan Naeun Mengekorinya dibelakang

-----

Seokjin masuk ke ruangan nya di ikuti oleh Naeun. "Silakan duduk"ucap Seokjin mempersilakan Naeun agar duduk.

"Bagaimana kondisi adik saya dok?"tanya Naeun khawatir.

"Tenang saja, kondisi pasien baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan di tambah cuaca yang tak menentu membuat pasien mudah sakit. Anda tidak usah terlalu khawatir." jelas Seokjin sembari sedikit tersenyum.

"Apa harus di rawat dok?" tanya Naeun lagi. Seokjin tersenyum, "Tidak, jika kondisi pasien sudah pulih." jelas Seokjin lagi.

"Baiklah dok, terima kasih. Saya permisi." Seokjin mengangguk, Naeun bangkit dari duduk nya lalu keluar dari ruangan.

Naeun berjalan ke ruangan dimana adik nya di rawat dengan pandangan kosong. "Dari mana aku harus mendapatkan uang untuk biaya administrasi dan biaya sekolah Chaeyoung?" gumam Naeun pada diri nya sendiri.

Brukkk

"......."

Tbc....

Annyeong... Ini ff pertama saya, maaf kalau cerita nya abal-abal dan masih banyak typo nya. Mohon dukungan nya dengan voment.😊

Baby SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang