Dua

36 4 0
                                    

-SMA DIRGANTARA-

Pas Ran nyampe gerbang, disana udah ada beberapa pengurus OSIS dan Pak Sarimin yang tak lupa membawa buku catatan kebanggannya.

Ada juga beberapa anak yang telat termasuk sesosok manusia bernyawa yang sangat tak asing bagi Ran...

"Ranya Agatha,,4L. Saya sampe bosen liat kamu," kata pak Sarimin saat Ran memasuki gerbang.

"4L apaan pak?" -Ran

"Lo Lagi Lo Lagi," -Pak Sarimin

"Ciaelah pak, pake segala di singkat², begayaan use bahasa anak enom," -Ran

"Heladalah Kowe kui ngomong opo tho nduk, ngomong iku ojo dicampur² marai mumet wae," -Pak Sarimin

Translate = kamu itu ngomong apa si nak, ngomong itu jangan dicampur² bikin pusing aja.

"Bapak yang bikin saya bingung pak, jangan pake bahasa planet bapak dong, saya bukan orang China jadi gak ngerti bapak ngomong apaan," -Ran

"Bahasa China gundulmu! Itu bahasa Jawa," -Pak Sarimin

"Hehe masa sih pak? Saya kan gatau," kata Ran sok polos.

"Lagu korban janji aja kamu hapal, masa gak ngerti bahasa jawa," -Pak Sarimin

"Oh? Bapak mau saya nyanyiin? Waa dengan senang hati pak. Abis nyanyi saya ngga jadi dihukum kan pak?" Kata Ran antusias.

"Kam-" ucapan pak Sarimin langsung dipotong oleh Ran.

"Waaa makasih pak, saya nyanyi sekarang. Abot tak trim-" belum selesai lirik yang keluar dari bibir Ran, ia Sudah mendapat hadiah berupa getokan di kepalanya.

"Sontoloyo! Tidak semudah itu ferguso! Dan kalo orang tua ngomong jangan dipotong," kata Pak Sarimin sambil menggetok kepala Ran.

"Aaww! Bapak mah main kekerasan, saya laporin Bu Markonah(Istri Pak Sarimin) nih," kata Ran sembari mengelus kepalanya yang nyeri akibat getokan pak Sarimin.

"Udah² gausah banyak ngomong kamu! Cepat kamu baris sama temen² kamu yang lain," -Pak Sarimin

"Iya pak, beneran gamau saya nyanyiin pak?" -Ran

"Engga," -Pak Sarimin

"Nanti nyesel loh pak, suara saya bagus kek Ariana Gran-"

"CEPET!!!" bentak pak Sarimin.

"I-iya pak," kata Ran lalu ngacir menuju barisan para mantan, maksudnya barisan para murid yang telat.

Ran berdiri dibarisan belakang, tapi Ada yang aneh, Ran merasakan kehadiran mahluk astral yang menyolek² lengannya.

"Uy!"
"Woe!"
"Ehh budeg lu bangsat!"

Kata cowo yang ternyata adalah Ibob alias Bobi, temen sekelas Ran.

Karna triakan Ibob semua yang sekarang Ada dilapangan menenggok Kearah Ran dan Ibob berada. Termasuk Pak Sarimin.

"Bobi kenapa kamu teriak?!" Tanya pak Sarimin,

"E-ehh enggak pak, saya ga sengaja," kata Ibob nyengir kuda.

"Sukurin lu!" Kata Ran berbisik.

"Gegara lu ini tuh Marimar!" -Ibob

"Enak ae lu Rhoma!" -Ran

"Elu sih gua panggil dari tadi kaga nyaut, gua colek juga kaga peka² lu," -Ibob

You're Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang