Chapter 13 : Forgive me, Please!!

1K 36 0
                                    

dear para readers usahakan dong buat komen biar Author tau ceritanya menarik atau ngga gitu :"v #ngarepbangetdahbanyakyangkomen

Masalah vote mah, gpp dah Author mah apa atuh se-ikhlas-nya kalian aja para readers tercintah tapi kalo komen ya Author sangat sangat sangat berharap sekali

Jangan lupa vote, comment, and follow
@UchiharunoAi29
*
*
*
*
*
*
Happy Reading minna...~
*
*
*

Hufftt... akhirnya ujian kelulusanku selesai juga. Setelah bertempur dengan soal-soal ujian selama seminggu jadi kami diberi waktu istirahat untuk mempersiapkan diri dihari wisuda nanti.

"Hmmm... nanti pas acara kelulusan kita kumpul-kumpul yuk?! Mau gak?!" ucap Miki.

"Ayuk! Nis kamu gimana?" tanya yoona.

Oiya, kami sedang di cafeteria dekat sekolah. Aku meminta izin kepada suamiku untuk bertemu mereka.

"Eumm... aku akan meminta izin kepada suamiku untuk ikut kalian." ucapku sembari tersenyum.

Mereka pun hanya mengangguk.

"Oiya nis kau serius tak ingin melanjutkan kuliah?" tanya yoona.

Aku hanya mengangguk.
Sebenarnya aku ingin kuliah tapi aku takut kalo suamiku tak mengizinkan aku. Lagi pula ada anakku juga jadi...

"Aku harus mengurus anak-anaku." ucapku.

"Hmmm... lalu cita-cita doktermu bagaimana?" Ucap Yoona.

"Eumm... mungkin nanti anakku yang akan menjadi dokter. Hehehehe." ucapku sambil terkekeh.

"Jika itu sudah keputusanmu kami tidak bisa memaksamu." ucap yoona dan anggukan dari Miki.

"Eh itu suamimu! Nis, Kak Kyu itu sangat tampan ya apalagi kalo pake jas gitu. Dia berusia 27 tahun tapi wajahnya seperti 17 tahun." ucap Miki sembari menunjuk seorang pria.

"Hehehe..."

"Hey, ketauan kak Lee Teuk bisa-bisa dia mutusin kamu lho." ucap Yoona.

"Waduh jangan dong hehehe..." kata Miki.

Akupun menoleh dan benar, aku melihat wajah tampan itu sedang mengarah ke kami.

"Ayo pulang!" ucapnya. Setelah sampai ditempatku.

Akupun hanya mengangguk.

"Miki. Yoona. Aku pulang dulu ya." ucapku.

"Iya. Hati-hati ya!!!" ucap mereka.

- di mobil -

"Suamiku?" panggilku pada pria yang tengah menyetir mobil itu, Suamiku.

"Hn." Hanya itu responnya.

"Apa aku boleh-" belum juga aku menyelesaikan ucapanku dia sudah memotongnya.

"Tidak! Kau sedang hamil. Kau istriku. Kau hanya boleh mengurusku dan anak-anak kita. Aku tidak ingin kau kuliah dan bekerja!" ucapnya tanpa melihat ke arahku. Matanya sangat fokus ke arah jalan.

Aku hanya menundukkan kepalaku.

Setelah itu tak ada percakapan diantara kami.

.
.

.
.

"Ada apa?" tanya suamiku.

My Teacher is My Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang