Jung Soo melangkah menaiki anak tangga yang akan mengantarnya kekamar Yuri. Seperti biasa Jung Soo akan memeriksa keadaan Yuri jika baru sampai dirumah.
Jung Soo mempercepat langkahnya saat mendengar suara isakan dari dalam kamar Yuri. Dengan segera laki-laki itu mengetuk pintu kamar itu.
"Yuri-ah kau baik-baik saja? boleh Oppa masuk?"
Hanya isakan yang terdengar membuat Jung Soo memilih untuk membuka pintu itu. Laki-laki berjas biru gelap itu menatap kesekeliling namun tak menemukan Yuri.
"Yuri-ah! kau dimana?"
Jung Soo melangkah menuju kamar mandi namun tetap saja sosok itu tidak ada.
"Jangan membuat Oppa khawatir."
Laki-laki itu melangkah mendekati tempat tidur, matanya melirik pintu kaca yang baru saja dibuka. Dia terkejut saat melihat sosok yang dia cari baru saja berjalan masuk. Yuri terlihat lemah, tirai putih yang menari-nari karena tiupan angin membuat sosok itu semakin terlihat menyedihkan saat melewatinya.
Jung Soo dengan cepat mendekati gadis itu, memegang jemari yang terasa dingin itu.
"Yuri-ah, kau kenapa? kenapa kau berada diluar disaat cuaca buruk seperti ini?" Jung Soo panik saat melihat wajah itu pucat dan mata Yuri yang membengkak.
"Oppa......aku ingin mengingat Oppa, aku ingin tahu bagaimana aku dimasa lalu.....tapi sekeras apapun aku mencoba aku tidak bisa dan hal itu malah menyakitiku......"
Jung Soo tak tega melihat air mata yang jatuh tiba-tiba, dengan cepat dia menarik tubuh Yuri dalam dekapannya. Memeluk erat gadis rapuh itu.
"Tenanglah sayang.....Oppa disini."
"Selamatkan aku Oppa.....aku tidak sanggup lagi, ini sangat menyakitkan."
Jung Soo semakin mengeratkan pelukannya. Dia juga hancur saat melihat sosok itu bisa serapuh ini, Yuri memang bukanlah gadis yang sangat ceria tetapi dengan melihat air matanya Jung Soo sangat tersiksa. Dia tidak tega melihat itu semua.
"Oppa bersamamu Yuri-ah, Oppa bersamamu."
Yuri semakin terisak, dia tak tahu harus berbuat apa. Air mata itu tidak mau berhenti dan rasa sesak itu semakin menyesakan hatinya.
......
Matahari bersinar menembus jendela kaca pagi itu. Jung Soo membuka mata saat cahaya itu menyilaukan matanya. Laki-laki itu melirik Yuri yang tertidur dengan mengenggam tangannya. Jung Soo menarik selimut tebal itu agar menutupi tubuh Yuri.
Kini laki-laki itu melangkah menuruni anak tangga, berjalan menuju dapur dan duduk disalah satu kursi. Matanya menatap lurus kedepan, Jung Soo kembali mengingat wajah Yuri yang terlihat sangat menyedihkan semalam. Laki-laki itu menghela nafas berat dan menatap ponsel yang ada didepannya.
Tanpa menunggu lama Jung Soo meraih ponsel itu dan menekan salah satu nomor dikontaknya. Jung Soo mendekatkan benda itu ditelinganya.
"Dokter Kim."
.
"Maaf jika aku menelponmu pagi-pagi begini."
.
"Bisakah kita bertemu? ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu. "
.
"Baiklah, aku akan menunggu."
Jung Soo menatap layar itu saat panggilan berakhir. Dia rasa saat ini hanya Yesunglah yang bisa mengatasinya.
Cukup lama Jung Soo menunggu, kini pintu itu diketuk. Jung Soo dengan segera berdiri saat seorang pelayan masuk dan memberi salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You ( On going )
RomanceMemendam perasaan selama 8 tahun? Mustahil. Namun apa yang tidak mungkin bagi seorang Kwon Yuri. Semua terjadi begitu saja dalam hidupnya. Kehidupan baru, keluarga baru bahkan identitas baru. Akankah dia melihat arah yang sama? masa lalu yang sel...