ceo devil's

part 3

Prilly pov

Prilly terus memikirkan perkataan tania. Tinggal beberapa hari lagi biaya pengobatan adiknnya harus dia bayar segera kalau dia tidak membayarnya maka otomatis semua fasilitas pengobatan adiknya akan di cabut oleh pihak rumah sakit.
Entahlah berat rasanya jika menerima tawaran tania tapi ya apa boleh buat dia  harus mendapatkan uang itu segera.

" ya allah apa ini jalan satu satunya buat dapetin duit. " prilly mengeluh kepada dirinya sendiri.

" tapi aku belum siap merelakan diriku di sentuh oleh laki laki "

Suara deringan telepon menghentikan lamunan prilly. Dia melihat nama si penelpon. Tania.

" halo tan... Ada apa " jawabnya dengan nada lemas

" lo udah putusin prill "

" belum tan. Gue masih mikirin semuanya. "

" ya udah prilly. Kalau lo mau... Gue udah dapat laki laki yang pengen di temani. "

" kalau lo gak mau... Gue bisa bilang ko buat batalin. "

" lo serius tan. Lo udah dapat. "

" iya prilly.. "

" tan kasih gue waktu ya buat mutusin semua. "

" iya prilly. Lo tenang aja... Pria itu juga gak minta  di layani sekarang kok. "

" tapi prilly. Penawaran gue ini cuma sampai besok ya. " tania menjelaskan lagi ke prilly.

" laki" ini berani bayar lo 5 juta. "

" iya tan thanks ya. Besok pagi pasti lo udah dapat jawabannya. "

" ya udah bye prilly."

" bye too " prilly melempar handphonenya ke sembarang arah. Dia menjatuhkan badannya di kasur empuknya.

Dia harus memtuskan malam ini juga. Apakah dia menerima tawaran tania atau dia menolaknya.
Berat rasanya memikirkan itu semua.
Hidupnya benar benar terasa berat. Kapan dunia ini bisa berpihak kepadanya.

Sedangkan di lain tempat seorang pria tampan yang begitu di segani di dunia bisnis begitu sibuknya menandatangani beberapa berkas kerjasama. Ya pria tampan itu itu bernama aliando syarief.

" jo " panggilnya begitu dingin kepada salah satu asisten pribadinya yang juga merangkap sebagai sekretarisnya.

" iya pak. "

" apa kau sudah mendapatkan wanita yang akan menemaniku."

" sudah tuan. Tuan hanya tinggal bersenang senang saja. "

" ingat jo. Aku cuma mau bercinta dengan gadis perawan. Ingat itu. "

" iya tuan. Kali ini saya tidak akan salah tuan. Wanita ini seorang gadis. "

" keluarlah. " usir pria tampan itu kepada asisten pribadinya.

Jo segera keluar dari ruangan bossnya. Dia akan menelpon tania. Teman sekolahnya dulu. Dia ingin memastikan apakah tania sudah mendapatkan wanita yang di inginkan tuannya.

" halo tania. " ucap jo

" halo jordan. " jawab tania

" bagaimana tan. Apa lo udah dapat. "

" lo tenang aja jo. Besok malam dia akan aku antar. "

" tan. "

" ada apa jo. "

" wanita ini masih gadiskan ? " jo bertanya ke tania. Dia takut salah lagi. Selama ini selama boss nya bercinta dengan wanita lain tidak sedikit para wanita itu mengatakan bahwa dirinya masih perawan tapi faktanya saat bossnya itu sudah bercinta hanya teriakan umpatan dari dalam kamar boss nya. Itu berarti mereka mereka ini bukan  perawan.

" lo tenang aja jo. Dia teman gue. Gue tau semua kesehariannya. "

" dia masih gadis jo. "

" ya udah tan. Gue tunggu kabar lo besok pagi. "

" ya udah jo bye. "

Jo menghela nafasnya... Semoga saja wanita ini seorang gadis yang belum terjamah oleh laki laki manapun.