Awal

78 13 7
                                    

Bagian Satu

✌ Enjoy ✌

Gemericik air terdengar cukup keras sampai ke kamar Gita. Hal itu membuat Gita semakin malas untuk pergi ke sekolah. Gita gadis belia yang agak tomboi berumur 16 tahun,  mempunyai nama lengkap Gloria Christina yang merupakan salah satu siswi SMA Taruma.

“Gita!!” teriakan bundanya terdengar cukup keras. Hal ini membuat Gita segera bangun dari mimpinya.
Gita segera berlari menuju lantai dasar untuk segera mandi dan menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah.

“Hari ini Gita berangkat sama Pak Reno ya!” ucap bunda Gita membuka pembicaraan.

“Iya bun...” ucap Gita seraya membenahi bajunya yang kurang rapi.

Gita segera menyiapkan makanannya dan segera sarapan daripada harus menunggu di depan gerbang sekolah sampai pelajaran pertama selesai. Hari ini hujan pula.

***

“Acha!” panggil Gita kepada Acha.

“Iya, Git?” Acha segera menoleh ke sumber suara.

“Numpang payungnya gih, gue lupa gak bawa payung, nih!” pinta Gita seraya berjalan mendekat ke arah Acha.

“Ayo..”

Yap, Acha merupakan sahabat Gita mulai dari kelas VII SMP. Seorang gadis cantik berkacamata ini mempunyai nama lengkap Vanessa Monika. Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas mereka, yaitu X IPA 1. Kelas ini merupakan kelas unggulan daripada kelas–kelas lainnya.

“Btw, pr fisika halaman 92 lo udah ngerjain belom?” tanya Acha.

“Sudah nih, pasti lo mau nyontek, kan?” tanya Gita balik ke Acha.

“Hehe, lo emang sahabat gue yang paling peka, Git!” seru Acha seraya mengambil buku catatan fisika milik Gita.

“Ya mau gimana lagi, gue dan lo kan udah sahabatan mulai SMP?” tanya Gita balik.

“Huh, iya deh, sekarang lo diem, gue mau ngerjain!" bentak Acha pelan.

“Yang sana ngerjain apa nyalin ya??” sindir Gita seraya pergi meninggaklan Acha dibangkunya.

***

Teet... suara bel sekolah terdengar nyaring, itu tandanya jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Karena hari ini hari Senin, jadwal jam pelajaran pertama di hari Senin adalah upacara. Berhubung pagi ini hujan, maka jam pertama akan menjadi JAMKOS.

Jamkos, para siswa dan siswi sangat senang jika ada jam ini. Jam surga para pelajar sekolah. Bagi siswa perempuan, jam ini diisi dengan hal – hal yang sangat tidak bermanfaat, apalagi kalau bukan GOSIP. Tapi tidak dengan Gita dan Acha, dua anak ini selalu menghabiskan jam kosong dengan membaca novel yang ada di perpustakaan mini di belakang kelas. Untuk siswa laki – laki kalian pasti tahu apa yang mereka lakukan. Apalagi kalau bukan main game.

Terutama Bastian, salah satu siswa most wanted dikalangan teman–temannya maupun kakak kelas. Dia merupakan gamers sejati, walaupun begitu, ia sangat pintar di segala mata pelajaran dan wajahnya lumayan tampan. Semester kemarin saja, dia ranking 1 pararel. Itulah yang membuat Bastian Aurelio menjadi most wanted.

Hampir semua siswa perempuan mengidolakannya. Setiap istirahat banyak segerombol perempuan genit untuk memberikan Bastian coklat, sampai–sampai pernah suatu kali Bastian membagikan seluruh coklat dari cewek - cewek genit untuk satu kelas.

***

“Bela!!” panggil Gita dari luar kelas.

“Ya?” Bela segera keluar dari kelasnya.

“Lo mau ikut gue gak ke kantin?” tanya Gita.

“Eh, enggak deh” jawab Bela seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Kenapa?”

“Kan tadi habis hujan tuh, nanti sepatu mahal gue kotor”

Gita dan Acha bertatapan sebentar lalu berkata “LEBAY” dan mereka berdua segera meninggalkan anak lebay itu.

Bella merupakan teman pertama Acha dan Gita setelah memasuki SMA Taruma. Gadis alay, lebay, manja, dan berambut panjang itu memiliki nama lengkap Belicia Agatha. Anak itu sudah menjadi incaran para cowok–cowok. Selain sikapnya yang alay, lebay, dan manja, dia juga sangat genit. Kau tau? dia sudah berpacaran lebih dari 3 orang, padahal ini masih 7 bulan di SMA Taruma. Entahlah sekarang dia sudah memiliki berapa mantan, dan pacaran dengan siapa, aku dan Acha gak peduli.

***

Sesampainya di kantin, Acha melihat Dino. Dino merupakan orang yang disukai Acha, namun sayang Dino saat ini sedang menyukai Alice. Gadis berparas cantik dan incaran para lelaki.

“Git..” bisik Acha ke Gita sambil memegang tangan Gita.

“Eh, tangan lo dingin amat, lo berkeringat lagi, kan habis hujan, masa sih lo kepanasan?” tanya Gita.

“Git.. lo tau dia siapa?” tanya Acha yang pandangannya masih saja ke lelaki yang sedang makan bakso.

“Oh, pantesan lo kayak gini, jangan–jangan lo phobia sama Dino, ya?” tanya Gita menggoda Acha.

“Enak aja, ayo kita duduk di depan Dino” ajak Acha menarik tangan Gita.

Gita yang telah ditarik oleh Acha tidak bisa melepaskan tangannya dari genggaman Acha. Apalah daya, akhirnya dia juga ikut duduk bersama Dino dan Acha.

“Hai Dino” sapa Acha dengan mulut yang bergetar.

“Oh, hai” balas Dino dengan sikapnya yang dingin.

“Gue sama sahabat gue boleh duduk sini gak?” tanya Acha berhati- hati.

“Iya” balas Dino singkat.

Acha hanya memandangi Dino dan mengabaikan Gita sahabatnya.

“Eh, gue balik dulu ya, tugas gue belom kelar” kata Dino ke dua orang perempuan itu.

“Iya, dada Dino” balas Gita cepat.

“Yah, Git, kita baru bentar liat Dino, kok dia udah pergi sih?” tanya Acha ke Gita.

“Ya, itu dia belet mutah liat wajah lo” jawab Gita menggoda Acha seraya bangkit dari kursi kantin.

“Ayo cabut, balik ke kelas” ajak Gita  cepat.

Jangan lupa share ke teman kalian

💞Jangan lupa vote💞
🌈Maaf kalau ada kesalahan kata🌈

Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang