PEKA DONG

27 7 2
                                    

Arinda Vanya.gadis cantik yang kini sedang duduk didalam mobil bersama sahabat  masa kecilnya yang memiliki sifat pemaksa dan keras kepala.
Siapa lagi kalau bukan Rafa Samudra?

Cowo dengan tubuh tinggi,kulit putih,dan hidung mancung itu selalu memperlakukan Arin sesuka hatinya.
Sangat protektive terhadap Arin.apapun yang dia katakan harus segera dilaksanakan.
Jujur saja,Arin lelah dengan sikap Rafa.
Rafa memperlakukan dirinya layaknya seorang pacar.namun hubungan mereka sebatas sahabat masa kecil saja.

Didalam mobil milik Rafa,keduanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sampai akhirnya Rafa menghela nafas panjang untuk meredam emosinya.

"Bisa ga,satu kali aja jangan bikin aku khawatir."

What the hell?Sabar rinn,sabar

"Iya aku minta maaf."

"Percuma minta maaf kalau nantinya bakalan gitu lagi."

"Salah terus deh." gerutu Arin

"Tuh kan giliran salah aja gamau disalahin.iya deh cowo selalu salah dan cewe selalu benar."

"Emang cowo selalu salah.pulang aja yuk,laper nih."

"Hmm"

Rafa segera mengendarai mobilnya.
Dua puluh menit kemudian,mereka telah sampai didepan rumah Arin.
Rumah Rafa dan Arin bersebelahan.jadi,kapanpun dan dimanapun mereka selalu bersama.
Lebih tepatnya Rafa tidak pernah mengizinkan Arin pergi sendirian.
Diperlakukan layaknya pacar,namun kenyataannya tidak demikian.

"Mau masuk dulu ga?itu mumpung Bang Satria lagi dirumah."

"Beneran?"

Arin hanya menganggukan kepalanya.

"Kenapa ga bilang dari tadi sih."

Rafa bergegas turun dari mobilnya dan berlari masuk ke dalam rumah Arin.
Arin menyusul Rafa masuk ke dalam rumahnya.
Sampai diruang tamu,dia melihat Rafa dan Bang Satria sedang bermain PS bersama.
Ya,Arin memiliki seorang kakak laki-laki.
Namanya Satria Alaska.
Sekarang sudah kuliah di salah satu Universitas yang ada di Jogja.dia juga sangat protektive kepada Arin.
Arin pun menghampiri mereka.

"Bang Satttt" Arin memeluk tubuh kakaknya dari samping.

"Pause dulu Fa.Eh Arin,adek abang yang paling cuantikkkk." ucap Satria sambil membalas pelukan adiknya.

"Kangennnn." ucap Arin manja

"Abang juga kangen sama kamu." balas Satria seraya mengusap rambut panjang Arin.

Beginilah sifat Arin saat bersama abangnya.manjanya kumat hehe

"Abang berapa lama disini?"

"Satu mingguan dek."

"Asikkk.satu minggu ini abang harus turutin semua kemauan Arin ya?"

"Iyaa apa si yang engga buat adek abang satu-satunya."

Rafa hanya memperhatikan interaksi Arin dan Satria dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya.

Tuhan,sungguh aku mencintainya.

******

Arin menghempaskan tubuhnya dikasur kesayangannya.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Ganggu orang aja." ucap Arin kesal

"Hai." ucap Rafa dengan senyum manisnya

"Apa?"

"Sensi amat neng."

"Emang.udah cepetan kamu mau ngomong apa?"

"Jadi gini,nanti malem aku diajak pergi sama Neta.menurut kamu,aku terima ajakan dia atau ngga?"

Kok sakit yaa?sadar Rin,sadar.kamu itu cuma sahabat.ga lebih. batin Arin

"Ya itu si terserah kamu."

"Oke deh kalau gitu aku terima aja ajakan Neta."

"Ya udah sana pergi!" ucap Arin ketus sambil menutup pintu kamarnya

"Dasar ga peka!sok ganteng,sok manis." ucap Arin seraya menggigit ujung bantalnya

Dilain tempat,Rafa tersenyum miris.
Dia kira,rencana membuat Arin cemburu berhasil,ternyata tidak.
Sakit ya mencintai dalam diam.

TBC

Happy reading😊

maaf banget kalau part ini pendek hehe

KepastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang