Cemburu pun aku tak berhak,
Karena hati tak berhipak.Arin memandang bintang dilangit dari balkon kamarnya.
Malam ini,Rafa pergi dengan Neta.
Dalam hati,Arin tak rela.namun dia bisa apa?melarang pun tak berhak.karena statusnya hanya sahabat.tidak lebih dari itu.Sekarang sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB namun Rafa belum pulang ke rumahnya.
"Rafa kenapa belum pulang ya?" ucap Arin dalam hati
Kemudian,Arin memutuskan untuk menelfon Rafa.
Namun yang ada hanya suara operator.
Kecewa?tentu
Sakit?pastiI'm Fine😌
******
Dilain tempat,Rafa tidak menikmati acara dinner nya dengan Neta.
Dia memikirkan Arin.
Entah kenapa rasanya sulit sekali menghapus bayang-bayang Arin dikepalanya.
Rafa memang terkenal playboy.tapi percayalah,dari sekian banyak wanita yang sudah dipacarinya,hanya satu nama yang selalu membekas dihati dan pikirannya.
Arinda Vanya,sahabat masa kecilnya.
Rafa memutuskan untuk segera pulang."Net,kita pulang ya"
"Tapi Fa,kita baru aja jalan sebentar"
"Lain kali aja yaa.gue ada urusan mendadak" alibi Rafa
"Oke deh" ucap Neta dengan tampang cemberut.
Rafa bergegas melajukan mobilnya untuk mengantarkan Neta kerumahnya.
Tigapuluh menit kemudian,Rafa sampai didepan rumah Neta."Gue duluan ya.makasih buat waktunya" ucap Rafa sambil melambaikan tangannya.
"Fa,kenapa buat dapetin hati lo itu susah" ucap Neta lirih
******
Rafa memasuki kamarnya dan segera menuju balkon.
Tepat sekali dugaan Rafa,dari balkon ia bisa melihat Arin yang sedang melihat ke arah bintang.
Rambut Arin yang tertiup angin menutupi sebagian wajahnya.
Namun tidak mengurangi kecantikan seorang Arinda Vanya.
Limabelas menit Rafa memandangi wajah Arin.dan selama itu juga Arin belum menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikannya.Saat Arin hendak masuk kedalam kamarnya,ia baru menyadari kalau Rafa sedang berada dibalkon kamar.
Namun,Arin melengos masuk kedalam kamarnya seolah-olah ia tak melihat keberadaan Rafa.Kenapa lagi si Arin? batin Rafa
******
TBCHappy reading😊
Maaf kalau partnya pendek:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepastian
RandomCinta, satu kata berjuta makna. Cinta, satu kata berjuta rasa. Selalu dibutuhkan namun tak kunjung mendapat kepastian. Sakit bukan? -Arinda Vanya Ego mengalahkan semuanya. Aku mencintainya namun tak tau cara untuk mengungkapkan. Pengecut?memang. -Ra...