Rafa termenung dikamarnya.sudah 2 hari Arin bersikap acuh kepadanya.
Rafa tidak tahu kenapa Arin bersikap demikian." Arghhh" kesal Rafa sambil mengacak rambutnya.
" Mending gue susul Arin aja kerumahnya."
Tidak sampai lima menit Rafa sudah berada didepan rumah Arin.
Rafa segera memencet bel dan tidak lama kemudian pintu rumah Arin terbuka.ceklek.
" Ngapain lo kesini?" ketus Arin.
" Sensi amat Rin."
Ya sudah kebiasaan Arin jika marah ataupun kesal terhadap Rafa pasti akan mengubah panggilannya menjadi lo-gue.
" Suka-suka gue lah."
" Rin jalan yuk."
" Gamau." ucap Arin tetap ketus kepada Rafa.
" Ya udah kalo kamu gamau pergi, kita duduk diteras rumah kamu aja ya?aku mau ngomong sesuatu ke kamu."
" Hmm"
Mereka berdua duduk bersebelahan.
" Emm Rin, kenapa 2 hari ini kamu cuek banget ke aku?aku ada salah ke kamu?"
Arin menatap Rafa sebentar " Ga tuh, perasaan lo aja kali."
" Aku-Kamu Rin." ucap Rafa geram.
Rafa paling tidak suka jika Arin mengganti panggilannya menjadi lo-gue.
" Iya iya." ucap Arin malas
" Jadi kenapa selama dua hari ini kamu cuekin aku?kalo aku punya salah ke kamu, tolong kasih tau aku Rin."
" Perasaan kamu aja kali.dua hari ini aku sibuk ngerjain tugas aja." ucap Arin malas
" Tapi ga harus ceuk ke aku juga kan Rin?" ucap Rafa sambil menatap Arin penuh tanda tanya
" Stop deh Fa.kenapa si kamu selalu bersikap seolah-olah aku ini pacar kamu.apapun yang aku lakuin kamu harus tau.apapun yang kamu suruh harus aku turutin.kita cuma sahabatan Fa, ga lebih.jadi tolong banget bersikap selayaknya aja.ga usah terlalu ngatur hidup aku!"
Tanpa menunggu jawaban dari Rafa, Arin berlari masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya.
" Bodoh banget si gue.Kenapa Rin?Kenapa susah banget buat nyatain perasaan aku yang sebenarnya ke kamu." lirih Rafa sambil menatap ke arah pintu rumah Arin dengan sendu.
*****
Maaf banget lama ga update😢
Baru dapet inspirasi aku tuh😣Happy reading😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepastian
RandomCinta, satu kata berjuta makna. Cinta, satu kata berjuta rasa. Selalu dibutuhkan namun tak kunjung mendapat kepastian. Sakit bukan? -Arinda Vanya Ego mengalahkan semuanya. Aku mencintainya namun tak tau cara untuk mengungkapkan. Pengecut?memang. -Ra...