Surabaya, 12 Juli 2014.
Hari ini adalah hari pertama untuk para siswa baru yang memasuki jenjang sekolah menengah pertama (SMP), hari ini dimana seluruh siswa menginjakan kakinya di sekolah yang akan mereka huni selama 3 tahun kedepan, dan di hari ini juga mereka memulai beradaptasi dengan teman baru, lingkungan sekolah baru, dan pastinya guru baru.
Dipagi yang cerah ini di SMP Cempaka putih diadakan upacara untuk penerimaan siswa baru, semua murid berpenampilan rapi dan bersih. Topi, dasi, sabuk, kaos kaki putih, sepatu hitam, semua terpasang rapi menghiasi tubuh para siswa.
Pukul 06.15 perjalanan ke sekolah
“ Ma” ucap gadis berambut lurus itu
“Apa sih ca, cepetan pakek helmnya, keburu telat nih” ucap seorang wanita berumur 30 an
“ Ma, caca masih ngantuk nih, caca gak sekolah ya lagian kan cuman upacara aja, mulai pelajarannya kan besoknya” gadis itu berkata sambil memonyongkan bibirnya.
“ Kamu mau mama jewer?ini hari pertama kamu jangan macem-macem ya ca, nanti di sekolah duduk diem jangan tidur disekolah dengerin omongan mama, awas aja kamu sampek hari pertama mama dipanggil sekolah, kamu mama pindahin “ ucapan kesal dari seorang wanita berumur 30 an kepada sang putri.
“Hhmm” gumanan malas gadis berambut lurus itu.
Jarak sekolah dengan rumahnya sangat dekat tidak sampai 10 menit, gadis itu sampai disekolahnya.
“ Sekolah yang rajin, jangan nakal” ucap seorang wanita berumur 30 an itu.
“Belom pelajaran ma, cuman upacara aja “ gadis itu berkata sambil menguap.
“ kamu nih yah di kasih tau bandel amat, sana cepetan masuk tuh guru baru sama kakak kelasmu udah di gerbang “ ucap wanita berumur 30 an itu lagi.
“Hhmm yaudah dadah mama muach “ ucap gadis itu sambil menyalami tangan wanita itu.
Semua siswa siswi mulai tergesa-gesa masuk ke lingkungan sekolah karena guru dan para osis sudah ada di depan gerbang memberhentikan siswa siswi yang tidak memakai atribut lengkap, Tapi lain dengan gadis berambut lurus, berkuncir satu, bertas merah, berjam biru gadis ini malah jalan dengan santainya menikmati langkahnya, tersenyum, menyalami guru dan seenaknya melewati para osis yang sedang memberhentikan teman seangkatannya.
“ Hey Berhenti kamu, Namamu siapa? Mana topimu?” ucap salah satu kakak osis yang membuat gadis itu memberhentikan langkahnya.
Ucapannya membuat gadis berkuncir satu ini berkata dalam hati “ Hey hey gua punya nama aelah “
“ Tasya kak, Ini di tas “ ucap gadis berkuncir satu sambil memperlihatkan tasnya.
“Nama panjang? “ ucap kakak osis itu lagi sambil mengeluarkan buku dan bulpoin.
“ Anastasya Almira Ferrary “ ucap gadis berkuncir satu itu lagi.
Anastasya Almira Ferrary, panggil saja Tasya kecuali orang terdekatnya/orang tersayangnya memanggilnya caca. Gadis penurut, ceria tapi selalu pelupa tingkat akut, kadang kadang bisa jadi tergalak, tercuek dan terjudes.
“Nanti habis upacara ke ruang osis, pakek topimu sekarang dan langsung masuk kelas “ ucap Fauzan.
Ilham Fauzan Aprilianto, biasa dipanggil Fauzan. Ketua osis pendiam, cerdas, patuh aturan sekolah dan satu lagi tergarang di SMP Cempaka putih.
“ Iya kak” ucap Tasya sambil melanjutkan langkahnya
Mading sekolah tampak ramai menampakkan siswa yang sedang mencari kelas mereka masing-masing.“ Misi, Permisi gantian dong aelah mau lihat juga nih” ucap Tasya senyum mengembang di pipinya.
“ Tinggi dong aelah cebol” ucapan menyolot dari seseorang anak laki laki.
“ Lo bilang apa ?” ucap Tasya jengkel dan membuatnya mencari sumber suara.
Laki-laki itu seenaknya pergi ntah kemana, mungkin dia mengambil sisi lain mading atau dia sudah pergi menemukan kelasnya.
Tasya pun juga mengambil sisi lain mading dan akhirnya Tasya sudah menemukan namanya di kelas 7B, Tasya pun pergi mencari kelasnya sambil bertanya kepada anak osis dimana kelas 7B berada.
Setelah menemukan kelasnya, Tasya masuk dan duduk dibangku paling belakang.
Tasya pun duduk diam, seperti perkataan sang mama, Tasya harus duduk diam dan tidak boleh tertidur di dalam kelas, tidak lama bangku yang berada disebelahnya yang tadi nya kosong sekarang pun terisi.“ Sini kosong kan?” Tanya seseorang gadis berambut panjang itu.
Tasya pun hanya menggangguk dan tidak berucap apa apa membuat seorang gadis yang duduk disebelahnya ikut terdiam.
Suara speaker kelas berbunyi dan disana sudah ada seseorang yang akan berbicara “ SELURUH SISWA BARU DIMOHON UNTUK BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG JUGA KARENA UPACARA AKAN SEGERA DI MULAI, TERIMAKASIH” ucap seseorang lelaki.
Yang pasti diyakini itu suara KETOS SMP Cempaka putih. Siswa siswi yang lain pun keluar dan berbaris seperti arahan yang kakak osis berikan.
Semua siswa siswi sudah berkumpul di lapangan sesuai dengan kelasnya masing masing. Upacara pun berjalan dengan lancar, pelepasan balon sebagai symbol pun sudah selesai dan siswa siswi SMP Cempaka putih masuk kedalam kelas masing masing.
Kelas 7B tampak ramai karena semua murid sudah bisa beradapasi dengan baik, Tapi lain hal Tasya dan dengan gadis disebelahnya.
Mereka hanya diam tanpa berbicara ataupun saling bertegur sapa, sebenarnya Tasya tidak tahan ingin berbicara dengannya tapi karena Tasya terlalu menuruti perkataan mamanya yahhh beginilah akhirnya.
Hingga pada akhirnya salah satu dari Mereka mengalah dan memulai pembicaraan.
“Namamu siapa?Aku Devinna Larasati” Ucap devinna
Devinna Larasasti, Biasa dipanggil devinna/vinna. Gadis berparas manis, beralis tebal, dan suka berbaur dengan yang lain/ netral.
“Anastasya Almira Ferrary, terserah mau panggil apa yang penting jangan Panggil gua cebol” ucap Tasya.
Devinna hanya tersenyum manis menanggapi pembicaraannya dengan tasya walaupun singkat.
Masih mau lihat kelanjutannya???
Tinggalkan jejakmu dengan cara
vote dan koment.
Masih pemula.- HAPPY READING -
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin
Random"Apakah mungkin berakhir begitu saja?, Mungkinkah kitaa dipertemukan kembali? Apa mungkin kita bisa bersama lagi?" Ucap seorang gadis yang masih terisak dalam tangisnya. "Mungkin jika aku mati kamu pasti akan menangis dan mau kembali bersamaku lagi"...