Keesokan harinya Tasya bangun dan melakukan aktivitas paginya dengan tidak lancar karena kakinya masih sakit karena kejadian kemarin disekolah.
“ Adehh kakiku sayang, kamu jangan nyusahin caca dong, jadilah kaki yang penurut kepada majikan okeh” Ucap Tasya sambil mengelus kakinya yang sakit itu.
“ Maa anterin caca sekolah dong, nih kaki caca lebay minta di anterin, manja emang “ Ucap Tasya keluar kamar sambil cemberut
“Iya caa mama anterin aja ,gakmau sarapan dulu nih? “ Ucap Mama vanya
“Gakmao caca lagi males, caca juga gakmau bawa bekal ya ma” Ucap Tasya.
“Iyaudah mama kasih uang saku tambahan ya ca, nih “ Ucap Mama vanya sambil mengelurkan uang yang berwarna hijau, yang bernilai 20rb.
“Wadaw warung mbak nur gua borong semua nih, makasih ma” Ucap Tasya
“Udah cepetan naik telat nanti, Mama juga belom nganter adekmu “ Ucap Mama vanya.
Tidak sampai 10 menit, Mama vanya dan Tasya sampai di sekolah.
“ Yang pinter sekolahnya ca, jangan lupa nanti makasih sama temen kamu yang kemarin ngobatin kamu + ati-ati kalo jalan “ Ucap Mama vanya.
“ Hmm iya ma, caca sekolah dolo dadah mama , Assalamualaikum” Ucap Tasya sambil mencium tangan mama vanya.
“Walaikumsalam” Ucap Mama vanya sambil menyalakan sepeda montornya.
Tasya pun memasuki gerbang sekolah dengan kaki yang agak pincang, dan di sana sudah ada anggota osis yang memantau siswa-siswi SMP Cempaka Putih yang tidak memakai atribut lengkap, saat Tasya melewati para anggota osis yang sedang memantau para siswa-siswi SMP Cempaka Putih, Salah satu dari mereka ada yang memanggil Tasya yaitu siapa lagi kalau bukan ketua osis dari SMP Cempaka Putih yaitu Fauzan.
“ Hey, kaki lo kenapa kok jalannya agak pincang?” Ucap Fauzan.
“ Gpp ini kemarin jatuh kak hehe aku masuk dulu ya kak “ Ucap Tasya dan saat Tasya melangkah tanpa Tasya sadari tali sepatunya lepas dan Tasya pun menginjak tali sepatunya sendiri dan BRUKK…
“Eh lo gpp? gua anterin lo ke kelas “ Ucap Fauzan khawatir
“ Adeh kenapa sih jatuh mulu, gkusah kak aku bisa sendiri ” Ucap Tasya sambil meringis
“ Nurut apa kata gue” Ucap Fauzan memerintah membantu Tasya, dan Tasya hanya diem menuruti apa kata Fauzan.
Selama perjalanan menuju kelas Tasya menundukan kepalanya sedangkan Fauzan fokus pada jalannya, dan di sepanjang lorong sekolah mereka ditatap oleh siswa-siswi SMP Cempaka putih dengan tatapan yang bermacam macam.
“ Heh sapa tuh gila digandeng Mas Fauzan “
“ Ih siapa sih tuh ,bocil ganjen banget mana nempel nempel Fauzan”
“Aduhh beruntung banget si bisa di deketin kak Fauzan “
“ Wehhh Fauzan gebet adek kelas ternyataaa coyy”
Dan masih banyak lagi celotehan para siswa-siwi SMP Cempaka Putih.
“ Bacot! “ Ucap Tasya dalam hati membuat suasana hati Tasya semakin memburuk, Setelah melewati lorong sekolah, Tasya pun sudah sampai di depan kelas dan sudah di sambut oleh Erfan.
“ Ngapain lo di kelas gue “ Ucap Tasya
“ Lah kita satu kelas begok “ Ucap Erfan sambil menyundul dahi Tasya dengan tangannya.
“ Aduhh sakit begok, Kok gua gaktau lo si ? “ Ucap Tasya sambil mengusap dahinya.
“ Lo aja yang gak pernah ngelihat sekeliling lo “ Ucap Erfan dan langsung kembali masuk ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin
Random"Apakah mungkin berakhir begitu saja?, Mungkinkah kitaa dipertemukan kembali? Apa mungkin kita bisa bersama lagi?" Ucap seorang gadis yang masih terisak dalam tangisnya. "Mungkin jika aku mati kamu pasti akan menangis dan mau kembali bersamaku lagi"...