1 // tangis //

14.1K 475 5
                                    


Liat profil dulu^^

Seorang gadis tengah menangis di kamarnya, menangisi nasibnya yang begitu menyedihkan. Hinaan dan makian sudah menjadi makanannya sehari-hari, meskipun begitu dia masih selalu menangis saat dirinya dihina dan dimaki. Hinaan dan makian itu bukan dari ibu angkat maupun ayah angkatnya. Hinaan dan makian itu keluar dari mulut kakak angkat nya. Ayah dan ibu angkat nya sangat baik dan menyayanginya tapi di dunia ini tidak ada kebahagiaan yang  sempurna. Dia memiliki kakak angkat yang tidak menyukai keberadaannya entah apa alasannya.

"ANNA!!!...." begitu mendengar namanya disebut, gadis itu langsung bangkit dari tempat tidur, berlari menuju sumber suara, tak lupa mengusap air matanya.

"I..iya kak Sean? Ada... apa?"

"Kenapa kau lama sekali!!?"

"Maaf kak"

"Bersihkan kamarku"

"Hah?"

"Apa kau tuli!"

"Ba.. baiklahkak"

Seperti itulah hari-hari Anna saat di hari libur sekolah, saat orang tuanya tidak ada. Padahal di rumah ini terdapat beberapa pelayan untuk mengurusi pekerjaan rumah tapi mengapa harus Anna? Hanya Sean yang tau alasannya. tapi masih untung hinaan dan makian belum keluar dari mulut kakaknya ini. Anna pun bergegas membersihkan kamar sang kakak.

saat membersihkan meja Anna tak sengaja menyenggol figura foto di meja itu alhasil

PRANKK

Anna panik, sang kakak pasti akan sangat marah.

"ANNA!!!" Tubuh Anna mengejang karena kaget.

"Kau!!!  Apa yang kau lakukan!!!" Anna hanya diam sambil tertunduk.

" dasar gadis sialan.... dimana matamu!!! hah... sial cepat bersihkan pecahan itu! dan pergi dari kamarku!!!!" Anna pun membungkuk dan mengambil pecahan beling itu, sambil menahan tangis. tangan Anna tergores oleh pecahan beling dan membuat darahnya berceceran  di lantai marmer yang putih itu. Tapi Anna tak sadar karena yang dipikirkan nya 'cepat bersihkan Anna atau kau akan semakin dimaki'. Setelah pecahan sudah terkumpul annapun  bergegas pergi.

Saat Anna sudah di ambang pintu.

"hey..."Anna pun berbalik

"Ya? Kak?"

"Lihat ke lantai" Anna pun reflek melihat ke lantai

"Darah..." gumam Anna sangat lirih.

" jangan lupa bersihkan itu, aku tak mau darah kotor mu mengotori kamarku "

Tanpa menjawab Anna pun langsung bergegas pergi, entah kenapa melihat darah, yang lebih tepatnya darah miliknya, tangannya merasakan rasa perih yang sangat, darahnya menetes cukup banyak tadi, setelah membuang pecahan kaca Anna mencuci tangannya, dan benar saja luka sayatan nya cukup lebar. Anna pun bergegas mengambil kain lap untuk membersihkan darahnya di kamar kakaknya itu. saat masuk kamar kakaknya, 'sepi' di mana kakaknya? Anna tak mau berpikir keras dan bodo amat dimanapun kakaknya ana tak peduli. setelah selesai Anna pergi ke kamarnya. untung saja besok hari liburnya usai jadi dia bisa ke sekolah. Kadi dia tak akan berhadapan dengan kakaknya, tapi ayah dan ibunya baru akan pulang 4 hari lagi. hari ini hari yang cukup melelahkan untuk Anna. dalam hatinya Anna sangat menyayangi ibu, ayah dan kakak angkat nya.

Anna menguap dan matanya mulai terpejam, sambil menggeliat memeluk guling dan berucap "selamat tidur"

.
.
.

Keesokan harinya Anna berangkat pagi-pagi sekali seperti biasa, karena untuk menghindari kakaknya. Anna tak ingin mendengar hinaan ataupun makian dari kakaknya di pagi yang cerah ini. saat Anna membuka pintu kamarnya, suasana masih sepi, Anna yakin kakaknya pasti masih tidur karena mungkin, kakaknya ada kuliah siang, walau kuliah pagi sekalipun pasti tak sepagi ini. Anna ke sekolah naik bus.

Devil BrOthErTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang