TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!😡
Gue galau tau, liat vote dan readers di lapak ini jauhh beda HA HA HA. Awalnya gue kek b aja krn mikirnya gue nulis nyalurin hobi tp vote dan komen itu berpengaruh banget buat naikin mood nulis. Jadi, kuy lah votment.
○○○○
Dua hari telah berlalu sejak kejadian Hyunjin bertengkar, tak ada lagi yang mengungkit masalah itu. Yerin dan Eunha kini tengah membantu pegawai lain karena cafe mereka begitu ramai. Kim Hyunjin dan Yuqi Jeon tengah bermain disudut cafe yang dibuat khusus area bermain anak. Mereka juga bermain bersama anak-anak pelanggan yang berkunjung.
Yerin tersenyum simpul melihat Hyunjin yang melindungi Yuqi di balik punggungnya dari serangan anak kecil lain yang mungkin berperan sebagai penjahat atau monster dalam cerita yang anak-anak itu buat. Kebahagian sederhana milik anak kecil.
Pintu cafe mereka terbuka, pun lonceng yang berada diatasnya ikut berbunyi. Sosok Jimin dan Eunbi serta Shuhua, putri mereka memasuki cafe. Eunha dan Yerin segera menghampiri mereka. Eunbi langsung memeluk tubuh Yerin, karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu. Setelah melepas pelukannya Eunbi berganti memeluk Eunha. Pun Jimin memeluk Yerin dengan sayang. Jimin sudah menganggap Yerin sebagai adiknya.
"Kenapa tidak memberi kabar, eum?" Protes Yerin. Eunbi dan Jimin tertawa melihat wajah Yerin yang memberungut kesal.
"Surprise?" Kata Jimin seperti sebuah pertanyaan.
"Shuhua ...." Teriak Yuqi melihat Shuhua. Yuqi segera berlari mengejar Shuhua dan memeluk tubuh gadis kecil setahun dibawahnya itu. "Kenapa wajahmu tetap saja datar? Kau tidak senang bertemu denganku?" Tanya Yuqi sesaat melepas pelukannya. Shuhua diam tak menjawab.
"Ck." Decakkan itu mengalihkan perhatian. "Tinggalkan saja dia, Yuqi. Aku tidak mau bermain dengan gadis sombong seperti dia." Kata Hyunjin kesal.
"Kim Hyunjin!" Tegur Yerin membuat Hyunjin cemberut kesal lalu kembali pergi menuju area permainan. "Maaf, Hyunjin---"
"Benar-benar duplikat seorang Kim Taehyung." Kata Jimin, membuat Yerin tersenyum.
"Ya, Hyunjin dan Taehyung bak pinang dibelah dua." Kata Eunbi yang dihadiahi tawa mereka semua. Hanya Shuhua yang masih diam menatap Yuqi dan Hyunjin yang sedang asik bermain.
Dentingan lonceng pintu cafe kembali menarik perhatian mereka. Dua orang pelanggan yang menggunakan pakaian serba hitam, bahkan wajah mereka ditutupi oleh masker tidak lupa topi ikut menutupi rambut mereka yang terlihat sedikit panjang.
Eunha menghampiri Yerin, entah mengapa jantungnya berdebar dengan kencang. Seperti, rasa lama yang kembali. Aneh memang.
Seorang pegawai menghampiri mereka dan mengatakan dua pelanggan itu sedikit menyeramkan. Bagaimana jika dua orang itu perampok? Mengerikan. Jimin menatap datar pegawai yang tengah berbicara dengan Yerin.
"Kalian duduk saja dulu, kami harus membantu pegawai." Kata Eunha, lalu mengantar Jimin serta Eunbi dan Shuhua menuju sebuah meja tamu.
Yerin berkata untuk tenang walaupun debaran dijantungnya juga tak bisa diajak kerjasama, Yerin mengambil dua buku menu lalu mendekati mereka dua pelanggan yang menggunakan all black. Yerin berdiri disamping meja mereka lalu meletakan menu dihadapan kedua-nya.
"Silakan pesan, jika sudah anda bisa memanggil pelayan. Permisi." Ujar Yerin seraya meletakan sebuah gelang didekat salah seorangnya. Saat Yerin hendak berbalik dan pergi, sebelah tangannya dicekal. "Lepaskan tanganku!" Perintah Yerin dengan nada tak suka sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHOUGH ✔️
FanfictionJung Yerin, istri dari seorang Kapten berpangkat Perwira Utama dengan tiga balok di atas bahu yang menunjukan kepangkatannya dalam kesatuan militer angkatan udara. Sebagai istri seorang prajurit yang mendapat tugas dan tanggung jawab yang berat, Yer...