aku?

5 0 0
                                    

aku menemukan sepucuk surat itu dalam sebuah buku usang dengan tulisan 1897 di halaman pertamanya dan halaman-halaman berikutnya kosong.

aku tak membutuhkannya jadi aku menaruh kembali buku itu diposisi semula. saat pelajaran akan dimulai aku menemukan buku itu di laci mejaku.

di halaman kedua tertulis huruf I dan halaman ketiganya masih kosong. keesokkannya buku itu tiba-tiba ada di atas meja belajarku dan halaman ketiganya terdapat huruf W.

aku tak pernah menghiraukannya. setiap hari buku itu selalu menambah huruf di tiap lembarannya. namun hari ini tak ada satupun huruf yang bertambah.

aku tak pernah fokus pada apa yang aku kerjakan. buku itu menggoda, rasanya seperti ada yang mengajakku untuk bermain.

mulai saat itu aku tak pernah meninggalkan buku itu sendirian. aku selalu membawanya agar tak pernah ketinggalan pada satupun huruf.

aku mulai tak pernah tidur karena huruf itu akan mucul tiap pukul 02.00 pagi. rasa laparku pun langsung hilang ketika melihat buku itu dan sejak itu aku tak pernah memaksa tubuhku untuk makan.

menunggu penambahan huruf semakin lama semakin menyenangkan. rasa senang ini tak akan pernah di dapatkan dimanapun dan oleh siapapun.

aku tak mau jika harus membagi kesenangan ini. dengan cepat waktu berlalu, buku itu menemui halaman terakhirnya dengan huruf U. hanya itu. kesenanganku berakhir.

aku merasakan bahwa sebagian diriku terasa hampa. semua orang mengatakan bahwa aku hanya terobsesi dengan buku tua itu.

mereka salah. mereka tak pernah merasakan kesenangan yang seperti ini. aku tak pernah menutup mataku karena aku yakin akan ada huruf selanjutnya.

mataku terasa panas. tubuhku gerah. keringat berkucur dari seluruh tubuh. menunggu sangat menyesakkan. aku ingin buku itu kembali. tapi disini panas padahal diluar hujan.

pintu kulkas kubiarkan terbuka. pendingin ruangan mencapai limit. empat kipas mengelilingi tubuhku. otakku terbakar.

aku tak bisa kau permainkan. aku tak seperti dirimu yang terjebak di dalam sebuah surat. tanpa pikir panjang aku merobek tiap halaman di buku itu. aku melihat tiap huruf yang ada dihalaman itu.

i. w. i. l. l. k. i. l. l. y. o. u

aku membaca keras-keras tiap huruf tersebut. rasa panas yang menjalar di tubuhku tiba-tiba hilang begitu saja.

aku melihat diriku. membawa tali dan menggantung dirinya lalu mati. rasa kesenangan itu kembali.

aku tertawa melihat diriku itu. bagaimana mungkin ia memilih untuk mengantung dirinya sendiri padahal masih banyak cara yang bisa digunakannya untuk bunuh diri.

jika dia adalah dirimu. cara apa yang akan kau pakai jika ingin bunuh diri. aku akan membantumu.

tapi sebelum itu MAUKAH KAU BERMAIN BERSAMAKU?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JANGAN BACA -lakukan atau mati-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang