SZ never_END

1.5K 134 19
                                    



[JANGAN PUTAR VID SEBELUM BACA]











"Kita ngebenci, bukan ngebully."

































"Kenapa gue bisa selamat?" wajahnya mendatar, ekspresi bingung masih tetap tinggal. "Padahal gue kan hologram kembaran Hatsune Miku." Tambahnya.

Gadis berambut oren panjang itu menepuk pundaknya, "Gue juga bingung kenapa manusia jenis lo bisa hidup." ia menatap prihatin, yang justru mendapat jitakan keras.

"Ah, gue masih gak kebayang ngelihat kakinya," Minju menjeda, "Kakinya Yujin." lanjutnya dengan tatapan merinding.

Chaewon mengangguk cepat, "Gue hampir gak bisa tidur, kampret. Darahnya beneran bukan bohongan anjir." Ia mengusap-usapkan kedua lengannya seperti kedinginan. Berekspresi sama dengan Minju.

Eunbi tersenyum miring, tak berkomentar apapun. Lantas mereka semua menatap Seungmin, sang pemotong kaki Yujin.

"Ah, itu, gue, rada khilaf." Seungmin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Hyunjin dibuat terkisap, "Khilaf?" Ia berkedip cepat, "Mulai detik ini gue gak bakal buat Seungmin marah, suwer!" Ia menunjukan dua jari peace.

Seungmin terdiam sesaat, "Gak tau kenapa, gue ngerasa berubah kalau diruangan itu." tutur Seungmin yang tiba-tiba serius, mencanggungkan suasana.

Chaewon berdiri dari kursinya, tempat Basecamp mereka cukup luas untuk dikelilingi, ia berjalan pelan,"Gue rasa, semua berubah." ia merendahkan suaranya, berharap tak didengar.

"Bahkan Yujin juga berubah." Eunbi peka, ia menanggapi.

Seungmin, Minju dan Hyunjin saling menatap kebingungan. "Hah? lo ngomong apa?"

"Biasanya juga volume jebol, kenapa mendadak pelan-pelan gini ngomongnya?" Hyunjin memancing.

Seungmin mengganti topik, ia bukan tipe orang kepo seperti Hyunjin, "Bukan itu yang penting sekarang. Kita harus alasan apa lagi dimamanya Wonyoung?"

Eunbi menghela nafas, "Kayak kemarin, soal Wonyoung, bilang aja nginep bareng. Seungmin sama Minju bisa alasan ke wali kelas kalau ditanya soal Chan. " ucapnya menghadap ke Hyewon dengan Minju seketika, seperti mengerti keadaan yang waktu itu terjadi.

"Terus? mau sampai kapan kita alasan?" Hyunjin melemparkan pertanyaan keras kepada Eunbi, menyadarkan bahwa segala sesuatu tak semudah pikirnya.

Tak ada jawaban, Eunbi mengigit bibir bawahnya, tak pernah ia kebingungan seperti ini. Ia juga takut, tapi sulit menunjukannya. Sedangkan, Seungmin yang memperhatikan setiap gerak-gerik gadis berambut hitam pekat itu, tergerak didirinya untuk mengganti topik lagi.

"Gue," Minju menggantungkan kalimat, "Gue gak percaya mereka beneran pergi." Minju berhasil mengganti pembicaraan. Seungmin berterima kasih padanya, Kepala Minju menunduk, menyimpan kesedihannya sendiri. Meski banyak tahun terlewat mereka berteman, sulit untuk menunjukkan betapa menyedihkannya mereka.

Rahasia tak akan menjadi rahasia bila banyak yang mengetahuinya.

"Mereka gak pergi." Hyewon akhirnya membuka suara, meski tatapannya masih kosong.

Chaewon menyengir, "Garing, gak lucu, won."

Hyewon menoleh, melirik tajam. Sedikit mengerikan daripada insiden kaki Yujin.

"Kalian dengar kode morse yang diroom terakhir, nggak?" Minju bertanya.

Mata Seungmin terbuka lebar, ia baru tersadar. "Bener, setahu gue itu..." Jari jemarinya sibuk mengetik morse generator.

StayZone | IZ*One ft StrayKids |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang