Braaaakk
Seketika pegawai di ruangan itu menoleh pada suara tersebut. Baru kali ini teman sekantor mereka begitu kesal setelah keluar dari ruangan manager mereka.
"Kenapa sih?! "tanya temannya pelan. Tangannya menepuk wanita yang sedang menahan kesal.
Wanita itu tidak menjawab malahan dia membanting berkas dan membukanya kasar.
"Ire, seperti itukah sikapmu kepadaku? " tangannya dilipat didepan dada.
Wanita itu tak perduli temannya ikut kesal dengannya karena ia juga sangat kesal. Tak lama datang seorang pegawai pria memakai kemeja biru laut dengan tampannya.
Hell. Pria itu menyebalkan, membuat karyawan wanita disini histeris kagum padanya.
"Lihat, mantanmu datang... "senyuman jahil terbit darinya saat melihat sahabatnya menatap dengan pandangan yang sama.
"Ayo kita bermain"bisik ire ditelinga kanan temannya itu. Sehingga membuat sang mantan kesal melihat kedekatan mereka.
Kalian tahu?
Apa kalian mengerti?
Temanku ini seorang wanita tulen hanya saja dia suka berpenampilan seperti pria sejati.
Terkejut?
Ya, tentu saja.
Namanya sinar zaa hardjo, wajahnya sangat cool, ditambah lagi tinggi badanya lebih dari 170 cm dan dadanya yang hampir rata itu.
Oh god. Kalau sampai terdengar olehnya hal sensitif itu bisa habis dibuat jadi pergedel.
"Ir, mantan kamu udah pergi malah melamun"katanya sambil menjauhiku tangannya yang panjang menarik kursi disampingnya untuk bokong indah itu.
"Ada apa sama si princess? "tanyanya lagi.
Sontak beban tadi menindih bahuku lagi. Oh sungguh malang nasibku.
"Dia menyuruhku menangani kasus aneh lagi" lirihku
Kusenderkan punggung dikursi empuk. Mata hijau itu menatap tajam seolah minta cerita jelas.
Entah kenapa akhir akhir ini aku sering begini "bodyguard abg"jelasku.
Wajahnya masih datar sekarang, coba saja kita lihat jarum jam ditanganku
1
2
3
4
5"Hahahaha... "tawa sinar menggelegar sekantor sampai bos kami si princess keluar dari ruangannya. Mampus dah!
"Hhaha... Kamu jadi mak comblang lagi.... " masih dengan tawanya yang keras, tangan panjang itu menahan perutnya agar bisa berhenti nyatanya tidak.
Ku akui tawanya memang bersinar seperti namanya tapi dia belum sadar hukum karma akan segera datang.
"SINAR?! "
Suara itu membuat dia berhenti dan berdiri berbalik kearah panggilan tersebut.
Kulambaikan tangan sambil tersenyum manis kearahnya yang bermuka pucat pasi. Rasakan karena menertawakanku.
Sementara dia mengikuti langkah manager kami. Aku tidak mau membuang waktu.
Kring Kring
Pertempuranku dengan berkas didepanku terhenti sesaat, tak butuh waktu lama untuk mengangkat ganggang telpon disebelah kanan.
"Selamat siang, dengan sairen, ada yang bisa saya bantu? "
"..."
Ow, sexy sekali suaranya
"..."
Ya, dia seorang pria
"..."
Kurasa mantanku tak sesexy ini suaranya.
"..."
Tuuuut tuuut
What?!
"o... Tidak, matilah kebodohanku"gumamku. Betapa Bodohnya diriku malah mengabaikan obrolan penting dengan klien.
Seketika pintu ruangan manager terbuka kembali. Sinar berjalan gontai kearah kubikal tempatku berada.
"Say, dipanggil bos tuh, katanya kamu buat ulah lagi. Sudah ya, aku balik kerja " ucapnya yang entah kenapa terlihat gemulai.
Sudah diduga, telpon tadi pembawa bencana. Seharusnya tidak usah diangkat. Hanya tinggal menunggu nasib.
Mohon dukungannya ya
R,butuh komen yang damai aja.
Yang bisa membuat R tmbah semangat okey.Salam hangat R!
Bye bye!
S y tomorrow!
Vote biar R mau update lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
CLIMBERS HIGH
RomanceWarning !! 20+ Climber High! Bukan hanya gunung yang harus di daki dan ditaklukan tapi impian juga harus ditaklukkan walaupun harus mendaki setinggi yang tidak berujung Disini menceritakan banyak impian karakter Dari peran utama sampai pembantu yan...