FNACB 2

787 9 1
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi dari tadi.Lingling tidak ingin pergi ke kantin tetapi Bervy memaksanya untuk ke kantin.

"Ayolah Ling.Loh cuman diajak ke kantin doang kaya mau ngajak bakar nih sekolah aja." Bujuk Bervy.

"Gue males Vy." Jawab Lingling

"Loh mah."

Rajuk Bervy sambil bersidekap di depan Lingling.

"Yaudah deh karena loh maksa nih." Pasrah Lingling

Sebenarnya Bervy sudah mengetahui kalau Lingling bukan nerd karena Lingling memberitahu kepada Bervy bahwa ia bukan nerd.

Bervy dan Lingling pun menuju ke kantin.Jalan ke kantin melewati lapangan basket.

"Ling kita ke lapangan basket aja yuk tuh ada kak Galang dkk lagi latihan." Histeris Bervy

"Duh Vy loh gimana sih tadi katanya ke kantin sekarang malah ngajak ke lapangan basket.Yang bener yang mana sih." Omel Lingling

"Hehehe.Kita ke lapangan basket aja yuk.Abisnya ada kak Aldy sama sahabatnya lagi latihan basket." Cengir Bervy tanpa dosa

"Semerdeka loh aja deh."

Akhirnya mereka pun berjalan menuju lapangan basket.

Sesampainya di lapangan basket banyak tatapan tak suka menuju kepada Lingling

"Ih sih nerd kok jalan bareng si Bervy yah."

"Kenapa coba pake nonton basket segala."

"Nyari sensasi kali"

"Eh mulut tuh dijaga terserah dia lah mau jalan bareng siapa.Mau ama gue kek sama siapa kek itu bukan urusan loh semua songong banget." Protes Bervy

"Udahlah Vy." Sergah Lingling

"Nggak bis....Lingling awas ada bola." teriak Bervy

Namun nihil bola sudah mengenai tepat pada kepada Lingling

"Lang kena cewe tuh."

Galang pun berlari mendekat ke arah Lingling.

"Eh kak kalau maen tuh hati-hati kan jadinya kena sahabat aku." Marah Bervy

Rasa idolanya kepada Galang hilang entah kemana.

"Lingling."batin Aldy

Galang pun langsung mengangkat tubuh mungil Lingling ala brydal style menuju UKS.Setelah sampai di UKS Galang pun membaringkan tubuh Lingling di ranjang.Setelah itu ia pun keluar dan berpapasan dengan Bervy.

"Eh kak,kakak mau kemana.Kakak harus tanggung jawab dong." Sergah Bervy

Galang tidak menjawab melainkan dia meninggalkan Bervy yang meneriaki namanya.

"Ish dasar nggak tanggung jawab banget" omel Bervy

Tak lama kemudian Lingling sadar.

"Ling,akhirnya loh sadar juga"

"Masih pusing atau gue panggil lagi tuh kakak song..."

Belum selesai Bervy menanyakan Lingling tiba-tiba ada yang menggebrak pintu UKS

"Ohh,jadi loh yang namanya Lingling" tanya salah seorang siswi

"Iii....iya....kak" jawab Lingling gugup

"Loh sengaja yah tadi pingsan,biar digendong sama Galang" marah salah seorang siswi yang diketahui namanya Putri

"Enggak kok kak.Emang tadi bolanya kenceng banget" jawab Lingling.

"Alesan loh" sentak Putri

Tanpa ba bi bu Putri langsung menampar Lingling.Sudut bibir Lingling pun mengeluarkan darah.

"Itu belum seberapa yah.Karena loh udah berani deketin Galang" jelas Putri

Plak

Putri menampar pipi sebelah Lingling.Setelah itu dia menjambak rambut Lingling.

Lingling tidak berteriak atau pun melawan.Dia hanya diam menahan rasa sakit yang menjalar.

Tidak butuh waktu lama Putri kembali menampar Lingling.Bervy hanya bisa melihat.Dia tidak berani melawan Putri.

Banyak yang mengerumuni UKS untuk melihat aksi pembulyan itu.Aksi pembulyan itu sudah terdengar sampai ke telinga Galang dkk

Lingling sudah tidak bisa menahan rasa sakit itu lagi dan akhirnya pandangannya pun gelap.

Lingling pingsan.Tak lama kemudian Galang dkk datang.

Galang langsung menggendong tubuh mungil Lingling keluar dari UKS.Dia pun menyusuri koridor. Sepanjang koridor banyak tatapan aneh yang menuju ke Galang.

Sesampainya di parkiran dia memasuki tubuh Lingling ke dalam mobil dan langsung membelah jalan Jakarta.

Sesampainya di rumah sakit dia memanggil suster.

"Suster....dokter...."

Tak lama suster pun datang membawa brankas.Galang pun menaruh tubuh Lingling di atas brankas.

Tak lama kemudian Aldy dkk dan Bervy dkk datang.Yah,Bervy mengajak teman-temannya.

Sebenarnya Bervy mengajak Lingling ke kantin tujuannya hanyalah untuk memperkenalkan Lingling kepada sahabat-sahabatnya.

"Gimana Lang?" Tanya Aldy.

"Udah kok tenang aja" jawab Gilang.

"Eh kak ngomongnya santai banget. Ini semua tuh gara-gara kakak tau. Dan dengan santainya kakak ngomong udah kok tenang aja enak banget." Cerocos Bervy dan itu tak luput dari pandangan Aldy.

Galang tak menjawab dia memilih diam dan duduk di kursi yang telah disediakan.

"Ih percuma banget ngomong panjang lebar serasa pidato tapi dianggurin sekalian aja didurenin." Marah Bervy

Semua orang yang berada disitu tertawa melihat tingkah Bervy.

"Malah diketawain,dikira lucu apa"

"Loh marah-marah gitu lucu banget sumpah.Ngakak.Nggak habis pikir gue loh ngomongnya panjang banget.Dan itu ngakak banget." Tawa Bella

"Tau ah.Nggak peduli gue."

"Permisi apa salah satu dari kalian keluarga dari pasien?" Tanya salah seorang suster

"Kayanya nggak mungkin deh gue jawab kan gue disuruh Lingling buat tutup mulut" batin Aldy

"Sus saya sahabatnya" jawab Bervy

"Apa disini ada orang tua dari pasien" tanya suster itu lagi

"Aduh sus ribet amat sih.Kan saya udah bilang kalau saya itu sahabatnya.Emangnya Lingling kenapa sih sampe harus orang tuanya yang bertemu sama dokter?" Tanya Lingling

"Sus udahlah saya aja.Entar saya sampein ke orang tua Lingling kok" bujuk Bervy

"Yasudah mari ikut saya" ajak suster itu

~~~

Sorry late update soalnya seminggu kemarin baru habis ujian.Maklum udah kelas 3.
Haaaaa tapi aku lega banget bisa nyelesain part ini.
Mikir buat part ini asli kepala gue pening banget
Yh aku berharap bisa dapat vote and coment dari readers

Sorry For Typo

Fake Nerd And Capten Basket (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang