[DROPPED] There's No God in Show Bussiness [BL]

Bab 3

Mobil bisnis Wang Fang berderit sebagai protes ketika Lin Xi meletakkan kotak terakhir di kopernya. Dia mengemasi barang-barangnya tadi malam dan baru saja pindah dari perumahan yang diberikan Tianyu Entertainment setelah mengakhiri kontraknya hari ini. Saat dia meluncur ke kursi penumpang, Wang Fang memandangnya dengan terkejut.

"Ketua, ke mana kita pergi sekarang? Memburu rumah?"

Lin Xi melirik ke dashboard dan melihat bahwa itu hampir pukul 12:00. "Ayo makan sesuatu dulu," katanya. "Lalu kita bisa meluangkan waktu mencari tempat untuk tinggal di sore hari."

Keduanya membeli kotak makan siang dari sebuah restoran dan mengurus makan siang mereka di pinggir jalan. Baik pria dan wanita mencuri pandang lama pada Lin Xi saat mereka berjalan melewatinya. Wang Fang mengunyah sumpitnya sambil terkekeh. "Ketua, lihat itu! Gadis itu hampir tersandung langkah saat menatapmu!"

Lin Xi hanya berharap dia bisa mengubur kepalanya ke kotak makan siangnya. Tidak ada yang perlu diperhatikan tentang orang-orang yang menatapnya karena penampilannya, tapi ... dia belum dikenal oleh orang yang lewat meskipun menjadi bintang yang sudah berkecimpung dalam bisnis pertunjukan selama setahun dan dikenal karena penampilannya yang spesial. Bagi seorang seniman, itu adalah sumber penghinaan terbesar.

Pada sore hari, keduanya pergi ke beberapa perusahaan perumahan tetapi tidak bisa menemukan tempat yang cocok untuk tinggal. Wang Fang menjadi sangat lelah sehingga dia terengah-engah dan bersandar di kursi mobil ketika mereka selesai. "Ketua, bagaimana kalau kamu pindah ke tempatku selama beberapa hari? Meskipun tidak sebersih milikmu, setidaknya akan memberimu tempat tinggal."

Sebuah keringat samar muncul di dahi Lin Xi, meskipun itu cepat menguap oleh udara musim gugur yang dingin. Dia menggelengkan kepalanya dan berpikir sebelum akhirnya berkata tanpa daya, "Bawa kita ke CX Entertainment."

Meskipun Wang Fang tidak mengerti motifnya, dia hanya melakukan apa yang diperintahkan. Saat itu hampir jam 4:30 sore ketika mereka tiba di tempat parkir. Berdiri di depan gedung 76 lantai, keduanya terdiam. Wang Fang diam karena dia sedikit takut. Bangunan yang mengesankan seperti itu terlihat mengesankan. Dia takut dia akan merusak segalanya jika dia salah mengucapkan sepatah kata pun. Lin Xi sedang mempertimbangkan masalah yang lebih rumit. Jika seorang pemula ingin bertahan di dunia hiburan, ia tidak bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri. Itu terutama berlaku untuk pemula yang miskin dan tidak didukung seperti dia. Jika membatalkan kontraknya dengan Tianyu adalah suatu keharusan, maka menemukan perusahaan baru untuk ditandatanganinya adalah tugas wajib kedua. Jika ada perusahaan hiburan yang setara dengan Tianyu, itu akan menjadi CX Entertainment.

Tidak seperti Tianyu, CX Entertainment adalah perusahaan cabang dari Chu Group. Tianyu tidak melakukan apa pun selain bisnis pertunjukan, sementara CX Entertainment memiliki kekayaan dan dukungan Grup Chu sebagai cadangan. Di masa lalu, Tianyu sudah mendominasi dunia musik, tetapi sejak kehilangan Dewa Musik-nya He Shushan ke CX Entertainment, posisinya mulai menurun dengan canggung. Sementara itu, CX Entertainment selalu menjadi kepala naga di kalangan bisnis pertunjukan di samping bakat musiknya. Sekarang itu tidak tertandingi dalam menghadapi bintang-bintang musik baru Tianyu yang tidak bersemangat. Orang bisa menyebut Tianyu unta kurus dan kelaparan yang masih lebih besar dari seekor kuda— pada penurunan, tetapi untuk sementara lebih besar dari CX karena pengalaman dan keberadaannya yang lebih lama di dunia hiburan.

Sekarang kartu truf terakhir Tianyu, Qi Wenyuan, sudah meninggal, nama baiknya mungkin akan semakin menderita. Pikiran tentang keadaan tragisnya membawa senyum ke bibir Lin Xi. Dia melihat bangunan Grup Chu di depannya, yang dua kali lebih tinggi dari Tianyu, tanpa sedikit pun ketegangan. Mengangkat kaki, dia melangkah masuk. Wang Fang menarik napas dalam-dalam sebelum mengikuti.