"Chanyeol? Oh, astaga !" Ny. Park sontak berlari kecil menghampiri kedua orang yang baru muncul itu. "Dari mana saja? Chanyeol mencarimu sejak tadi. Bahkan resepsinya belum ia lakukan karena sibuk mencarimu." Ia mulai mengomeli menantu pertamanya.
Baekhyun tersenyum penuh sesal. "Mianhaeyo.."
"Sudahlah, Eomma. Baekhyun perlu waktu sendiri tadi." Chanyeol membela.
"Tapi tak harus mengacaukan acara pernikahanmu, Chanyeol. Kau tahu, seluruh tamu disini sedang kebingungan, bahkan mempelai prianya menghilang.."
"Aku tak bisa melanjutkannya tanpa Baekhyun disini." Chanyeol melirik gadis yang duduk di kursinya itu dengan prihatin. "Jangan di perbesar, Eomma. Sekarang dimana Kyungsoo?"
"Dia sedang bicara dengan teman sekolahnya." Ny. Park menunjuk gadis bergaun putih yang sedang berkumpul dengan teman-temannya. "Dekati dia dan lanjutkan acara kalian. Kita tak bisa menundanya lebih lama, tidak enak dengan tamu."
Chanyeol mengangguk membenarkan. Ia menunduk, kembali menatap Baekhyun yang masih saja diam setelah mengucapkan kata maafnya tadi. Menghela napas pelan, ia mengelus bahu gadis itu lembut.
"Sudah. Pergilah. Biar Eomma yang menjaga Baekhyun." Ny. Park dengan tak sabaran mendorong punggung putranya agar menuju tempat Kyungsoo. Ia sedikit lega karena Kyungsoo tak mempermasalahkan sikap overprotektif Chanyeol jika sudah menyangkut Baekhyun.
Oh, Ya Tuhan.. Kenapa kisah hidup putranya harus serumit ini?
"Eommonim?" Suara Baekhyun mulai menyadarkannya dari lamunan.
"Ah, Baek? Kita ke meja semula, ya?" Ny. Park tersenyum hangat dan mendorong kursi roda Baekhyun pelan-pelan.
Gadis itu mengangguk, sekedar tersenyum untuk membalasnya namun kembali menunduk saat para tamu memandang dirinya penuh dengan tatapan kasian.Baekhyun sangat membenci itu.
***
"Kau akan melakukannya malam ini?" Tanya Yoora, kakak perempuan Chanyeol.
Kyungsoo tersenyum malu. Pipi yang telah teroles blash on pink itu seolah kalah dengan rona alami yang tiba-tiba muncul dan cukup membuatnya merutuk diri. Wajahnya pasti sangat merah sekarang.
"Hey.. Kita buat kesepakatan bagaimana?"
Kyungsoo memandang Yoora kembali, namun kali ini wajahnya serius. Yoora tersenyum lebar dan mengambil alat make up di meja rias secara asal. "Siapa yang hamil lebih dulu, dia akan mendapatkan apapun yg dia mau."
Kyungsoo membuka mulutnya. Apa? Hamil?
"E-Eonni... Aku dan Chanyeol baru saja akan menikah, sedangkan__"
"Ah! Posisi kita sama, Kyung.." Sahut Yoora kembali meletakkan alat make up yang di bawanya tadi. "Selama setahun lebih aku menikah dengan suamiku, aku memang sengaja menunda kehamilan ku dulu. Dan tahun ini aku baru siap. Jadi kita di start yang sama."
Kyungsoo diam. Yang ada di benaknya sekarang hanya wajah Chanyeol. Lalu ia teringat dengan Baekhyun.
Ia tahu dirinya bodoh. Ia akan menjadi makhluk terbodoh yang pernah ada.
"Bagaimana?" Yoora menyenggol lengan adik iparnya itu dengan pandangan antusias. Kyungsoo kelihatan gugup sekarang. "Ayolah, Kyung.. Kau harus tau, selama pernikahan Chanyeol dengan Baekhyun, dongsaeng evil kesayanganku itu jarang sekali terlihat tersenyum."
Kyungsoo melirik wajah Yoora. Benarkah? Apa Chanyeol tidak bahagia dengan pernikahannya itu? Ia pikir Chanyeol sangat bahagia melihat betapa suksesnya dia sekarang. Menjadi seorang pria karier yang di elu-elukan banyak orang.
"Kondisi Baekhyun yang___yah. Kau tahu sendiri bukan? Aku rasa Chanyeol tertekan. Kau tahu sendiri kebutuhan pria itu apa.." Yoora menghela napas berat. Matanya memandang gadis yang tengah duduk di sampingnya itu lewat kaca rias di depan. Sosok Kyungsoo yang lama ia kenal masih terlihat cantik, apalagi sekarang dia akan menjadi adik iparnya, seperti keinginannya dulu ketika Kyungsoo memiliki hubungan romansa dengan Chanyeol sejak kuliah.
"Bisa-bisanya Chanyeol menemukan gadis sepertimu, Kyung.. Jika tidak ada halangan seperti takdir ini, aku akan sangat bahagia melihatmu dengan Chanyeol bersatu."
***"Lama tidak bertemu.." Ny. Park memulai percakapan dan ditanggapi senyum ramah oleh besan barunya.
Perempuan yang memiliki wajah tak jauh berbeda dengan Kyungsoo memulai percakapan lebih panjang. "Putri ku tidak pernah menceritakan masalahnya padaku. Aku dan Appanya hanya menurut saat ia ingin pergi ke luar kota. Mungkin, saat itulah hubungannya dengan Chanyeol berhenti."
"Anda pasti kecewa dengan putra saya." Sela Ny. Park dengan wajah menyesal.
"Tak apa. Itu hanya masa lalu. Yang terpenting sekarang, Kyungsoo mendapat kesempatannya lagi. Setahun belakangan, ia sering melamun dan lebih menenggelamkan diri di usaha Cafenya."
Ny. Park tersenyum getir. Gadis malang itu pasti sangat terpukul dengan keputusan Chanyeol.
"Aku tidak menyalahkan putramu. Aku tahu Chanyeol masih mencintai Kyungsoo. Menurutku, sejak dulu gadis itu yang merebut Chanyeol dari putriku. Aku tak tahu mengapa, tapi aku sedikit tidak menyukainya."
Ny. Park tersenyum tipis. Matanya tak tahan untuk tidak melihat gadis yang berada di samping Chanyeol sana. Gadis yang sedang tersenyum di atas kursi rodanya. "Kurasa mereka bisa menjadi keluarga bahagia..." Ia bergumam sekaligus mendo'akan tiga sosok yang sedang berkumpul dimeja mereka sendiri. Ia melihat putranya berada di antara dua gadis cantik itu. Mereka terlihat akrab satu sama lain.
***
Pernikahan karena kesepakatan konyol itu, Kyungsoo sudah mati rasa. Yang ada di pikirannya saat setuju dan membubuhkan tanda tangannya, ia ingin merasakan secuil kebahagiaan jika ia benar-benar menjadi istri Park Chanyeol.
Apakah menerima permohonan Baekhyun untuk menikah dengan Chanyeol itu salah? Apa dirinya bodoh ingin mencoba berumah tangga dengan pria yang di cintainya? Meskipun hanya sebentar?
"Kita pulang sekarang. Aku sangat lelah." Chanyeol bangkit dari duduknya, menggapai gagang kursi roda Baekhyun dan mendorongnya perlahan. "Kyungsoo-ya.. Kajja.."
Chanyeol langsung menuju lokasi keluarga besarnya dengan Baekhyun didepan. Sesekali pria itu merunduk, berbisik entah apa yang pasti gadis yang duduk dikursi rodanya itu tersenyum geli bahkan terkekeh riang.
Kyungsoo mengekor di belakang mereka dan melihat itu semua dengan wajah sendu. Ia sudah terbiasa hidup mandiri. Dan sekarang ia harus terbiasa hidup berbagi hati dengan perempuan lain...
To Be Continue . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust (ChanBaek,GS!)
General FictionChanyeol tetap bersamanya, merawat dirinya yang hanya gadis rapuh penuh dengan pesakitan serta depresi tak berkesudahan. Bagaimana bibir pria itu selalu tersenyum? Harus dengan cara apa ia membalas kebaikan itu? "Chanyeol.. Aku ingin kau menikah lag...