FIVE

939 130 5
                                    

     "I-ini ada kue dari eomma. Jangan lupa berikan kepada eomma-mu!"

     Yeri melihatnya dengan penuh tanya. Biasanya Mark akan berbicara dengannya dengan gaya khasnya yang sangat menjengkelkan.

     Tapi, kali ini Mark berbicara dengan terbata-bata. Tangannya juga terlihat gemetar dan pengelihatannya merancau kemana-mana.

     "Ya! Ada apa denganmu?" tanya Yeri.

      "Ani!" Mark dengan cepat menggelengkan kepalanya.

      "Heol! Aneh sekali! Sampaikan kepada ibumu, kamsahamnida."

      Mark segera berbalik menuju tempat duduknya. Dari luar kelas terdengar teman-temannya memanggil namanya.

      "Ya! Mark! Kau mengapa berbeda hari ini?" tanya Haechan sambil menempelkan punggung tangannya ke dahi Mark.

      "Ia berubah setelah tadi bertemu sepupu gilanya itu." sambar Lucas.

     Mark masih diam terpaku. Entahlah, mulutnya hanya tak mampu berbicara.

"Apa yang terjadi?" tanya Jaemin.

"Dia meneriakkan nama sepupunya lalu dia terdiam dan bicaranya gugup. Aneh sekali bukan?" jawab Lucas.

"Heol! Aneh sekali dia. Jika kau perhatikan, dia sering beberapa kali terlihat gugup." sahut Haechan.

      "Sudahlah, kau dan Jaemin balik saja ke kelas." Lucas menyuruh mereka kembali karena yang ingin diajak bicara tak kunjung meresponnya.

     "Mari kita bicara serius! Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau hanya diam-diam dan senyum-senyum tidak jelas saja sampai sekarang?" tanya Lucas saat bel istirahat baru saja berbunyi.

     "Aniya. Aku hanya sedang malas saja." jawab Mark.

     "Heol! Kau mungkin sedang sakit hari ini. Lebih baik kau ke UKS saja sana." usul Lucas.

     "Aku tidak sakit!"

     "Terserah kau. Ayo, ke kantin!"

      "Tidak. Aku tidak ke kantin hari ini. Aku harus, ha—rus, ah! Aku harus belajar sesuatu di kelas! Pergilah sana!"

     "Aish, Jinjja. Malhaebwa! Apa yang terjadi? Kau sangat aneh sekali"

"Eobseoyo, jinjja!"

"Arasseo! Aku pergi."

     Lucas pergi meninggalkan kelas. Sejujurnya Mark tidak tahu harus melakukan apa. Namun, ia hanya ingin melihat gadisnya —gadis yang ia kagumi diam-diam.

      Mark sudah hampir mengenali aktivitas Mina setiap istirahat setelah kurang lebih dua minggu. Ia sering mengarahkan pandangannya mencari Mina.

     Sikap Mina yang kadang imut namun cuek di kelas membuat Mark kadang kala senyum-senyum sendiri.

     "Aku tidak ikut, yah." Mina memberi tahu teman-temannya bahwa ia tidak bisa bergabung dengan mereka.

     "Tidak ikut lagi? Kau sedang diet?!" tanya Doyeon.

    "Ya! Kang Mina! Kau tidak perlu diet! Kau harus ingat kau itu punya maag!" seru Yeri.

    "Gwaenchanayo. Aku membawa salad dan aku akan makan disini saja. Lagipula kemarin salah kau juga sudah mengajakku pergi ke café dan memakan kue!"

     "Ya! Siapa yang menyuruhmu memesan kue itu? Kau bisa memesan salad padahal." ucap Yeri

      "Dwaesseo. Mina-ya, kau harus makan salad itu, yah?" kata Doyeon.

      "Ne. Tidak perlu khawatir. Pergilah, waktu kalian sudah terbuang."

     "Arasseo. Kalau kau masih lapar, kau bisa beritahu kami dan kami akan membawakan makanan untukmu." ucap Yeri.

     Mina tersenyum dan mengangguk mengerti. Ia sangat bersyukur punya sahabat yang perhatian padanya.

     Yeri mengedarkan pandangannya kepada satu kelas. Kelas sudah hampir kosong karena semua sudah ke kantin. Namun, tersisa satu laki-laki di kelas itu.

     "Ya! Mark Lee! Apakah kau tidak keluar ke kantin?" tanya Yeri.

      Mark menggeleng. "Wae?"

      Yeri berjalan menuju meja Mark. "Sepupuku yang manis, bisakah kau membantuku?"

      Mark memincingkan matanya. Rasa curiga kepada Yeri mulai muncul. "Malhaebwa."

     Yeri mengarahkan pandangannya pada Mina dan membuat Mark mengikuti arahnya.

      "Tolong pastikan temanku itu memakan saladnya."

     "Mworagu?!"


hiii!!! makasih yang sudah vote!
keep vote and comment yaa!💚✨
xoxo

blast💫 [NCT's Mark Lee & Gugudan's Kang Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang