3. Ada Apa?

7 2 0
                                    



🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹◻🔹

# KAI'S POV
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

 Disaat gue menyentuh keningnya, sejujurnya gue tau kalau Audy sempat meringis. Apakah sangat sakit? Tapi kenapa bisa sebiru itu? Selama ini sebandel apapun gue sebagai anak laki-laki belum pernah sekalipun yang namanya lebam kayagitu. 

Percaya deh, gue termasuk anak yang bandel, petakilan, pas kecil luka juga banyak banget tapi karena ibu gue yang ngerawat dia selalu ngasih obat dan ngebuat bekas lukanya hilang dan memang semua luka masa kecil biasanya lebih mudah menghilang. Sama halnya dengan... eh apaan sih kok gue mendadak melankolis.


Karena Audy meminta istirahat sejenak, kami pun duduk sebentar. Gue sejujurnya  gak suka terlalu lama duduk disini karena ingin pulang segera dan akan pergi nanti bersama keluarga. Gue  sudah berjanji akan pulang secepatnya. Bahkan notifikasi whatsapp ku sudah terdapat pesan dari 'My Ma'am'

Bisa gue lihat, kini jarum jam di tangan kiri gue sudah menunjukkan pukul lima sore. Akhirnya gue mengajak Audy jalan lagi sebentar lalu akan mengantarnya pulang. 


" Ayo Fall, jalan lagi" gue gak sabar ngajaknya sampe gak sadar nyebut namanya dengan panggilan itu yang jarang gue sebut.

" Ayo" jawabnya yang baru akan melangkahkan kakinya, dia hampir jatuh. Gue yang melihat itu semakin bingung dan penasaran. Gue bisa lihat dia masih senyum pertanda baik. Gue jalan sedikit di depannya.


" Kai..." gue mendengar suara pelan. Dan saat gue melihat ke belakang,  .............



"Audyy!"  berusaha menyadarkannya.

 " Dy... bangun jangan bercanda. Bercandaan lu gak lucu" bisik gue tepat di telinga kanannya.

" Fall, jangan mentang-mentang nama lu Fallen jadi seneng tiba-tiba pingsan gini. Oke gue gak akan panggil lu Fallen sering-sering deh" gue berusaha membangunkannya dan menepuk lengannya. 

Gue baru sadar kalau wajahnya, sedikit, pucat (?). Tapi kenapa masih tetep aja cantik? Gue gak tau kenapa wajahnya keliatan tenang. 'Bukan waktunya mikir gituan Woy!' panggilan itu menyadarkan kembali gue sadar.


Gue bisa lihat banyak orang seketika merapat dan memperhatikan gue dan Audy.

Apa mereka merasa gue yang udah bikin Audy pingsan? Gila sih


Akhirnya datang seorang satpam yang membantu. Ahh kini gue bisa sedikit bersyukur, oh banyak sepertinya kalau begini.

" Maaf dek, ini pacarnya kenapa?"

" Gak tau Pak"

" Ohh yaudah, bawa langsung aja ke rumah sakit atau klinik terdekat. "

" Oke Pak" jawab gue cepat dan Audy sudah dibawa oleh satpam tadi dengan gue di sampingnya mengikuti. 

Satpam itu memberhentikan taksi yang lewat. 


" Pak, antar mereka ke rumah sakit terdekat ya. Ini bayarannya" ucap Pak Satpam pada si supir taksi yang bisa gue denger sekilas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang