3

321 58 26
                                    

Votement juseyooo~
.
.

“Rindu hm?” Yoongi menoleh mendapati ibunya. Anggun seperti biasa. Dengan balutan dress hitam yang menawan.

Yoongi mengangguk. Iya. Dia merindukan langit senja Seoul yang indah. Hanya langitnya. Dan keluarganya. Mungkin teman-temannya juga.

“Melamun, mikirin apa sayang?”

“Aku nggak melamun,” ibunya tersenyum.

“Nanti malam, kamu siap-siap. Kita akan dinner dengan keluarga calon suamimu.”
Yoongi mengangguk. Ibunya tersenyum lembut seraya mencubit pipi Yoongi. Gemas.

Yoongi tidak siap. Ia belum siap. Bahkan masih belum bisa menjaga diri sendiri, bagaimana menjaga suaminya nanti?

“Jeon Jungkook, kamu dimana sekarang?” bisiknya sendiri di ruang sepi.

--

Berisik.

Hal pertama yang ditangkap pendengaran Yoongi.

“Ihihi lucu bangeet!!” suara cempreng anak kecil membuat Yoongi mengerjapkan mata.

Huh? Anak kecil?

Yoongi membuka matanya lebar. Sosok anak kecil yang melompat kegirangan seraya memeluk boneka Kumamonnya. Kumamon Yoongi. Yoongi bersumpah ia tidak mengenali anak laki-laki itu. Yoongi juga bersumpah tidak membiarkan siapapun menyentuh Kumamon kesayangannya.

“Hei, kamu siapa?” Tanya Yoongi. Suaranya khas orang bangun tidur.

“Oh..” Anak itu menoleh mendengar suara Yoongi. Lalu terdiam. Kaget mungkin. Melihat ekspresi ketakutannya, Yoongi tidak tega. Apalagi anak itu lucu sekali. Yoongi lemah kalau berurusan dengan yang lucu-lucu.

“Adek, nama kamu siapa?” Tanya Yoongi sekali lagi. Kali ini dengan senyuman manis andalan. Berharap anak itu tidak takut lagi.

“Nama aku M-Minjun..” jawabnya ragu.

“Adek kenapa ada di kamarnya kakak?” spontan anak itu menunduk dan terisak. Yoongi terkejut dan dengan sigap menghampiri Minjun.

“Loh Minjun kok nangis sih?” ucap Yoongi. Memegang pipi gembil Minjun.

“Habis hiks.. Aku takut hiks.. Kakak maraahh..” Aigoo, Yoongi tidak tahan gemasnya anak ini.

“Ih, kakak nggak marah kok, kakak cuman nanya,” Yoongi lalu membersihkan ingus milik Minjun.

“Tadi waktu Minjun jalan-jalan terus keliatan Kumamon, kan pintunya kakak kebuka, jadi Minjun masuk,” ungkapnya.

Dalam hati Yoongi penasaran berapa umur anak ini, dia kelihatannya tidak lebih dari 4 tahun, tapi bicaranya fasih sekali.

“Minjun kesini sama siapa?”

“Minjun diajak nenek. Soalnya papa mama Minjun kerja,” Minjun keliahatan sedih saat itu. Jadi Yoongi tidak tega menyuruhnya keluar dari kamarnya.

“Minjun masih mau main?” Minjun menjawab dengan anggukan.

“Kalo gitu kakak mandi dulu yaa, Minjun main sama Kumamon aja.” Minjun mengangguk antusias. Yoongi makin gemas dan mengusap kepala Minjun halus sebelum pergi mandi.

-

“Minjun ngantuk ya?” Yoongi yang barusan keluar dari kamar mandi terkekeh melihat Minjun yang matanya melek-merem sambil sesekali menguap. Ia menghampiri anak itu dan mengusap kepalanya pelan.

“Kakak antar ke nenek kamu ya?” tawar Yoongi yang direspon dengan anggukan kecil. Minjun merentangkan kedua tangannya, minta digendong. Aduh Yoongi jadi makin gemas. Ia menggendong Minjun dan keluar dari kamarnya.

you're my || kookga [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang