2 - My (real) life

37 4 0
                                    

Play song👆
You are the reason - Calum Scott ft. Leona Lewis

"Kau mengaku mengenalku dengan baik? Yakinkan kau?
Bahkan kau tidak tahu seberapa hancurnya diriku yang sebenarnya"

Kreeeekkk...

Keira membuka pintu rumah dengan hati hati. Ia berharap, tidak ada orang dirumah. Tetapi sepertinya...

PRANGG!!

PYARR!!!!

Suara itu sudah tidak asing baginya. Setiap hari ia mendengar suara itu. Perlahan, kakinya mulai melemas. Ia pun terduduk di depan daun pintu yang besar itu.

"BERANI BERANI NYA KAMU MASIH DISINI! PERGII!"

"EMANG INI RUMAH SIAPA, HAH?!"

"OKE, AKU PERGI, OKE!"

Seorang wanita dengan kardigan berwarna hitam itu muncul dari dapur. Ia setengah terkejut melihat Keira yang kini terduduk sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

"minggir". Ujar wanita itu dingin kepada Keira.

"Mommy... Keira mohon ja-". Belum selesai Keira berkata, wanita itu membentak.

"MINGGIR!". Bentak wanita itu kasar sambil menyeret Keira.

"Mommy... Jangan mommy...". Ujar Keira memeluk lutut wanita itu dan memohon.

Wanita itu menepis tangan Keira dan menaiki mobil mewah yang telah terparkir di depan teras. Keira berlari mengejar wanita itu. Tapi usahanya sia sia. Ia hanya mendapati luka di kaki karena terjatuh saat mengejar mobil itu. "MOMMY!!!!!". Teriak nya sambil meneteskan air mata.

Dengan luka di kaki, ia bangkit dan berjalan terseok seok ke dalam rumah.

Kehidupan,
Inilah yang kalian sebut kehidupan? Inilah yang kalian sebut kesempurnaan?

Kuingat, tadi pagi aku tersenyum, bahkan tertawa bebas
Sungguh menggambarkan kehidupan yang tenang.

Kuingat kemarin pengumuman diterimanya aku di SMA favorit,
Mommy memelukku bangga, Daddy? Jangan tanya, ia membelikanku semua barang yang ku mau.
Tas bermerk, Sepatu berkelas, semua novel bestseller, bahkan album idolaku,
Kini semuanya sampah,
Ya, SAMPAH. Tak ada gunanya

Kuingat kemarin ulang tahunku,
Mommy mengecup keningku, Daddy mengajak kami berfoto,
Keluarga yang sungguh bahagia, sepertinya.

Inikah yang kalian sebut kehidupan?
Mewah, berkelas, tapi tak bahagia
Dikenal orang lain, tetapi sesama anggota keluarga, tidak.

Aku lelah, menjalani kehidupan palsuku ini. Aku bagaikan hidup di dua alam yang berbeda. Sekolah adalah tempatku bahagia, dan setelah pulang, aku harus merasakan luka.

Inikah kehidupan?

*****

Malam itu Keira menengadah kearah langit lepas. Menghirup oksigen sebanyak banyaknya dan menghembuskannya kasar.

Keira memejamkan mata dan mengingat ingat momen dimana ia bersenang senang dengan ke tiga temannya.

"keira, gw tahu semua yang ada dihidup lo, jangan sungkan buat cerita, ya..". Ujar Enggi dengan senyumnya. Keira balas tersenyum lalu melanjutkan main dengan sahabat barunya.

Keira tersenyum miring saat mengingat kejadian itu.

"Kau mengaku mengenalku dengan baik? Yakinkan kau? Bahkan kau tidak tahu seberapa hancurnya diriku yang sebenarnya". Batin Keira dalam hati.

CTINGG!
Tiba tiba sebuah notifikasi muncul di HandPhone - nya.

@salmarasabila halo Kei!

Ia mendadak diam. Mendadak kepingan memori masa lalu memenuhi otaknya. Salma, itukah kau?

Ia menoleh ke kanannya. "Hei Kevin, kira kira ini Salma yang dulu itu bukan ya?". Yang ditanya hanya mengangkat kedua bahu.

Diam diam, ayahnya mengintip dari celah pintu. Ayahnya hanya menggeleng pelan. Karena, nyatanya yang ditanya oleh Keira adalah...

HWALOOOO

Lama ga update nihhhhh, hehe.
Abisnya gw belum mood nulis ✌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HalusinasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang