Bandung
Kota kelahiranEntahlah, aku tak tau harus mulai bercerita darimana, hati ini sesak, raga ini tak mampu menahan beban kesedihan. Aku tak bisa berhenti meneteskan air mata, mengingatnya saja sudah membuatku tak bisa berkompromi dengan tubuhku sendiri. Ia benar-benar candu, sebelum akhirnya membusuk dalam kalbu
Aku tak mengerti jalan ceritaku, hidupku saat itu masih abu-abu. Entahlah, apakah Ia memang sosok antagonis di kisahku, ataukah Aku sendiri pemeran antagonis itu.
Hidup itu racun kawan, semua orang bisa dengan mudahnya menjadi seperti seorang dewa, berlagak seperti orang tak berdosa, dengan beribu-ribu tipu muslihat, mengelabui jutaan umat tak berdosa
Sama hal-nya dengan cinta, ia begitu manis dan indah, membuat kita larut dalam buaian fana tak berperi, membuat kita tak pernah bersiap akan pahitnya perpisahan
Bukankah setiap pertemuan pasti ada perpisahan?