Yuri POV
Suara itu, aku yakin sekali itu Min Yoongi. Sangat yakin. Suara serak sedikit berat tetapi melengking.
"M-Min Yoongi."
Pergerakkan Kang Jae Seok terhenti tetapi kedua kakinya mengapitku supaya aku tidak kabur. Tampaknya is sedikit terganggu akan kehadiran Yoongi disini. Sungguh posisi yang sangat tidak baik. Aku malu sekali dilihat Yoongi sekarang. Bagaimana bisa ini terjadi? Ia melihatku yang hina sekarang. Darimana Min Yoongi bisa tahu aku ada disini?
"Siapa kau hah? MENGGANGGU SAJA!"
Kang Jae Seok berteriak sangat keras membuat pendengaranku seperti terkena sengatan listrik. Ia bahkan menekan tanganku semakin erat dan membuatku meringis pelan.
"Akh!"
Aku bisa merasakan adanya bunyi deru nafas yang hebat, samar-samar juga aku mendengar ada bunyi gesekan kain yang saling bertemu juga suara langkah kaki bersepatu yang mencium lantai.
"Kau... kau apakan dia?" Tanya suara yang kuyakini sebagai Yoongi tadi. Ia bertanya seperti seorang yang dingin. Yah, dia memang dingin, sih, tapi kurasa hanya padaku saja. Tapi aku juga entah mengapa merasa senang, Yoongi bisa bersikap tenang di situasi seperti ini. Ini membuktikan kalau ia seorang yang dewasa. Di satu sisi aku juga takut, kalau ternyata dia bersikap seperti ini karena dia memang tidak perduli dengan keadaanku.
Tapi kalau dia tidak perduli denganku, tidak mungkin dia kenolongku kan?
Kang Jae Seok mendengus yang kuyakini sebagai dengusan meremehkan, "aku sedang menikmati gadis ini. Kenapa? Kau siapa? Apa maumu? Apa kau tidak pernah di ajarkan etika bertamu?! Semua pintu sudah kukunci dan kau masuk seperti seorang maling. Aku bisa saja melaporkanmu kau tahu!"
Bunyi sepatu melangkah semakin terdengar, "aku Min Yoongi, laki-laki yang sudah menyakitinya tapi mencintainya, mauku kau melepaskan gadis itu, dan sayangnya aku tidak pernah diajarkan untuk bertamu ke rumah seekor anjing. Lagipula kau salah, bukankah kau yang seharusnya di laporkan?"
Tadi aku tidak salah dengar, kan? Yoongi bilang ia m-men-men--- AKH! Tolong aku sekarang. Aku tak tahu harus bagaimana! Bahkan ia bilang aku malaikat! Kakiku rasanya lemas.
"Ho? Jadi bagimu gadis ini seekor anjing?"
Min Yoongi terkekeh pelan, menambah kesan menakutkan darinya. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena mataku masih tertutup kain hitam biadab milik Kang Jae Seok.
"Tidak, dia seorang malaikat. Sekarang seekor anjing sedang meminta pengampunan dosa pada malaikat. Itulah yang kulihat sekarang."
"Kurang ajar! Kau tak tahu aku siapa huh?" Ujar Kang Jae Seok lagi, kali ini apitan kakinya dan genggaman tangannya padaku mulai memudar. Tapi jika aku bergerak sekarang, sama saja dengan bunuh diri. Aku akan tunggu waktu yang tepat.
"Memang tak tahu, dan aku tak perduli siapa kau. Dalam hitungan ke lima lepaskan gadis itu atau kau akan mati." Kata Yoongi. Nadanya menyakitkan. Suaranya sangat pelan seperti setiap huruf siap menusukmu dalam sampai ke arteri dan dendrit-dendritnya.
"Kalau aku tak mau?"
"Kau akan mati. Satu."
Genggamannya semakin memudar, "memang kau Tuhan seenaknya mengatur kematianku?"
Suara langkah kaki Min Yoongi semakin terdengar tanda dia mendekat ke arah kami, ada getaran pelan dari tangan Kang Jae Seok. Dia takut. Entah karena ancaman Yoongi atau wajah Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm So Done-myg
FanfictionVol. 2 (I'm So Done series) Disuruh tinggal sama bias sendiri karena ditinggal orang tua, apakah ada orang tua yang lebih parah dari kedua orang tuaku? Kurasa tidak. Aku merasa menjadi wanita paling beruntung untuk bisa satu rumah dengannya. Walau...