.
.
.Hari ini hari yang indah. Kumulai segalanya dengan basmallah ya, aku harus bersyukur di pagi hari yang cerah ini.
Sepatu hitam dengan sedikit basah pada bagian depan karena sudah menyapu embun di rerumputan. Ciitttt.. Tak sengaja ku mendecitkan sepatuku. Ahh sebal aku tidak suka decitan itu. Ya, pagiku sedikit berubah karena decitan tadi, moodku sedikit berubah.
Oke, Perkenalkan. Aku adalah aku. Seorang siswi SMA. Aku suka Hujan, tapi tidak dengan Petir. Pagi ini aku bergembira, karena malam, hujan datang. Walaupun aku tak tau apakah petir juga datang bersama hujan atau tidak.
Aku dan hujan seperti perangko dan surat. Ya, aku bisa bersamanya, aku bisa tertawa dan menangis. Dalam hujan, semuanya tidak terlihat jelas, gusar, gemuruh, rintihan, doa. Segalanya dapat tersampaikan kala hujan turun.
---
Lamunanku terbuyar saat ada seseorang yang menepuk pundakku.
"Jangan terlalu lama ngelamunnya, nanti bisabisa nginep di kelas lho. Duluan ya!" ujarnya.
Huuh.., ku kira tadi sudah di rumah menikmati hujan dengan secangkir teh hangat, nyatanya.. Hanya berdiam diri di teras kelas setelah jam pelajaran semuanya selesai.
Tidak ingin menginap di kelas, aku bergegas pulang. Tak terasa ternyata, hari yang kuawali dengan doa dan semangat kini sudah terlewati.
Terimakasih hujan, karena telah menjadi teman bisu, teman curhatku dalam diam. Semoga kita bertemu lagi di malam ini dan hari-hari selanjutnya dengan cerita yang berbeda beda.
Hujan tidak dengan petir ya. Hehe.. Aku pulang, dengan sepatu yang sedikit basah ini.#akudanhujan1
Yaa, ini adalah karya abstrak saya. Hehe..
Ditulis 02 Feb 2019 .
Niat dari lama, aksi baru sekarang.
Kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan.
Terimakasih.@putridfach