tujuh

589 118 2
                                    

"Daniel?"

Yerin mendekati meja Daniel dimana pria pemilik meja tersebut masih menelungkupkan kepalanya di atas meja padahal bel istirahat sudah berdering.

Pria yang jelas sekali kalau ia tertidur itu mengerjap sesaat, menyesuaikan tubuh dan pikirannya sejenak pada dunia nyata. Dahinya mengerut tak paham mendapati Yerin berdiri di sebelahnya dengan ekspresi 'tak heran lagi' terhadapnya.

"Apa?" Daniel menyahut malas. Tidak fokus menatap pada Yerin yang jenaka menatapnya.

"Ini. Review buku The Power of Habit untuk hukumanmu ke Jinwoon ssaem. Terserah kau mau menyalin ulang atau langsung memberikan padanya."

Yerin menyodorkan selembar kertas berisi penuh tulisan sebagai review buku yang direkomendasikan Yerin pada Daniel di perpustakaan tempo hari.

Tentu Daniel merasa bingung. Dahinya masih betah mengerut, mengambil kertas yang disodorkan Yerin dengan sama bingungnya.

"Sebagai ucapakan terima kasihku karena kau-- ya kau tahu itu apa." Yerin tertawa singkat. Lucu karena ucapannya yang tidak spesifik dan lucu juga karena ekspresi Daniel yang masih setengah sadar dan keheranan.

"Sudah, ya. Aku ke kantin dulu."

Daniel yang diam, bahkan tak mengucapkan sepatah kata pun untuk berterima kasih, membuat Yerin mengangkat bahunya tidak peduli dan menghampiri Chaeyeon yang sudah menunggu di depan kelas sedari tadi untuk menuju ke kantin.

Daniel masih terdiam. Masih mencerna apa yang sebenarnya Yerin lakukan padanya.

Gadis itu pasti salah makan.

⚫️⚫️⚫️

"Yerinnie, aku akan membolos setelah makan siang ini."

"Uhuk!"

Yerin terbatuk. Melotot kaget menatap Chaeyeon yang berbisik namun tetap semangat sekali ketika mengatakannya.

Chaeyeon tentu tidak bisa menahan tawanya begitu melihat ekspresi terkejut Yerin yang seperti itu.

"Wajahmu itu lucu sekali, loh."

"Chaeyeon-ah, serius kau mau bolos? Kenapa?" Tanyanya tidak menghiraukan tawa Chaeyeon padanya.

Chaeyeon menghentikan kunyahan makan siangnya. Tubuhnya maju sedikit, mendekat pada Yerin. "Junho oppa-ku akan mengadakan fansign pukul tiga nanti dan aku tidak bisa melewatkannya." Bisiknya.

Chaeyeon tersenyum puas. Menatap Yerin dengan semangat sedang gadis itu menatap Chaeyeon tidak percaya.

Yerin menggeleng. Tidak heran sebenarnya. Tapi tetap saja ia merasa terkejut. "Jiwa fangirl-mu itu memang tidak berubah ya, Chaeyeonnie. Apa kau lupa kalau kita sudah ditingkat akhir?" Yerin mengatakan itu dengan bercanda. Tertawa karena melihat Chaeyeon malah merengut sebal padanya.

"Junho oppa-ku yang akan pergi wajib militer nanti lebih penting."

Tepat setelah Chaeyeon menyelesaikan kalimatnya, baik Yerin dan Chaeyeon dibuat terkejut karena kedatangan Taehyung yang duduk di sebelah Yerin secara tidak terduga. Lelaki itu duduk dengan tenang dan tidak mempedulikan bagaimana herannya Yerin dan Chaeyeon, menatapnya dengan aneh.

"Kenapa?" Taehyung membuka suaranya. Menyumpitkan lauk ke dalam mulutnya sebentar sebelum bertanya kepada dua orang yang masih belum berhenti menatapnya.

"Sedang apa di sini?" Chaeyeon bertanya sebal. Heran juga sebab Taehyung dengan tidak tahu dirinya menganggu obrolannya dengan Yerin.

Dengan wajah polos seakan tidak berdosa, Taehyung menatap Chaeyeon dengan senyum kotak andalannya dan mengangkat alisnya.

"Makan siang. Apalagi?"

Mendengar itu Yerin sontak tertawa tapi Chaeyeon malah memutar bola matanya malas.

"Memangnya tidak ada tempat lain, ya?" Tanyanya. Masih tidak ramah saja.

"Tidak." Taehyung menjawab singkat sekaligus santai.

Taehyung seakan tidak peduli akan Chaeyeon yang jelas sekali menunjukan bahwa gadis itu terganggu akan kehadirannya. Lelaki itu malah menatap Chaeyeon lama. Menatapnya dengan melebarkan bola matanya berkali-kali seakan penuh maksud dan seakan memberi tanda pada gadis di depannya itu.

Chaeyeon kembali memutar bola matanya dengan malas. Gadis itu menghela nafasnya dan meletakkan sumpitnya. Menyerah tanpa mengerti.

"Yerin. Aku akan pergi bolos sekarang."

"Eh?"

Yerin yang sedari tadi hanya menatap Taehyung sambil tertawa kecil karena tingkahnya pada Chaeyeon, menjadi terkejut karena perkataan tiba-tiba dari teman sebangkunya itu. Gadis tersebut tentu bingung menatap Chaeyeon yang sudah menyelesaikan makan siangnya yang bahkan belum selesai dimakannya.

Chaeyeon mengangguk dengan sedikit terpaksa. "Junho oppa merindukanku. Sudah, ya. Sampai ketemu besok." Chaeyeon bangkit berdiri dari kursinya dan meninggalkan Yerin dan Taehyung berdua di kursi kantin.

Yerin yang masih kebingungan hanya menatap punggung Chaeyeon yang semakin menjauhi kantin dengan heran.

"Buru-buru sekali. Bukannya pukul tiga masih lama?" Yerin bergumam. Lebih kepada dirinya sendiri. Gadis itu sempat terlupa bahwa Taehyung masih duduk tenang menikmati makan siang di sampingnya.

"Hei. Kau suka daging? Aku tidak begitu menyukainya."

Yerin menengok. Belum sempat menjawab apapun, Taehyung sudah lebih dulu memberikan dua potong daging dari tempat makan siangnya ke atas nasi miliknya. Yerin tentu saja merasa aneh karena sangat jarang sekali orang yang tidak menyukai daging.

"Aneh sekali. Jarang sekali orang yang tidak suka daging, loh." Yerin mengangkat bahunya ringan. Melanjutkan makan siangnya dengan tenang. "Tapi Taehyung, kenapa kau tidak makan dengan teman-temanmu?" Yerin bertanya. Memasukan lebih dulu potongan daging yang diberikan Taehyung padanya sebelum menatap penasaran pada lelaki di sampingnya ini.

"Aku biasanya makan siang dengan Sojung." Taehyung menjawab santai. Balik menatap Yerin yang sekarang malah memalingkan wajahnya dengan cepat. Tersenyum samar dan menatap makan siangnya dengan enggan dalam sekejap.

Biarpun tidak ada Sojung, Taehyung memang hanya memikirkan wanita itu seorang.

Yerin memang akan membuang perasaannya pada Taehyung. Tapi ini masih terlalu awal untuk mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

⚫️⚫️⚫️

Hold OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang