Di pagi yang terik nan cerah itu.Terlihat sang mentari yang semangat memancarkan sinarnya.Sepasang sepatu yang siap dipakai sudah tergeletak di depan rumah.Apa lagi yang ditunggu? Aisyah kecil.
"Emak..bapak, Ais ke sekolah dulu!"
Seru Ais dengan mencium telapak tangan emak dan bapaknya.Terlihat para petani yang memikul cangkul di atas pundaknya yang hendak pergi ke sawah.
"Monggo pak!! ,"seru Ais.
Dengan mengontel sepeda reyotnya Ais siap untuk memulai pagi ini. Sebelum Ais memasuki gerbang sekolah ia harus ke rumah mbak sri pedagang perabotan rumah di sebelah MI AL Jannah tempat Ais bersekolah untuk menitipkan sepedanya. Itu memang rutinitasnya karena tidak cukupnya ruang sekolah. Bisa kalian bayangkan jika di desa itu ada dua sekolah tetapi MI itulah yang paling banyak peminatnya, sekitar 120 anak di 1 angkatan yang dibagi di dua kelas dengan kondisi bangunan yang tidak memadai. Sungguh miris bukan.
"Mbak Sri nitip ya mbak!!! ".
"Ya....ya. Taruh aja! ".
Setelah menaruh sepedanya Ais segera menuju ke sekolah dengan memasuki ruang kelasnya.Tapi.....betapa terkejutnya Ais, ruang kelas itu menjadi genangan lumpur. Memang baru saja tadi malam terjadi hujan yang lebat di desa Ais.Dengan terpaksa Ais dan teman-teman harus membersihkan lumpur-lumpur itu.
"Wes... Wes mbenyok kabeh, "keluh Ais.
"Wes toh is dinikmati ae, ya juga nunggu temen yang lain datang, "seru Tina sahabat karib Ais yang seperti saudara Ais sendiri.
Lalu banyak teman sekelas Ais yang datang dan langsung ikut membantu Ais dan Tina.
Dimulai dengan menyerok lumpur dengan sekop. Eits....tapi sebelumnya Ais harus melepas sepatunya dan melipat kemejanya agar tak kotor nanti terkena lumpur.
"Lo anak-anak ini lagi apa, udah waktunya jam pelajaran. Astagfirullah.....ini kenapa kelasnya jadi begini?,"kata bu Saroh salah satu guru di MI itu yang memang jadwalnya untuk mengajar kelas 3.
Semuanya terdiam dan memberhentikan aktivitasnya setelah mendengar ucapan wali kelasnya itu.Tak sengaja lumpur di tangan Una teman Ais itu jatuh di sepatu bu Saroh.
"Hmm, "Bu Saroh bukannya marah, malah dia memberi nasehat yang membuat kita hati-hati untuk memebersihkannya.
"Ya sudah anak-anak kita tunda dulu pelajaran hari ini. Kita bersihkan lumpur ini dulu! ,"Seru bu Saroh.
"Baik bu, "jawab semua murid.
Dimulai dari sudut pojok kelas hingga halaman kelas yang dibersihkan murid kelas 3B itu. Memang hanya kelas 3B saja yang harus mengalami nasib seperti itu. Karena memang bangunan kelas 3B yang paling buruk tatanan ruang kelasnya. Tapi bagaimana lagi itulah ruang kelas yang tersisa.
"Yap selesai, "kata Irul teman Ais yang dikenal memang sangat rajin.
🎀 🎀 🎀"Ya sudah anak-anak sekarang bisa pulang. Ini juga sudah jam 11.Hati-hati ya dijalan! ,"seru bu Saroh.
"Baik bu, "jawab anak-anak.
Ais bergegas untuk mengambil sepedanya di rumah mbak Sri.Setelah itu Ais mengontel sepedanya bersama Tina temannya untuk pulang bersama. Di sepanjang perjalanan Ais dan Tina saling bertukar cerita tentang suka duka yang mereka alami.
Sampai Ais tidak menyadari bahwa di depannya ada buah mangga yang jatuh sehingga membuat sepeda Ais tergelincir dan Ais jatuh terpental."Arghh......, "jerit Ais.
Tina sesegara mungkin untuk menolong sahabat karibnya itu. Tetapi sahabatnya itu malah menangis sejadi-jadinya.
"Haduh sepedaku....... Haduh kakiku, "gertak Ais dalam hati sambil memegang lutut kakinya dan memandangi roda sepeda yang sudah rusak parah sehingga perlu diperbaiki.
🎀🎀🎀
Ais menuntun sepedanya dan badannya yang dirangkul Tina sudah bergegas untuk pulang supaya luka Ais bisa diobati dengan sesegera mungkin. Disepanjang perjalanan Ais tidak henti-hentinya untuk menangis. Memikirkan nasib dirinya dan nasib sepedanya.
"Wes toh is, sepedamu iku sek iso didandani, "kata Tina sambil menenangkan Ais.
"Tapi lo aku takut kalo misal emak sama bapak marah-marah soalnya sepedanya rusak parah, "jelas Ais.
"Aku ngerti kok is, wes pokoke sabar. Iku kunci utamane".
================================
Bagaimana nasib Ais dan sepedanya?
Stay reading sampai chapter selanjutnya!!!!!Jangan lupa bahagia!
Happy Reading.
Jangan lupa vote coment
Maaf kalo author ada salah-salah karena masih belajar.
Dan maaf kalo ceritanya sedikit ya.
Salam Cum :3
❤❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIBU MIMPI~1
ChickLitSebuah mimpi yang sesungguhnya, akan terus diperjuangkan.Tanpa lelah, tanpa bosan • • • • "Apakah bermimpi itu salah?" ~Aisyah Dwighina Hatmaja~ "Bukankah lebih baik bermimpi setinggi langit?," berbeda dengan keluarga Hatmaja yang masih terikat...