Epilog

289 39 12
                                    

Ben berdiri di luar gerbang. Kepalanya melongok-longok ke dalam rumah. Tapi tidak ada yang muncul.

Tangannya bergerak lagi, hendak menekan bel sekali lagi, ketika gerbang terbuka dan seekor labrador menyerangnya secara tiba-tiba hingga tubuhnya mundur beberapa langkah.

Bukannya marah, Ben justru tertawa kegirangan. Diraihnya leher bersurai cokelat dan memberikan garukan nyaman di sana.

"Ayo masuk!"

Ben mengintip dari balik tubuh Jack yang melebihi tingginya ketika berdiri dengan dua kaki. Kenken terlihat di sana, tersenyum menatap mereka.

Jack langsung menghentikan keakraban dengan Ben, berbalik dan berlarian dengan kaki pincang kearah tuannya.

"Dia kenal aku?" tanya Ben sambil mengambil duduk di sebelah Kenken.

Kenken menatap Jack yang sudah terduduk tenang pada lantai di dekatnya.

"Dia tahu kamu yang menemukannya, dan aku juga cerita kalau kamu yang menyelamatkanku di sungai," sahut Kenken.

Ben tersenyum.

"Dia hebat. Mampu bertahan hidup padahal lukanya lumayan parah." Ben turut menatap Jack.

Kenken tersenyum.

"Aku rasa, kami sama-sama saling bertahan. Untung aku tidak menyerah mencarinya waktu itu, untung Jack juga tidak menyerah untuk terus bertahan hidup." Kenken terdengar lega dan bersyukur.

"Untungnya kamu tidak termakan omonganku untuk ganti piaraan."

Tiba-tiba Jack menggeram, dan Kenken membelalak nemperingati. Ben tertawa.

"Maaf, Jack." Ben mengusap pucuk kepala Jack.  "Lagi pula, sahabatmu ini enggak akan membiarkanmu pergi dari sisinya." Diliriknya Kenken.

Kenken tersenyum lebar, sementara Jack meletakkan kepala manja di pangkuannya. Suara helaan napas nyaman terdengar dari moncongnya.

"Sepertinya ... Jack enggak akan keberatan nambah satu sahabat lagi," ucap Kenken sambil menatap Ben penuh arti.

The end.

KenKen And Jack (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang