Chapter 3

3 0 0
                                    

Pagi Hari
Brian pun bangun dari tidurnya dia segera bergegas menuju kamar mandi nya untuk melaksanakan ritual mandi nya, setelah selesai melakukan ritualnya Brian pun turun untuk melaksanakan sarapan pagi bersama orang tua nya
"Pagi Pah, Mah." Ucap Brian kepada orang tuanya, dan Brian segera mendaratkan bokongnya dan menyantap roti sandwich yang ada di meja nya.
"Pagi Anak Mamah." Ucap Yessa kepada Putranya.
"Gimana sekolah mu Nak?" Ucap Johan.
"Emm lancar-lancar aja Pah."
"Soalnya Minggu depan Brian udah mau UN aja."
"Wah anak Papah hebat, belajar yang rajin ya biar nilai nya tinggi, entar ambil Jurusan Ekonomi Bisnis aja ya Nak."
"Urusan itu gampang deh Pah."
"Hmm kamu nii, sukanya menggampangkan aja."
"Duh Papah sama Anak ribut aja, sampe Mamanya dilupain." Ucap Yessa yang terasa geli karena telah diabaikan.
"Mamah ih iri ya."
"Ya udah Mah, Pah Brian mau berangkat dulu udah siang ni, keburu telat entar." Ucap Brian dengan tergesa-gesa membawa tas dan langsung pamit kepada orang tuanya.
"Mah Pah, Brian berangkat yaa." Teriak Brian yang akan menaiki mobil sport nya.

Sesampainya di sekolah
Brian turun dari tempat parkiran mobil nya, banyak wanita yang menatap kagum kepada Brian, tetapi Brian pun menunjukkan sikap dingin nya.
Saat berjalan dia pun ditabrak oleh seorang perempuan wanita
Brakkkk
"What The F*ck lu jalan nya biasa aja dong, jalan nya pake mata jangan asal tubruk-tubruk orang das-" ucapan Brian terpotong saat Brian mengetahui siapa pelaku yang berani menabraknya saat ini.
"Elo?" Ucap mereka bersamaan
"Elo lagi, ah kenapa sih jalan selalu ga bener?!"
"Eh, gue ga sengaja laah, gue buru-buru, permisi." Ucap Rachell yang kemudian pergi meninggalkan Brian.
"Shit kenapa bisa ketemu cowok sialan itu? Oh God help me please."
"Dasar cewe ga jelas."

DESTINY FINDS USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang