Attention

112 6 0
                                    

6:30 AM °•°•°

Yoongi jam segini masih terlelap dalam mimpinya. Untunglah hari ini libur. Yoongi sebetulnya ingin bangun, namun kepalanya terlalu berat dan terasa sakit bila ia bergerak. Tidak lama, seseorang membuka pintu apartment Yoongi. Tapi, Yoongi tidak bisa beranjak, mau bagaimana? Masa harus di paksakan?. Lalu seorang namja bersurai orange Masuk ke kamar Yoongi, Yoongi hanya dapat menatap Namja itu dengan tatapan sendu miliknya.

"Yoongi? Astaga, kamu kenapa?" Jimin berjalan kearah Yoongi yang sedang membungkus dirinya dengan selimut tebal bermotif kumamon. Jimin memegang dahi Yoongi dan dia merasakan tangannya terbakar. "Yoongi, badanmu panas...sekali..." Ucap Jimin.

"J-jimin...m-maaf merepotkan...T-tapi...a--aku mau kamu tetap...d-di sini..." Ucap Yoongi dengan suaranya yang bergetar hebat.

" Iya..aku akan menemani mu di sini...aku janji akan merawatnya hingga sembuh..." Jimin memegang tangan Yoongi. Yoongi tersenyum.

"Te-terima kasih, Jimin..." Ucap Yoongi.

"Yoongi, sekarang ikut aku..." Ucap Jimin.

"Kemana?"

"Ke pelaminan..."

Yoongi terdiam.

"Ke rumah sakit, Min Yoongi~" ucap Jimin mencubit pipi Yoongi.

"Shireo, Jiminnie..." Ucap Yoongi. Jimin tersenyum tulus lalu dia mengangkat dagu Yoongi untuk menatapnya.

"Waeyo? Hm? Kamu kan sakit..." Jimin mengusap dagu Yoongi.

"Mmmhhh...hanya aku tidak mau ke rumah sakit..." Ucap Yoongi memanyunkan bibirnya.

"Kalau sakitnya tambah parah bagaimana?"

Yoongi menggeleng.

"Ayolah, Yoongi...aku ingin merawatnya...apa tidak boleh?" Tanya Jimin.

"Bu-bukan tidak boleh...t-tapi, aku terlalu malu.." ucap Yoongi menutup wajahnya.

" Malu? Malu kenapa?"

"Entahlah..."

"Ya sudah, kalau kamu tidak mau ke rumah sakit...aku akan merawatnya di sini hingga sembuh...tapi, besok aku tidak masuk sekolah..."

"Memangnya kenapa?"

"Karena aku harus merawatmu...siapa lagi yang ingin merawatmu? Sedangkan kamu tinggal sendirian...aku juga tau, Hoseok kan pergi bersama keluarganya 2 Minggu kan..."

Yoongi menunduk.

"Sudahlah, lagipula...aku senang merawatmu...kita bisa jadi semakin dekat..." Jimin tersenyum.

"Makin dekat?" Batin Yoongi.

"Sebentar ya, aku mau buat sarapan untukmu...aku tadi pergi ke supermarket dulu untuk membeli ini semua..."

"Baiklah...sekali lagi...terima kasih, Jimin."

"Iya, sama-sama..."

Jimin keluar dari kamar tidur Yoongi dan berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan makanan. Yoongi yang masih dalam keadaan tiduran di ranjangnya, mencoba untuk duduk dengan kepalanya yang benar-benar pusing tujuh keliling. Yoongi bangun dengan memegang kepalanya lalu ia menyenderkan punggungnya pada bed board miliknya.

"Perhatian sekali dia...padahal dia bukan siapa-siapa dari ku..." Ucap Yoongi pada dirinya sendiri.

Yoongi mengambil ponselnya yang berada di meja kecil di samping tempat tidur. Yoongi membuka Line dan dia mulai mengechat seseorang.

Rain | MinYoon storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang