express the contents of the heart

97 6 1
                                    

Spesial ulang tahun Yoongi!
..........

Akhirnya Yoongi membuka wajah nya yang sudah merah padam. Dia menatap Jimin dengan tatapan malu-malu miliknya.

"Khkhk....begitu kan manis. Walau, pipi mu memerah..." Jimin tersenyum.

Yoongi makin memanas.

"A-aku mohon buat aku berhenti merona. Aku lelah..." Ucap Yoongi yang masih setia memegangi pipinya.

"Baiklah, aku tidak akan menggoda kamu lagi..." Jimin menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa. Yoongi menatap wajah Jimin ya g kelihatan sangat lelah, kesepian, dan banyak sekali beban yang ia pikul.

"Jim, sepertinya kamu sedang banyak masalah...kami bisa ceritakan satu hal kepadaku?" Yoongi mendekatkan tubuhnya pada Jimin.

Malu tapi deket-deket, eaaa~

Jimin menoleh kearah Yoongi yang sedang menatapnya dengan wajah penasaran. Jimin tersenyum lalu mengusap rambut Yoongi.

"Tidak ada masalah apa-apa kok...aku hanya kelelahan saja..." Jimin masih setia mengusap kepala Yoongi.

"Jangan berbohong! Bola matamu bergetar...berarti kamu menyembunyikan sesuatu dari diriku..." Yoongi menunjuk wajah tampan Jimin dengan telunjuk lentiknya. Jimin menyingkirkan tangan mulus itu lalu ia genggam tangan Yoongi.

"Jangan berani menunjuk wajahku...aku tidak suka itu..." Ucap Jimin mengalihkan pandangannya walau tangannya masih menggenggam tangan Putih susu milik Yoongi.

"Aku sih tidak memaksakan kamu untuk bercerita atau tidak. Terserah kamu saja..." Yoongi merajuk pada Jimin.

"Merajuk eoh?" Jimin mencolek dagu Yoongi

"Tidak siapa yang merajuk?"

"Kamu manis"

Blushing lagi.

"AAAA!! sudah! Kau membuatku malu...bisanya hanya menggoda terus..." Yoongi kesal dan dia hanya memanyunkan bibirnya lucu.

Jimin akhirnya diam dan memilih untuk menyandarkan dirinya pada sandaran sofa. Jimin memejamkan matanya dan menaruh kepalanya di pundak Yoongi. Yoongi yang terkejut hanya dapat diam dengan pipi yang memanas.

"Jim---"

"Biarkan aku merasakan kenyamanan Yoongi....aku lelah... Sangat lelah..." Jimin melingkarkan tangannya di pinggang ramping milik Yoongi. Yoongi akhirnya membiarkan Jimin menyandarkan kepalanya di pundaknya. Perlahan, Yoongi mengusap Surai Jimin lembut. Yoongi merasakan apa yang Jimin rasakan. Lelah. Itu yang Jimin rasakan.

"Hah~ mengapa tubuhmu sangat hangat? Aku menyukainya...mengapa tubuhmu sangat hangat sih?" Jimin mengusel kan kepalanya di leher Yoongi.

"Mana aku tau...memangnya sehangat apa?" Yoongi tetap mengusap rambut silver milik Jimin.

"Sehangat matahari menyinari bumi. Jadi, kamu bagaikan matahari yang menerangi diriku dan membuatku hangat seperti bumi yang di hangatkan oleh matahari. Jika,Tidak adanya matahari...dunia akan dingin. Begitu juga dengan dirimu. Kamu tidak ada, hidupku tidak ada artinya..." Jimin menjelaskan panjang lebar walau tidak menatap Yoongi karena dia memejamkan matanya menikmati usapan yang di berikan oleh Yoongi.

Kabar Yoongi? Dia sudah merona duluan.

"Apakah yang aku katakan benar?" Jimin mendongakkan kepalanya. Yoongi hanya mengangguk. Jimin tersenyum lalu dia menidurkan kepalanya di paha Yoongi. Dia menyamakan posisinya lalu dia memejamkan matanya dan tertidur pulas.

Yoongi menatapnya dengan senyuman yang terpajang di bibir manisnya. Yoongi terus mengusap rambut Jimin.

"Jimin...entah kenapa aku merasa nyaman di dekatmu. Walau hati ini masih ragu dengan apa yang aku rasakan sekarang..." Ucap Yoongi menatap wajah Jimin.

Rain | MinYoon storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang