Prolog

621 180 47
                                        

15 Januari 2019

Dua hari pasca menghilangnya sepuluh murid dari komunitas ekstrakurikuler pecinta alam, kepala sekolah N High School memilih untuk bungkam ketika diwawancari. Beberapa jurnalis malang itu pulang dengan tangan hampa. Tak hanya itu, sekolah bahkan mengancam mereka yang datang kembali akan dilaporkan atas pelanggaran privasi dan akan dicabut lisensinya.

Berbeda dengan yang lain, Wong Yukhei belum ingin berhenti mengulik kasus orang hilang ini. Baginya, ancaman itu bukan batasan. Ada beberapa hal yang harus diutamakan dibanding ancaman pencabutan lisensinya. Pertama, ia memikirkan perasaan orangtua murid yang kehilangan anak-anaknya. Tentang seberapa khawatirnya perasaan orangtua saat mendengar anaknya tidak kembali setelah melakukan pendakian di gunung yang dingin dan tanpa akses komunikasi. Kedua, jika hal ini adalah murni ketidaksengajaan, sekolah tak akan takut untuk diwawancari. Mengapa mereka menolak untuk diwawancarai jika memang tidak ada yang disembunyikan? Bahkan mereka mengancam para jurnalis.

Wajarnya, sekolah yang benar pasti ingin murid-muridnya yang hilang kembali dengan selamat. Dengan membeberkan kejadian ini pada publik dapat membantu masyarakat tahu tentang hal ini, mungkin juga bisa membantu.
Tapi kenapa? Kenapa mereka justru menolak untuk dimintai keterangan? Bahkan ketika para jurnalis itu hanya menanyakan siapa-siapa saja yang hilang?

Yukhei sudah merasa janggal sejak empat orang security sekolah mengusir teman-teman seperjuangannya.

Jurnalis muda yang baru berkarir dua tahun itu lantas pergi meninggalkan lobi sekolah. Ia lalu berjalan ke arah lapangan outdoor  N High School. Dilihatnya tiga siswi sedang duduk melingkar di tribun paling bawah. Ketiganya tampak sibuk membicarakan sesuatu sembari menunjukkan layar ponselnya ke satu sama lain.

"Selamat sore" sapa Yukhei setelah mendekati tiga murid itu. Mereka tampak terkejut dengan kehadiran Yukhei.

"Sore" salah satu dari mereka menjawab sapaan Yukhei. Sedang dua lainnya sibuk menatap Yukhei dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Aku Wong Yukhei dari N Expose. Bisa minta waktu kalian sebentar? Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan" katanya memperkenalkan diri sembari menunjukkan ID cardnya.

"Pasti tentang siswa yang hilang, kan?" Sahut salah satu siswi yang lalu memutar bola matanya. Yukhei lalu mengangguk tersenyum. "Kami tak tahu banyak tentang hilangnya sepuluh siswa itu. Tapi yang jelas, kami senang jika para bully  itu lenyap dari sekolah kami. Thanks to the annual mission." Jelas siswi berambut sebahu itu diiringi seringai di akhir kalimatnya.

"Annual mission?" Tanya Yukhei, menaikkan alisnya tanda penasaran.

"Iya. Sekolah kami punya beberapa ekstrakulikuler, dimana komunitas pecinta alam memiliki anggota paling banyak diantara komunitas ekstrakurikuler lainnya. Mereka punya misi tahunan untuk menentukan apakah seseorang layak menjadi anggota komunitas tersebut atau tidak."

"Semacam orientasi studi" tambah siswi lainnya.

"Lalu, apakah pihak sekolah tahu tentang misi tahunan ini? Maksudku, tentang dimana mereka mengadakannya dan segala runtutan acaranya?" tanya Yukhei yang kemudian membuka notebook kecilnya dan menekan ujung penanya, bersiap mencatat segala hal yang ia dengar.

"Itulah yang membuat kami bingung. Selama ini N2E memegang hak penuh atas misi tahunannya"

"Maaf, apa itu N2E?" Potong Yukhei.

"N2E, Neo Nature Enthusiasts, sebutan bagi komunitas pecinta alam di sekolah ini" jelasnya. Yukhei lalu mengangguk mengerti.

"Entah apa yang membuat sekolah berubah pikiran, tapi pihak sekolah ikut andil dalam berjalannya misi tahunan kali ini. Tapi seperti yang kau tahu, kesalahan seperti ini justru terjadi saat sekolah ikut campur" ucap siswi yang mengenakan hoodie hitam itu sambil menunjukkan sebuah artikel di ponselnya.

"Sesuatu yang menarik untuk dikupas, bukan?" ujar siswi dengan hoodie itu lalu berdiri dari duduknya. Ia lalu mendekati Yukhei dan menempatkan tangannya di bahu kanan jurnalis muda itu. "Semoga sukses, tuan Yukhei. Aku tahu kau bukan jurnalis yang mudah menyerah seperti mereka" tambah siswi itu sambil melirik ke arah gerbang sekolahnya, menunjukkan gerombolan jurnalis yang hendak pergi karena diusir.

Yukhei mengangguk, tak lupa menyeringai kecil pada siswi yang menempatkan tangannya pada bahunya, yang baginya sikap itu ia anggap sebagai tantangan. Siswi itu lalu menunjukkan gestur ajakan pergi pada kedua temannya.

Mereka pergi dari lapangan, meninggalkan Yukhei dengan beberapa catatan yang terkesan acak-acakan pada notebook kecilnya, juga pertanyaan-pertanyaan di kepalanya yang membuat Yukhei semakin melupakan nasib lisensinya sebagai jurnalis.

"Hey! Kau salah satu dari mereka, kan? Kenapa masih disini?" Suara penjaga sekolah itu mengejutkan Yukhei.

"Oh, maaf. Tadi aku mencari toilet" kata Yukhei berbohong. Penjaga sekolah itu hanya menggeleng lalu pergi.


~~~


Kenapa para siswi itu justru senang mendengar temannya hilang saat pendakian?

Apa benar anggota N2E yang hilang itu merupakan siswa yang kerap melakukan perundungan?

Apa yang membuat sekolah ikut andil dalam misi tahunan kali ini?


To be continued


~~~


A/N:

Halo!
Selamat datang di ff pertama gua yang genrenya misteri. Biasanya gua nulis romance, tapi di acc sebelah ㅋㅋ
Sebelumnya, terimakasih buat yang sudah mau mampir dan meninggalkan jejak disini. Bagi kalian yang tau ff ini dari Twitter, makasih juga!
Makasih banget malah!
Gua seneng liat antusias kalian waktu gua share prompt poster ff ini di base. Gua tau misteri bukan genre yang gampang (bukan berarti gua ngeremehin genre lain ya) tapi bagi gua, bikin kisah misteri itu mikirnya harus lebih-lebih ㅋㅋ
Dan entah kena angin darimana, untuk pertamakali gua nulis ff dan gua bikin dulu kerangka tiap chapternya.

Jadi, to sum up my words, semoga kalian menikmati cerita ini. Tolong bantu gua support ff ini dengan cara kasih review tentang apa yang harus gua benahi di tulisan gua. Jadilah pembaca yang berguna bagi penulis (yang ecek-ecek ini). Biar gua bisa berkembang gitu loh :(

Also, you may tap the star icon if you like the chapter you've read.

See you on the next chapter!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Missing | NCT 127 AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang