2. prolog

2 1 0
                                    

Hari ini Rekar dan Dinda akan mengerjakan tugas kelompok mereka bersama teman-teman yang lain. Rekar dan Dinda akan pergi bersama naik motor Rekar.

Saat di rumah Rekar menelpon Dinda untuk bersiap-siap karena ia akan menjemput Dinda. "Halo Dinda aku sudah ingin berangkat, kamu sudah siap-siap kah?? " tanya Rekar di telpon. "Iya... aku sudah siap aku tunggu di depan gang rumahku ya" jawab Dinda. Rekar dan Dinda pun siap-siap di rumah masing-masing, Dinda pun mulai jalan ke depan gang rumahnya dan Rekar pun juga sedang mempersiapkan motornya. Setibanya Rekar di depan gang rumah Dinda mereka berdua pun bergegas ke rumah teman mereka, saat di pertengahan jalan Anggara tak sengaja melihat Rekar dan Dinda naik motor berdua hati Anggara pun panas   dan sangat marah.

Anggara sangat dendam terhadap Rekar, karena Rekar dekat dengan Dinda. Anggar mulai ingin membalas dendamnya ke Rekar dengan cara apapun. Sesampainya Rekar dan Dinda di rumah temannya mereka bergegas untuk menyelesaikan tugas mereka, setelah mereka selesai dengan tugas tersebut Rekar dan Dinda hendak ingin pulang akan tetapi Rekar melihat dinda seperti belum makan, akhirnya Rekar mengajak Dinda untuk pergi ke ke rumah makan steak. Mereka berdua duduk berhadapan, hati Dinda pun mulai deg-degan saat melihat Rekar perhatian kepadanya dan menjadi salah tingkah. Saat mereka sedang makan tak sengaja ada saus di dekat bibir Dinda, Rekar pun langsung mengambil tisu dan mengelap saus yang ada di bibir Dinda dengan lembut dan sedikit tertawa karena sikat Dinda seperti anak kecil kare makan yang belepotan. "Dinda kamu itu sangat kekanak-kanakan ya! " uangkap Rekar sambil mengelap mulut Dinda.

Setelah makan mereka bergegas untuk pulang. "Dinda ayo kita pulang, sudah hampir malam" kata Rekar. "Yasudah ayo, pasti sebentar lagi ibu mencariku" jawab Dinda. Sesampainya di jalan Dinda pun turun dari motor Rekar. "Rekar terima kasih atas tumpangannya hari ini dan juga makanannya" ujar Dinda dengan tatapan lembut. "Iya...  Sama-sama anak kecil" jawab Rekar dengan mengelus kepala Dinda seperti anak kecil. (SEPERTINYA MEREKA BERDUA SUDAH ADA RASA SUKA SATU SAMA LAIN). "Yaudah kalau begitu aku pergi dulu yah! " salam dari Rekar untuk Dinda. "Iya... Sampai jumpa besok" jawab Dinda dengan pipi memerah.

Keesokan saat di sekolah Rekar dan Dinda bertemu di tangga sekolah mereka, Dinda sangat senang karena bertemu dengan Rekar. "Hmmmm...  Rekar" ujar Dinda dengan nada gugup. "Ada apa Dinda?" tanya Rekar dengan hati deg-degan. "Hmm... Aku anu.. Itu... Aku... Ngak jadi deh" lari duluan meninggalkan Rekar di tangga. Sesampainya di kelas Anggara menarik Dinda pergi ke dekat perpustakaan dengan ekspresi marah besar. "Dinda apa yang lakukan kemarin bersama Rekar, kalian pergi berduaan naik motor ?" Ujar Anggara sambil mengenggam tangan Dinda dengan keras. "Kemarin aku dan Rekar hanya pergi bersama untuk kerja kelompok" jawab Dinda dengan mata berkaca-kaca. "Begitukah?" tanya Aggara. "Iya, Anggara mengapa kamu mengenggam tanganku dengan keras!" ujar Dinda dengan teriak. "Maafkan aku Dinda" jawab Anggara. "Sudalah aku kesal padamu Anggara" ujar Dinda sambil meninggalkan Anggara.

Dinda pun lari ke kelas mereka sambil berlari dan menangis, tanpa Dinda sadari bahwa Rekar melihat ia menagis, Rekar pun menghampiri Dinda dan menanyakan ada apa. "Din.... kamu kenapa? " tanya Rekar dengan wajah cemas. "Aku ndakpapa kok kar.. " jawab Dinda sambil mengis tersedu-sedu. "Yasudah ayo kita kembali ke kelas saja" ajak Dinda.
Tiba-tiba secara spontan Rekar memeluk Dinda dan mengatakan "Dinda kamu ngak usah khawatir ada aku disini, kalau ada apa-apa ngomong aja sama aku yah" ujar Rekar sambil memeluk Dinda dengan erat dan mengelus kepalanya.

JUST YOU ARE (R&D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang