3. prolog

4 1 0
                                    


Saat di dalam kelas Anggara sangat marah, Lusita pun datang menghampiri Anggara yang terlihat sangat marah dan kesal."Anggara kamu kenapa kamu terlihat kesal" tanya Lusita dengan perasaan sedikt takut. "Aku ini lagi kesal, jadi jangan ganggu aku oke!" jawab Anggara sambil sedikit merengut.

Tak lama kemudian Dinda dan Rekar datang bersama, Anggara semakin cemburu pada mereka berdua. Tiba-tiba guru datang dan Rekar menyuruh Lusita untuk pindah tempat duduk, karena ingin duduk di samping Dinda. "Lusita apakah kau bisa pindah sebentar, aku ingin bicara dengan Dinda" memohon pada Lusita dengan wajah khawatir. "Tentu saja boleh, silahkan aku akan duduk di tempatmu". Saat Rekar duduk di samping Dinda, Rekar pun mulai menanyakan mengapa Dinda menangis tadi akan tetapi dinda tak ingin menjawabnya dan tetap saja menangis sampai pulang sekolah tiba.

Anak-anak di sekolah sudah mulai pulang, Rekar dan Dinda pulang bersama dan Anggara dan Lusita pulang bersama karena mereka tetangga. Saat di jalan Anggara menanyakan apakah Dinda dan Rekar mempunyai hubungan yang spesial, tetapi Lusita pun Juga tidak tahu. Anggara mulai penasaran, keesokan harinya Anggara bolos saat mata pelajaran bhs. Inggris, dan ia ketahuan sedang berjalan bersama wanita dari sekolah lain. Dinda dan Lusita tak sengaja melihat mereka berdua, lalu Lusita menegur Anggara "Hei, Anggara apa yang kau lakukan kenapa kau bolos tadi di sekolah" tanya Lusita dengan nada yang kesal. "Memang kenapa apa pedulimu, lebih baik kau diam saja" pergi tanpa menghiraukan perkataan Lusita.

Sesaat kemudian Rekar datang menghampiri Dinda dan Lusita. "Apa yang kalian lakukan disini? " tanya Rekar dengan wajah sedikit murung. "Tidak ada, kami tadi hanya menegur Anggara yang membolos " jawab Lusita. Akhirnya mereka bertiga berjalan bersama dan di tengah jalan Lusita pisah jalan dengan Dinda dan Rekar, hati Dinda merasa sangat cepat dan seakan ingin copot. "Dinda aku ingin bertanya padamu, apakah boleh?" uangkap Rekar ingin menyatakan perasaannya. "Tentu saja Rekar, apa yang ingin kau tanyakan?" jawab Dinda sambil berharap Rekar akan menyatakan perasaan. "Apakah kau dan Anggara pacaran?" tanya Rekar dengan penuh harapan bahwa mereka berdua tidak berhubungan.

"Tentu saja tidak Rekar, aku sangat membenci Anggara!" jawab Dinda dengan wajah kesal, tiba-tiba Rekar menggenggam tangan Dinda. "Dinda sebenarnya aku ingin mengatakan suatu hal padamu" bicara dengan nada lembut. "Apa yang kau ingin bicarakan" saut Dinda (PIPI DINDA MULAI MEMERAH). "AKU SUKA PADAMU DINDA, APAKAH KAU INGIN MENJADI PACARKU" dengan penuh harapan Dinda menerimanya. "SEBENARNYA AKU JUGA SULA PADAMU REKAR, IYA AKU MAU" jawab Dinda dengan hati berbunga-bunga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JUST YOU ARE (R&D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang