Setelah melewati waktu yang cukup panjang di dalam kelas karena adanya pengenalan antara wali kelas dengan murid baru membuat mereka semua harus memperkenalkan diri mereka di hadapan wali kelas dan di depan teman barunya.
Begitu pun yang di lakukan oleh Rora beberapa waktu yang lalu dengan wajah yang sangat dingin datar
dan terkesan cuek membuat para siswi di kelas ini agak takut untuk melihatnya melirik pun hanya sesekali tapi beda dengan para siswa yang sibuk memperhatikan Rora yang menurut mereka cantik bagai bidadari dengan badan yang ramping kulit yang sangat putih dengan dihiasi rambut hitam panjang dan lebat membuat penampilannya sangat sempurna.Akibatnya kelas yang beberapa menit yang lalu itu ribut membuat wali kelas mereka menyuruh Rora untuk kembali ke tempat duduknya karena para siswa tak henti hentinya terus bersiul dan menggombal Rora yang membuat Rora dongkol terhadap mereka.
Syukurnya di waktu bersamaan bel istirahat pun berbunyi yang membuat mereka semua berlari menuju kekantin karena menurut mereka kantin adalah surga dunia untuk mengisi perut mereka.
Lain halnya denga Rora yang masih duduk terdiam di bangkunya menatap malas kearah Farah yang sedari tadi memperbaiki poninya karena berantakan akibat ulah angin.
Dan untuk kesekian kalinya Rora menghembuskan nafasnya dan memutar bola matanya malas melihat Farah yang belum selesai merapikan poninya itu.
"Kalau lo belum selesai gue tinggal." Rora berdiri dari kursinya dan ingin melangkahkan kakinya keluar.
"Ihh tunggu gue kan belum selesai Ra."
Rora tak menggubris perkataan sahabatnya itu dia tetap melangkahkan kakinya keluar kelas. " Makanya cepetan gue laper Far."
"Ayo." ujar Farah yang melangkahkan kakinya menuju ke Rora yang berada di depan pintu kelas.
Mereka pun melangkah kan kakinya menuju kekantin dengan berdampingan tapi dengan raut wajah yang berbeda.Rora dengan ciri khasnya memasang wajah datarnya sedangkan Farah sebaliknya dengan wajah yang di hiasi dengan senyuman.
Sepanjang perjalanan menuju kekantin baik Rora maupun Farah menjadi pusat perhatian tapi tidak sepenuhnya kearah Farah melainkan ke arah Rora.Bagaimana tidak cewek berbody langsing ini memiliki ketertarikan yang mampu membuat semua manusia memperhatikanya, apalagi kalau bukan wajahnya yakni bak bidadari ini yang membuat para kaum adam terpesona dengannya.
Seolah telah terbiasa di lirik dan di pandangin Rora tak ambil pusing dia tetap melanjutkan langkahnya baginya ini sudah hal biasa dilirik,dipandang,maupun di puji.Lain halnya dengan gadis berponi yang berjalan di samping Rora yang terus tersenyum kearah siapapun yang menyapanya.
Farah tidak beda jauh dengan Rora.Farah merupakan blasteran Turki-indonesia perpaduan yang sangat indah yang membuat gadis berponi ini cantik dengan lesung pipit yang menghiasi wajah gadis blasteran ini.Tapi baginya Rora-lah yang tetap cantik.Sebab meskipun memiliki sifat yang sangat dingin tetapi Rora memiliki sisi lain yaitu sangat baik dan lembut.
Sedangkan Rora blasteran Spanyol-Korea-indonesia perpaduan tiga negara yang membuat wajahnya hampir sempurna.Papanya keturunan Spanyol-Korea,Papanya juga termasuk keturunan indonesia tetapi hanya sedikit,Sedangkan Mamanya keturunan Indonesia.Mamanya tak kalah Cantik dari Anaknya dengan penampilan yang sangat wow membuat para pria mendekatinya begitupun dengan Papanya yang memiliki wajah yang sangat tampan yang membuat anaknya menjadi nyaris sempurna.
"Ra kita jadi pusat perhatian lho." Farah membisik Rora tapi tak di hiraukan oleh Rora.
Farah hanya menghela nafasnya karena Rora tak sama sekali merespon perkataannya. "Nyebelin!".
Mendengar gumaman sahabatnya itu membuat Rora meliriknya tajam sedangkan yang dilirik hanya menyengir.
Mereka pun tiba di kantin sekolah yang sudah di kerumuni para pelajar mulai dari kelas tingkat atas sampai ketingkat bawah.Farah sedang sibuk mencari tempat duduk kosong yang membuatnya harus celingak celinguk maupun berjinjit. "Yah gak ada kosong Ra."
"Di paling pojok kanan sana kosong." kata Rora sambil berjalan meninggalkan Farah yang masih berdiri di tempatnya.
"Farah cepetan!" panggil Rora yang membuat Farah langsung berlari mendekati Rora yang sudah duduk di kursi pojok kanan.
"Pesen gih!" suruh Rora.
"Gue? Gue belum duduk Ra."
"Kelamaan entar keburu bel."
"Tapi Ra......!"
"Farah!"
"Iya iya." Dengan keadaan terpaksa akhirnya Farah mengalah dan melangkahkan kakinya menuju ke stan penjual nasi goreng.
"Pak nasi gorengnya dua sama es tehnya dua pak." pesan Farah pada bapak penjual nasi goreng.
"Tunggu ya neng." ujar penjual tersebut dan di balas anggukan oleh Farah.
Tidak butuh waktu yang lama pesanan Farah pun jadi.Farah pun membayarnya dan mengucapkan terima kasih pada si penjual itu lalu melangkahkan kakinya menuju ke Rora.
"Nih pesenan lo." Farah langsung meletakkan pesanan mereka dan duduk di hadapan Rora.
"Thanks Farah." ucap Rora sambil tersenyum.
Farah memutar bola matanya malas. " Gitu tuh kalau ada maunya!" Rora hanya tersenyum singkat mendengar dumelan Farah.
Mereka pun melahap Nasi goreng dengan santai dan hanya suara bising para siswa karena pesanan mereka tak kunjung datang dan saling dorong mendorong untuk memesan.
Dan seketika mereka semua terdiam yang membuat Farah tiba tiba mengeluarkan suaranya. "Kok tiba tiba diem?".
Farah menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat apa yang membuat mereka terdiam.
"Omaigat!!!" pekik Farah tertahankan yang membuat Rora terkejut.
"Lo apaan sih?" protes Rora
"Ra liat deh yang dekat pintu masuk ada Cogan." sorak Farah yang terus menatap segerombolan kakak kelas laki laki.
Rora yang mendengar itu hanya memutar bola matanya tak menggubris perkataan Farah dan tetap melanjutkan makannya.
"Ra Ra liat deh cowok yang di tengah itu liatin lo.Aw pengen di liatin juga." ujar Farah sambil meletakkan kedua tangannya di pipi chubynya.
Rora refleks mendongakkan kepalanya dan langsung menemukan sepasang bola mata menatapnya yang membuat raut wajah Rora berubah dan seketika bola mata itu berkedip kearah Rora yang membuat Rora langsung menatap tajam cowok yang dengan kurang ajarnya mengedipkan sebelah matanya kearahnya dan tertawa membuat Rora berdecak.
"Omaigat Ra lo di kedipin.Gue juga mau Ra!!!" Farah terpekik girang melihat cowok itu mengedipkan sebelah matanya.
"Senyumnya manis banget Ra.Apalagi cowok yang di sampingnya itu berwajah dingin persis kayak lo tapi manis."
"Dasar Bucin!"
"Bodoh amat.Gue harus kejar cowok dingin itu harus.Semangat!" kata Farah dengan mengangkat kedua tangannya.
Rora hanya menatap datar Farah yang bertingkah layaknya ingin berperang.Berperang untuk mendapatkan hati cowok dingin itu.
"Ra lo mau kemana?" teriak Farah.
"Kelas."
Farah bergegas berdiri dan melangkahkan kakinya untuk mengejar Rora. " Tungguin!!!".
Rora tetap melangkahkan kakinya tanpa menoleh Kearah Farah yang sudah susah payah mengejarnya karena terhempit oleh badan siswa yang masih berdiri di stan penjual.
Pandangan Rora bertemu dengan padangan cowok yang beberapa menit yang lalu mengedipkan sebelah matanya dan cowok itu tersenyum yang membuat Rora memutuskan kontak mata itu dan melangkahkan kakinya dengan secepat mungkin.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess's Sun
أدب المراهقينBagaimana bisa seorang cowok famous di sekolah maupun di luar sekolah bisa mendapatkan hati seorang cewek yang super jutek dan dingin itu? Hanya menyebutkan namanya didepan cowok itu dia enggan. Cewek yang membuat cowok yang bernama Panji itu terus...