3

32 4 2
                                    

          Terkadang hal yang tak diinginkan selalu datang dengan sendirinya apapun dan bagaimana pun kondisi kita saat ini

                       ••~~OoO~~••

Ciiiiiiiiittt,,,,,

"Astaghfirullah" spontan Serin sambil mengelus dada

"Woyy,punya mata nggak si lo?" bentak pemuda berseragam putih abu-abu itu

Serin tak langsung menjawab,ia masih syok akan kejadian yg baru saja ia alami

"Lo budek ya?" teriak nya lagi

"Mm-ma-maaf " gugup Serin

"Maaf - maaf,lo fikir ini jalan nenek moyang lo apa?"

Serin kesal dengan ucapan pemida itu,pasalnya dia sudah minta maaf.

Serin hendak menjawab namun tiba-tiba motor pemuda itu sudah meleset pergi melewatinya begitu saja.

"Dasar orang gilak" teriak Serin kesal,namun sayang orang yang dimaksud tidak mendengarnya lagi

                     ••~~OoO~~••

    Langkah demi langkah ia menapaki trotoar menuju apartmen sahabat nya itu dengan muka yang ditekuk kesal.Sesampainya di depan pintu apartmen tersebut orang itu memasukkan beberapa digit nomer untuk membuka password nya.setelah pintu itu terbuka ia masuk dengan muka ditekuk dalam,lalu mendesah panjang sembari mendaratkan bokong nya di sofa empuk apartemen tersebut.

"Ngape lu? Abis diputusin Elsa?"

" Yang ada gue kali yang putusin"jawab Al cuek

"Dimarahin nyokap?"

Al hanya menggeleng singkat

"Bokap?"

Al hanya diam ia sudah terlalu pusing untuk menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu

"Truss muka lu kena..."

Sebelum Roy melanjutkan kalimat nya dengan sempurna,tiba-tiba Al melemparnya dengan bantal sofa yang ada disampingnya.

"Bisa diem nggak si lo? Berisik tau nggak, gue capek gue mau tidur" jawab Al kesal

Spontan Arsen yang sedang main PS tertawa lepas menyaksikan kejadian tersebut.

"Bisa diem nggak si lo" ucap Roy sambil menjitak kepala Arsen

"Aaawwhh" ringis arsen sambil memegang kepalanya

"Temen bangsat ya lo" kesal arsen

"Bodo!!" jawab roy lalu fokus dengan PS yang saat ini dimainkannya dengan arsen

Alvaro?
Jangan tanya, sejak dia melempar roy dengan bantal sofa,ia telah memasuki pundi - pundi mimpi indah sebelum mata nya kembali terjaga

          
                      ••~~OoO~~••

"Seeeeerrriiiiinn" teriak Qila sepanjang seantreo sekolah sambil berlari menuju kelas nya,ia berteriak bukan tanpa sebab karna ia tahu kalau Serin selalu datang tepat waktu. Lalu, kenapa harus menjerit? Karena Qila tak sabar kalau harus  menunggu tepat di depan wajah sahabatnya itu. Benar benar sahabat ajaib bukan?

Sering meringis sambil menutup kedua daun telinganya

"Lo nggak pa-pa kan?"

"Lo nggak kenapa-kenapa kan?"

"Nggak ada yang godain lo pas  dijalan kan?"

Serin mendesah lemah,beginilah sahabat nya penuh dengan perhatian.

"Nggak ada Qila, lo tenang aja gue nggak kenapa- kenapa kok. Gue baik-baik aja lo liat sendiri kan?" jawab nya sambil memutar mata jengah

"ya- iya sih " jawabnya cengengesan

"Walaupun ada sedikit masalah" cicit Serin hampir tak di dengar tapi ajaibnya sahabatnya ini memiliki telinga yang tajam menyerupai kalelawar.

"Masalah?" tanya Qila

"Lo ngelakuin apaan sampe dapet masalah?"sambung nya dengan suara tinggi. Akibatnya semua temen yang ada di kelasnya mengernyit heran namun hanya sejenak lalu mereka kembali ke aktifitasnya masing - masing.

" mampus gue, gue lupa kalo nih makhluk punya pendengaran yang tajem layaknya kalelawar"batin Serin sambil menepok jidatnya pelan

"Oke - oke tenang dulu, tarik nafas lalu buang tarik lagi lalu buang " intruksi Serin dan diikuti oleh Qila

Lalu mengalirlah semua kejadian semalam yang dialami Serin tanpa ada yang ditutup tutupi dari sahabat sweet nya ini

                         ••~~OoO~~••

Holla readers yang devi sayangi
Kalau buat hari ini gimana kabarnya?

Selalu baikkan?
Alhamdulillah

Salam sayang
Devi_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang