Chapter II: Problem di pagi hari

10 2 0
                                    


Happy Reading!


Bunyi mesin motor matic dari rumah sebelah membuat gadis yang tengah mengikat tali sepatu langsung bergegas ke asal bunyi suara itu.

"Morning jelek," Sapaan itu terdengar begitu familiar di telinga lelaki yang tengah berdiri di depan motornya.

"Masih pagi,pergi sana," Usir Antariksa.

"Gue mau numpang sarapan,bukan mau nebeng," gadis itu menjulurkan lidah mengejek lalu berjalan menuju pintu rumah Antariksa.

"Morning Ibunda,Ananda datang," Teriak Leana dari depan.

"morning sayang,kata Anta kamu sakit,kok masuk sekolah sih?" Ibu Antariksa menyapa dengan tangan memegang dua piring nasi goreng keluar rumah.

"Ananda kan rajin Ibunda,kalau gak rajin nanti gak punya masa depan," Kata Leana sok manis.

"Duh Lean memang rajin ya," Ibu Antariksa meletakkan nasi goreng di meja tamu dan mengelus kepala Leana.

"Hihihi iya dong Ibunda,"

"Halah bekicot,kalau gak gue paksa gak bakal mau kan lo," Tiba-tiba ada sahutan dari lelaki yang sedang berdiri dan menyiram motornya.

"Anta kok motornya dicuci sekarang?gak ngantar Leana dulu?" Tanya Ibu Antariksa.

Fyi,Nama panggilan Antariksa itu sebenarnya Anta,yang memanggil Antariksa dengan sebutan Nanta hanyalah Leana,katanya itu panggilan sayang yang khusus.

"Sengaja Anta cuci,biar Lean naik angkot," Kata Antariksa sinis.

"Kok ngomongnya sinis,Nanta mau gue mandiin pake sabun pencuci motor?" Tanya Leana.

Perkataan Leana sontak membuat Ibu Antariksa tersenyum

"Lean sayang,ini makan dulu ya,Ibu udah bikin nasi goreng," Ibu Antariksa menyodorkan piring ke Leana.

"Wah terimakasih Ibunda,Ananda akan menerima dengan sepenuh hati," Leana menunduk dan mengambil piring nasi goreng dari Ibu Anta dan itu kembali membuat Ibunya tersenyum.

"Ibu mau mandi dulu,nanti kalau udah selesai makan,suruh Anta bawa masuk piringnya ya," Kata Ibu Anta lalu berjalan masuk ke rumah.

"Lah kok Anta sih bu?yang makan siapa coba?" Pekik Antariksa.

Leana duduk di kursi depan meja tamu lalu menyilangkan kakinya sombong,membuat Antariksa mau tak mau menatapnya dengan tatapan jengkel.

"Lo itu .......... babu," Tunjuk Leana kepada Antariksa dengan sendok nasi goreng.

"Isshhhhhh," Antariksa menahan umpatan.

Leana menatap remeh Antariksa yang sedang terduduk dengan memegang busa dan ember berisi sabun pencuci motor.

"Cepat cuci motor,gue mau ke sekolah," Perintah Leana.

"Sana lo jalan kaki aja ke sekolah monyetttt," Umpat Antariksa.

Leana berjalan mendekati Antariksa dan menyodorkan sesuap nasi goreng ke mulut Antariksa
"Ini dimakan Nanta,karena ngantar gue bolak-balik juga butuh tenaga," Antariksa menerima suapan itu dan menggigit sendoknya.

Leana menarik kencang-kencang sendoknya dari mulut Antariksa

"Masih ada 1 piring di meja Nanta,kasihan sendoknya,geli digigit-gigit sama lo," Ejek Leana.

"Monyet emang lo," Umpat Antariksa lagi.

Akhirnya Antariksa mencuci motor dan Leana menonton sambil memakan nasi goreng

MADE FOR EACH OTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang