1

27 7 0
                                    

Pagi ini terlihat seorang siswi sedang duduk di bawah pohon besar yang berada di taman belakang sekolah sambil menyenderkan kepalanya di bahu siswa yang berada di sampingnya, Ya. Siapa lagi kalau bukan Alva dan Rain, eitttt.!!! Mereka bukan sepasang kekasih tapi mereka adalah sepasang sahabat yang selalu menghabiskan waktu bersama

"Rain kalau aku pergi kamu bakal kangen aku gak.?"
Tanya alva yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari wanita berwajah imut yang berada di sampingnya

"Maksud kamu.!?" Ucap rain sedikit meninggikan volume suaranya

Alva yang melihat rain hanya tersenyum dan menggenggam tangan rain dengan cukup erat "gak.. aku hanya bertanya rainhaaa"

"Kalau kamu pergi, aku akan benci sama kamu dan gak akan kangen sama kamu.." ucap rain sambil mengalihkan pandangannya

"Kamu lucu rain, mana mungkin aku ninggalin kamu.. aku aja selalu kangen sama kamu."

"Hemm.."

"Hey, kamu kenapa!? aku gak akan ninggalin kamu bodoh.. kamu adalah sahabat terbaik untuk ku rain, tetaplah bersama ku maka aku akan selalu bersama mu.." ucap alva sambil memegang dagu rain dan membawanya tepat di depan wajah alva hingga kini mata keduanya bertemu

"Apa kamu bilang tadi.!? Aku BODOH.!?" Ucap rain dengan nada tinggi sambil melotot kearah alva

"Haha gak kok, kamu itu cantik dan kamu sahabat aku paling baik" ucap alva sambil tertawa

Rain yang mendengar ucapan Alva pun hanya menyipitkan matanya lalu menaruhkan kembali kepalanya di bahu alva sambil menatap beberapa siswa yang sedang berlalu lalang "ternyata kamu masih menganggap ku sahabat Al.." batinnya

"Aku mencintaimu rain, tapi aku terlalu takut untuk menyakitimu" batin alva sambil mengusap lembut rambut milik rain

"Woy.!! Masih pagi udah berduaan aja lu alfamart mana di bawah pohon lagi" Ucap jay yang tiba tiba datang

"Bacoottt lu jay.. biarin aja ngapa sih bilang aja lu irikan karena lu itu JOMBLOO.!!!" ucap aga sambil menertawai jay

"Gue juga jomblo anjirr.." ucap alva sambil memukul pelan kepala aga

"Haha mampus lu mangga golek."

Rain yang melihat itu hanya tersenyum, "kalian gak mau balik ke kelas.?" Tanya rain

"Kamu duluan aja rain, kita masih ada urusan.." ucap aga

"Ya udah kalo gitu aku balik ke kelas ya"
Ucap rain lalu meninggalkan ketiga orang aneh yang kini masih menatap langkah rain yang mulai menjauh dan menghilang

"Gmna al lu udah jujur sama dia.." tanya aga serius sambil memegang bahu sahabatnya itu

"Gue belum jujur sama dia."

"Govlok bgt sih lu alfamart ngapa belum jujur.!?" Ucap jay sambil memukul kepala Alva dengan cukup kuat

"Gadak otak memang si jaylani ini"
Ucap aga yang langsung menendang jay, sedangkan jay hanya bisa tertawa

"Aww sakit anjuuu.." ucap jay sambil memegangi pantatnya yang terasa sakit akibat tendangan dari aga

"Gue gak mau bikin dia nangis dan kecewa sama gue"

"Terus mau sampe kapan lu gini al?"

"Mau sampe kapan Al.!?"

"Mau sampe kapan lu nutupin semuanya dari dia.!?"

"Mau sampe kapan Al.!?"

"mau sampe kapan lu ngebuat kita ngerasa bersalah karena udah bohongin dia dengan pura pura gak tau apa yang terjadi sama lu, dan mau sampe kapan lu bohongin perasaan lu sendiri.."

Ketika jay ingin membuka mulutnya untuk berbicara, aga sudah langsung memotong nya "apa lu jaylani bin jaenudin, mau bilang sampe kapan lagi.!? Gue tabok juga bibir lu.." ucap aga yang geram karena sedari tadi jay hanya bilang "mau sampe kapan Al.?"

"Haha santay dong ga kek di pantai.."

"Serah lu.." ucap aga yang langsung menyipitkan matanya

Alva yang melihat kedua sahabatnya itu hanya bisa mengerutkan keningnya, "Udah udah klian malah berantem.. gue bingung mau mulai dari mana untuk jujur sama dia.."

"Tapi lu harus jujur al.. mau sampe kapan lu nutupin perasaan lu" ucap shani yang tiba tiba sudah di belakang Al, Jay dan aga

Ketiga lelaki aneh itu pun langsung membalikkan tubuh mereka menghadap ke arah sumber suara

Shani melangkahkan kakinya mendekat kearah al yang masih diam mematung.

Shania Violeta adalah sahabat rain, yang menyukai alva sejak pertama kali mereka bertemu. Bahkan alva sudah beberapa kali menolak cinta shani namun shani masih terus menunggu hingga akhirnya skrang dia sadar bahwa cinta itu tidak harus saling memiliki, namun cinta harus saling menjaga

Ya, shani sadar ia tidak bisa memaksakan hati alva yang memang sudah alva kunci untuk rain.

"Kalo kamu sayang sama rain, jujur sama dia tentang perasaan mu dan tentang apa yang terjadi dengan mu sekarang.."

Ketiganya pun menatap shani heran karena biasanya shani berusaha menjauhkan alva dan rain tapi kenapa sekarang shani mendukung alva dan rain "Yang terjadi dengan ku.!? Maksud mu apa shan.!?"

Shani hanya tersenyum mendengar pertanyaan alva "Jangan kamu kira aku bodoh al, aku pernah menyukai mu dan aku tau semua tentang mu alvaro daniyal."

"Lu peramal shan, bisa tau semua tentang dia.!?" Ucap jay dengan nada bodohnya

"Gak lah gue itu ngikutin semua aktivitas dia selama ini, jadi gue tau semua tentang dia.." ucap shani sambil menunjuk kearah alva dan tersenyum

"Semua tentang gue.!?" Tanya alva heran sambil mengarahkan jari telunjuknya tepat ke arahnya

"Iya gue tau apa sekarang terjadi sama lu Al.."

"Trus lu nyerah pas udah tau apa yang terjadi sama dia.!?" Tanya aga dengan tatapan yang menyeramkan

"Gue bukan nyerah tapi gue cuma belajar untuk mengikhlaskan, gue mau alva bahagia.." ucap shani yang langsung menundukkan wajahnya

Alva yang melihat shani pun langsung memeluk shani dan membelai rambut panjang milik shani "maafin gue selama ini shan"

"Gue udah maafin lu, jauh sebelum lu minta maaf ke gue Al.. berbahagialah dan gue juga akan bahagia." Ucap shani dan langsung melepaskan pelukannya

kelas

07:45

Kringgg
Kringgg
Kringgg

Bel masuk pun kini sudah berbunyi, namun rain masih belum juga melihat alva, jay, dan aga sedangkan pak david sudah memulai pelajaran.

"Kemana mereka, kenapa lama" batin rain

"Kenapa alva tadi nanya seperti itu.!? Apa dia bner bner mau ninggalin aku.!?" Lagi lagi pikiran rain tertuju pada seorang lelaki yang sampai sekarang belum terlihat batang hidungnya

"Rainha, mana tugas kamu.?" Tanya pak david sedangkan rain masih dalam renungan

"Rainha.!?" Tegas pak david namun lagi dan lagi tidak ada respon dari rain

Sedangkan shani yang melihat rain hanya bisa menggoyang goyangkan pelan tubuh rain dan sedikit berbisik untuk memberi kode

Pak david yang sudah tidak sabar melihat rain itu pun langsung berjalan kearah rain

Brukkkk

Rain tersentak ketika mendengar suara yang begitu keras, dan ia langsung mendongakkan kepalanya menatap takut wajah sang guru

"Mana tugas kamu.!?" Bentak pak david yang membuat rain semakin takut dan membuat mata rain kini mulai berkaca kaca

"Ii .. iii.. nii pak..." Ucap rain dengan gugup saat menyerahkan bukunya

"Untuk kalian semua, jika kalian ada masalah saya tegaskan dan minta tolong jangan bawa masalah itu ketika kalian sedang di sekolah.!!! KALIAN MENGERTI.!!!" Tegas pak david sambil menunjuk semua siswa yang kini hanya bisa terdiam sambil menganggukan kepala tanda mereka mengerti

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang