2.Why.!?

12 3 0
                                    

Jam pelajaran pun kini sudah berakhir, tapi sampe sekarang ketiga lelaki aneh itu masih belum menunjukkan wujud mereka "kenapa Alva belum masuk kelas juga.?" Gumam rain sambil menyenderkan tubuhnya di dinding

"Rainbow.!!!" Ucap ava yang membuat rain langsung tersentak dan berhenti dari lamunannya

Rain memegangi dadanya merasakan detak jantung nya yang kini berdetak begitu kencang "Apa sih va bikin gue kaget aja..." Omel rain

"Lu sih ngelamun mulu, apalagi tadi pas ada pak david gue aja sampe kaget bgt rain. Lu mikirin apa sih rain.?? Mikirin Alva ya.??" Goda Ava yang berhasil membuat rain salah tingkah

"Gak kok.!!"

"Lu emang bisa bohongi diri lu sendiri rain, tapi lu gk bisa bohongin gue.. gue sahabat lu dari kecil rainbow jadi gue tau kalo sahabat gue ini lagi jatuh cinta, iya kan..."

"Rain, va klian gak mau kekantin.?" Tanya shani yang sudah selesai dengan tugas menyonteknya

"Udah selesai nyonteknya buk.!?" Tawa ava saat melihat shani yang sudah kembali mendudukkan dirinya ke samping rain

"Bacottt ah va, gue laper kantin yuk.?"

"Haha iya iya shapi maaf"

"Nama gue shani, va. bukan shapi lu mau gue suruh bikin tumpeng ijo.!?" Ucap Shani sambil menyipitkan matanya

Ava Gifhanni adalah salah satu sahabat  kecil rain yang sudah dari SD selalu satu sekolah dan satu kelas. Kalo kalian tanya ke rain "apa rain gak bosen.!?" Ya, jelaslah rain sangat bosen dengan Ava yang selalu saja menguntitnya kemana pun ia bersekolah. Ava mempunyai kebiasaan mengubah nama sahabatnya sesuka hatinya.

"Haha iya iya shaniaa kesayangan ku jangan marah ya, ntar lu gue jodohin sama Jaylani mau.."

Shani yang mendengar ocehan ava pun kini tidak lagi memperdulikannya dan langsung menarik rain untuk berjalan lebih dulu menuju kantin, sedangkan ava hanya tertawa sambil mengikuti rain dan shani

Sebelum mereka sampai di kantin, ava menghentikan langkahnya tepat di depan keramaian yang berada di lapangan basket

"Rain, Shan..." Teriak ava yang sukses membuat rain dan shani ikut berhenti

"Apa sih va heran gue dari tadi." Ucap shani malas

"Kita kesana yuk. Gue penasaran kenapa di sana rame bgt.." ucap ava sambil menunjuk ke arah lapangan basket

Degg..!!!

"Apa ini tuhan.. kenapa aku merasakan hal buruk sedang terjadi pada Alva" batin rain sambil terus memandangi kerumunan yang ada di sana

"Ayooo rain.." ucap ava sambil berlari menarik tangan rain sedangkan Shani sudah berada di depan

"Alva.." ucap shani dan ava serentak sedangkan rain hanya bisa menatap lemas wajah pucat lelaki yang kini ia cintai

Jay dan aga yang menyadari kehadiran ketiga wanita itupun langsung menoleh kearah mereka dan langsung membawa Alva ke UKS.

Rain, Shani dan ava pun kini berlari mengikuti arah langkah jay dan aga, sesampainya di UKS alva langsung mendapatkan pertolongan dari salah satu senior PMR yang ada di sekolah mereka

"Jelasin ke gue apa yang terjadi sama alva ga, Jay.." ucap rain dengan nada tinggi dan dengan mata yang berbinar

Aga, Jay, Shani, dan ava hanya bisa menundukkan kepalanya saat mendengar pertanyaan rain. Ya, keempatnya tau apa yang sedang terjadi dengan Alva tapi Alva menyuruh mereka untuk tidak memberitahu rain, sampai Alva sendiri yang jujur dengan rain "JAWAB PERTANYAAN GUE .!!! KENAPA KALIAN CUMA BISA NUNDUK HAH.!!!!" bentak rain yang kini airmatanya sudah membasahi pipi nya

Shani yang melihat itu pun langsung memeluk rain dengan erat, membiarkan rain mukuli tubuhnya dan membiarkan seragam nya basah akibat airmata rain "Shan kenapa sama alva..? Lu pasti tau kan Shan...?" Tanya rain, sedangkan Shani hanya bisa menggelengkan kepalanya menatap sendu wajah sahabatnya itu

"Rain, Alva baik baik aja kok." Ucap ava yang kini ikut memeluk sahabatnya dan sedikit mengusap punggung sahabatnya

"Baik baik gimana va.!! Jelas jelas dia pingsan kan.!!!!" Ucap rain sambil terus menangis

"Gue pengen masuk.." ucap rain sambil melangkahkan kakinya namun langsung di tahan oleh aga.

"Gak rain, biar gue aja yang masuk.." ucap aga sambil meraih knop pintu ruang UKS

.
.

Tak lama kemudian aga pun keluar dengan membopong Alva bersama dengan senior mereka

Keempat orang yang sedari tadi menunggu di luar itupun sontak bangkit dari duduknya, dan Jay langsung membantu aga dan senior nya untuk membawa Alva, "Alva mau di bawa ga.." tanya rain lirih

"Kita mau bawa Alva ke rumah sakit rain." Ucap aga yang langsung pergi membawa Alva

Rain yang mendengar itu hanya bisa terduduk lemas, Shani dan ava yang melihat itupun langsung membawa rain kedalam dekapan mereka "kalian tau tentang ini kan.!??"

"Ki.. ki.. taa gak tau apa apa kok rain.." ucap ava yang kini airmata nya mulai mengalir, ava sebenarnya merasa sangat bersalah karena sudah membohongi sahabatnya sendiri, tapi apa boleh buat ini ia lakukan demi Alva.

"Lu bohong kan va.!?" Ucap rain sambil menatap wajah ava

"Kita gak bohong kok rain.." ucap Shani

"Gue pengen kerumah sakit juga, gue pengen liat Alva.." ucap rain yang kini berjalan menuju parkiran untuk mencari keberadaan mobilnya

"Jangan rain.." cegah shani sambil memegang tangan rain

"KENAPA SHAN.!? KENAPA GUE GAK BOLEH NGELIAT ALVA KENAPA.!??? TADI WAKTU ALVA MASIH DI RUANG UKS AGA CEGAH GUE DAN SEKARANG GUE MAU KERUMAH SAKIT LU NGECEGAH GUE JUGA.!!! KENAPA SHANN.!!!! JELASIN SAMA GUEE.!!"

Shani yang mendengar itu langsung menundukkan wajahnya, tak terasa airmatanya menetes dengan sendirinya sedangkan rain mencoba lari untuk pergi kerumah sakit namun dengan sigap ava menyergap tangannya "rain.." ucap ava lirih sambil menggelengkan kepalanya mengisyaratkan jangan

"Kenapa va.!? Lo mau nyegah gue juga?"bentak rain sambil menghempaskan tangan ava dengan kasar

Saat ava ingin mengejar rain tangannya langsung di pegang oleh shani "dia berhak tau va"

Ava yang mendengar itupun langsung memeluk shani dengan air mata yang tak kalah deras dari shani.
.
.
.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang