✧・゚ CRESCENT : 2 ✧・゚

40.3K 547 28
                                    




       "Noona.. badanmu gemetar... kenapa?" suara lembut Jeno menarikku keluar dari ingatan kelam. Aku menurunkan pinggulku, Jeno mendekapku dari belakang. Aku membenamkan wajahku dalam dalam ke bantal. "Noona?"

       Jeno menciumi punggung atasku, disibaknya rambut panjangku dan menciumi leherku dengan penuh rasa kasih sayang. Aku membebaskan wajahku dari bantal, menoleh padanya dengan rasa penyesalan.

       Jeno mengangkat tubuhnya, lalu membiarkan diriku membalikkan tubuhku telentang. Dia berbaring disisiku, jemarinya mengelus dahiku, pipiku, hidungku, bibirku dan menatapku dengan tatapan lembut penuh cinta.

       Aku memeluk erat tubuh Jeno dan membenamkan wajahku di dada bidangnya. Aku nggak tahan lagi menahan sesak di dadaku. Jeno mengusap punggungku, terasa hangat. Dia membiarkan aku menguras habis emosiku yang terpendam.

       Perlahan emosiku mereda, aku sentuh semua permukaan tubuhnya dengan tanganku, merasakan ini adalah nyata, bahwa Jeno benar-benar ada disisiku saat ini.

       "Noona tak apa? Mau cerita?" tanyanya, lalu meraih jemariku ke dalam genggamannya, menciumi punggung tanganku dan menempelkannya di pipinya.

       Aku menatap matanya, akankah aku melukainya dengan cerita ini? Apakah Jeno juga menyenangi anal sex? Apakah aku harus belajar menerima itu?

       Aku menunduk, menarik napas panjang, menatap matanya lagi dan aku mulai bercerita tentang luka jiwaku di masa lalu itu.

       Diluar perkiraanku, Jeno tersenyum hangat hingga matanya menyerupai bulan sabit. Menciumi lagi tanganku, lalu menarik tubuhku ke atas tubuhnya yang telanjang.

       "Noona tau? Aku juga nggak suka anal sex. Aku nggak akan pernah membuang spermaku disana. Itu lubang exit bukan entrance." katanya.

       Aku tergelitik mendengar ucapannya, aku mulai tersenyum.

       "Tadi aku pikir kamu mau nganal aku. Kamu udah pegang-pegang lubang analku." bisikku sambil membaringkan kepalaku di dadanya.

       "Aku hanya melihat-lihat, menikmati. Ternyata apapun milik Noona, semuanya cantik."

       Aku tersipu dan semakin tersipu saat kurasakan sesuatu bergerak diantara pahaku.

       "Lupakan semuanya, Noona, penisku lebih butuh perhatianmu." bisik Jeno, kini terdengar serak. Aku tersenyum mendengar permintaannya.

       Jeno benar, aku kini hidup di masa sekarang, bersamanya. Nggak ada yang perlu aku khawatirkan lagi.

       Penis besar Jeno bergerak menyentuh paha dalamku, aku tersenyum padanya, menurunkan sedikit tubuhku, memposisikan penisnya diantara bibir vaginaku dan perlahan aku bergerak ke atas, mencari ujung penisnya, memastikan tepat berada di lubangku dan aku mendorong tubuhku ke bawah hingga miliknya tenggelam masuk ke dalam lubangku.

       Aku mengangkat tubuhku dan melipat kedua kaki di sisi kakinya hingga aku duduk sempurna. Jeno mengulurkan tangannya menyambut uluran tanganku sebagai penahan. Aku mulai menggerakkan pinggulku ke atas ke bawah dan berputar. Membuat Jeno memejamkan matanya oleh rasa nikmat.

       "Ssshh terus Noonaaah ooh fuck" Jeno berbicara diantara desisannya.

       Aku terus bergerak dan kini tangan kanan Jeno menyentuh clitku dan mengusapnya pelan.

       "Euunghh Jennn ohh tanganmu iyaaahh lagiiihh" cerocosku menahan rasa nikmat oleh sentuhan tangannya dan gesekan penisnya dalam diriku.

Aku masih bergerak intens, Jeno juga masih mengusap clitku.

       "Jeennnhh a-akuuh eunghh hampir" kataku sambil terus bergerak dan mencari gelombang orgasmeku.

       "Kita sama- sama, Noona." kata Jeno. Aku mempercepat gerakanku saat Jeno juga mempercepat stimulasi jarinya di clitku.

       "Iyaaaah sekarannghh Jeno! Sekaranngh!" teriakku ketika klimaks menderu menerjangku. Aku berhenti bergerak, pinggul Jeno mengambil alih, dia menusuk sambil menahan pahaku, lalu kedutan ejakulasinya terasa memenuhi lubang vaginaku. Aku mengetatkan otot vaginaku, memijat penisnya dari dalam.

       Jeno tersenyum padaku lalu menarik tubuhku hingga terbaring lagi di atas dadanya telanjangnya.

       "Aku cinta Noona" bisiknya.




fin


Hello~ maaf yaa work ini lama kelarnya dan tiba-tiba ditinggal mooni gitu aja huhu. Sebenernya work ini udah hampir selesai sejak part "peek a boo" di publish. Tapi berhubung mooninya mageran buat revisi jadi work ini jadi ga selesai selesai huhu im so sorry.

Oiya, kalian lebih suka Jeno yang cute atau Jeno yang sexy?

See u! 💚
Mooni

Crescent ―Lee Jeno [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang